Putri Inspektur Megure menikah. Resepsinya diadakan di sebuah hotel mewah. Yang diundang adalah para kolega di kepolisian dan juga para detektif baik dari pemerintah maupun swasta.
"Eh? Sonoko, kau diundang juga?" tanya Ran ketika melihat sahabatnya datang bersama pasangannya, Makoto.
"Iya, mempelai prianya salah satu orang penting di Suzuki Group," sahut Sonoko.
"Oh begitu,"
"Kau cantik sekali Ran-Chan, serasi dengan Kudo-Kun," puji Sonoko.
"Eh, terima kasih," sahut Ran dengan wajah merona, "Sonoko juga cantik kok,"
Mendadak terdengar gumaman dari para undangan.
"Eh ada apa ya?" Sonoko memandang berkeliling.
Para undangan ternyata bergumam kagum, semuanya melihat ke satu arah di pintu kedatangan. Sonoko, Makoto, Ran dan Shinichi mengikuti arah pandang mereka. Mereka pun menemukan apa yang dikagumi oleh para undangan.
Hakuba Saguru dan Miyano Shiho baru saja tiba dan memasuki ruangan. Sebagai sama-sama keturunan Inggris, mereka sangat mencolok di antara para undangan yang kebanyakan orang Jepang. Hakuba Saguru begitu tampan dan memikat, para wanita diam-diam tergila-gila padanya. Sementara Miyano Shiho tampak elegan dengan gaunnya yang memperlihatkan kulit punggungnya yang mulus. Rambutnya dikeriting bergelombang dengan anggun dan dihiasi oleh jepitan kristal berbentuk bunga lili di rambut merahnya yang berkilauan. Shiho benar-benar cantik bagai peri. Para pria juga diam-diam iri dengan Hakuba yang bisa menggandeng wanita secantik itu.
Shiho... Cantik... Dalam hati, Shinichi juga terpukau melihatnya.
Sonoko mengernyit tak suka karena Shiho mendapatkan semua atensi itu.
Dengan bangga dan gagah, Hakuba menggandeng lengan Shiho melangkah ke tengah ruangan. Setelah menyalami pasangan pengantin, Hakuba menangkap kehadiran Shinichi di ruangan itu. Ia pun mengajak Shiho untuk menghampiri Shinichi dan teman-temannya.
"Kita bertemu lagi Kudo-Kun," sapa Hakuba.
"Hakuba-Kun," Shinichi menyapa balik.
"Kau cantik sekali, Shiho-San," puji Ran.
"Arigatou, Ran-San," sahut Shiho.
"Aku sampai tidak enak hati menyalami pengantin karena tunanganku lebih cantik dari mempelai wanitanya hehe..." Hakuba terkekeh menggoda.
"Kuba-Kun," Shiho memperingatkan.
"Maaf maaf, hanya becanda,"
"Kalian begitu serasi, aku jadi penasaran bagaimana kalian bisa bertemu dan berkencan?" tanya Sonoko ingin tahu.
"Oh, aku sedang melakukan investigasi di laboratorium tempat Shiho bekerja. Ada kasus ledakan kimia yang tampaknya disengaja. Shiho membantuku melakukan penyelidikan. Dia benar-benar cerdas seolah sering membantu detektif melakukan investigasi," cerita Hakuba.
Sonoko mengernyit, Ran terkesiap, Shinichi dan Shiho mengerjap. Hakuba tidak tahu, Shiho memang sudah terbiasa membantu Shinichi.
"Lalu kalian berkencan setelah itu?" tanya Sonoko lagi.
"Duh Sonoko! Ingin tahu saja!" tegur Ran.
"Tidak apa-apa. Aku malah senang," kata Hakuba, "Tidak semudah itu mengajak Shiho kencan. Entah sudah berapa juta kali aku merayunya dari menggunakan kata-kata manis sampai hadiah, Shiho tetap bergeming. Tapi memang dasar aku penasaran, aku tidak menyerah mengejarnya. Sampai akhirnya ia malah luluh setelah aku mencandainya,"