Chapter 10

1.1K 89 2
                                    


"Oh Hakuba-Kun, aku sering melihatmu di berita," sambut Profesor Agasa ketika Hakuba Saguru datang seorang diri mengunjungi rumahnya.

"Eh," sahut Hakuba tersipu, "Maaf baru sempat mengunjungimu sekarang ini. Shiho sering sekali bercerita tentangmu. Sepertinya dia sangat sayang padamu sehingga memintamu untuk mengantarnya ke altar di hari pernikahan kami,"

Profesor Agasa tersenyum hangat, "Aku sudah menganggap Shiho-Kun seperti putriku sendiri,"

"Jadi dulu dia tinggal di sini?" Hakuba memandang berkeliling.

"Benar, kurang lebih selama dua tahun. Mendiang ayahnya Miyano Hakase adalah rekan sejawatku. Shiho-Kun juga banyak membantu penelitianku. Kami kan sama-sama ilmuwan hehe..."

"Kedengarannya menyenangkan,"

"Eh kami memang melewati masa-masa yang menyenangkan saat itu,"

Hakuba menengadah ke jendela besar di mana terlihat rumah Shinichi, "Jadi di sebelah itu ternyata rumah Kudo-Kun ya?"

"Iya benar,"

"Berarti benar Shiho dan Kudo-Kun pernah saling kenal?"

"Eh?" Profesor Agasa tampak sedikit kikuk, "Seharusnya tidak,"

"Eh? Bagaimana bisa? Kan sebelahan,"

"Apa kau ingat kasus Shinichi pernah menghilang selama dua tahun?" tanya Profesor Agasa.

"Ah aku ingat, gosipnya ia sedang menghadapi kasus besar dengan organisasi hitam. Kasus itu juga sampai melibatkan FBI,"

"Benar. Ketika Shiho-Kun tinggal di sini, Shinichi sedang menghadapi kasus itu. Rumah sebelah kosong, jadi tak mungkin mereka saling kenal," dusta Profesor Agasa. Ia sudah diberitahu oleh Shiho perihal ini sebelumnya.

"Oh begitu," Hakuba tampak lega sesaat. Ia mulai memandang berkeliling lagi sembari melihat-lihat. Kemudian ia menemukannya di atas lemari pajangan, terdapat beberapa pigura kecil yang memajang foto-foto Detektif Cilik. Hakuba meraih salah satu bingkai, "Detektif Cilik?" ia membaca judul foto itu.

"Ah," Profesor Agasa tampak bangga, kemudian menunjuk satu persatu anak sambil menyebutkan namanya "Tsuburaya Mitsuhiko, Yoshida Ayumi, Kojima Genta, Edogawa Conan dan Haibara Ai,"

"Oh ya! Edogawa Conan! Nama itu tak asing. Aku pernah melihatnya masuk koran dulu sekali. Sekarang anaknya kemana?"

"Ah dia sudah kembali ke Amerika bersama orang tuanya,"

Hakuba memandang foto itu lekat-lekat, "Kok sepertinya dia mirip Kudo-Kun ya?"

Profesor Agasa terkekeh canggung, "Dia memang masih saudara jauh Shinichi,"

"Hooo..." Hakuba melongok lagi ke foto, "Yang ini tadi Haibara Ai?"

"Benar,"

Hakuba mengernyit, "Kok seperti Shiho versi kecil ya?"

Profesor Agasa tertawa kecil, "Ibu Ai-Kun juga berasal dari Inggris, mungkin itu yang membuatnya mirip,"

"Sekarang anaknya di mana? Kalau sudah besar, harusnya wajahnya tidak jauh-jauh dari Shiho. Mirip begini,"

"Ai-Kun juga sudah kembali ke Inggris bersama orang tuanya,"

"Ehhh..."

Hakuba meletakkan bingkai itu kembali dan melihat foto-foto lainnya. Otaknya mulai bekerja menganalisis. Ia sungguh tertarik pada Edogawa Conan dan Haibara Ai. Masa iya ada orang semirip itu dengan Shinichi dan Shiho? Tapi versi kecilnya? Ada yang tak beres di sini.

The Lost SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang