Upload...
Di chapter ini kalian bakal deket bgt sama karakter-karakter keluarganya Rora.
Happy reading ❤️❤️
...Rora di depan rumahnya. Setelah Rora kedatangan tamu tak diundang, Angel dan Daffa, sore harinya ia minta pulang. Keadaannya sudah tidak apa-apa. Hanya luka ringan di lengan dan kepala. Tidak ada luka dalam.
Pak Lukman memulangkan Rora keesokan harinya, yaitu sekarang.
Rora segera di tuntun oleh pembantu di rumah itu menuju kamarnya. Ia dibantu beres-beres mengeluarkan makanan, pakaian Rora dari dalam tas.
"Makasih bi," ujar Rora setelah kamarnya sudah dibersihkan.
Rora tidur-tiduran sebentar di ranjangnya. Lalu, membuka buku pelajaran. Ia akan belajar untuk hari esok. Meskipun sekarang masih pagi hari. Biasanya Rora akan belajar pada malam hari. Rora belajar pagi hari karena tak tau harus melakukan apa. Pak Lukman mengizinkan Rora sekolah besok hari.
"Kak."
Rora menoleh. "Papa..," sapa Rora balik.
"Lagi ngapain?" tanya Pak Lukman. Ia berjalan ke meja belajar Rora, tempat Rora belajar sekarang.
"Belajar." Rora menaruh pembatas pada bukunya dan memfokuskan pandangannya pada Pak Lukman.
"Kok langsung belajar? Kan Aura baru sembuh."
"Tapi kan besok sekolah."
"Ya udah kalo gitu besok Aura gak usah sekolah ya?"
"Papa..," rengek Rora.
Pak Lukman tertawa menanggapi jawaban Rora. Terkadang putri angkatnya ini manja di balik wajah datarnya.
"Papa mau ngapain ke sini?" tanya Rora.
"Papa mau liat anak papa yang cantik." Pak Lukman juga menyunggingkan senyumannya.
Rora hanya tersenyum, lalu kembali membaca bukunya. "Papa gak kerja?"
"Istirahat bentar. Papa juga mau jemput Lea dari sekolah nanti sore."
Rora mengangguk.
"Ya udah, papa mau ke mama dulu ya. Mama di mana?"
"Di dapur mungkin."
Kamar Rora kembali hening. Rora meneruskan belajarnya. Karena waktu masih panjang, Rora terus belajar sampai sore hari. Ia mempelajari pelajaran yang mungkin jadi bahan ulangan harian dadakan.
...
"Kak!" seru Bu Indah dari lantai bawah.
Rora tak menjawab. Tapi ia langsung turun ke lantai bawah. Semua orang tau Rora tak akan berteriak-teriak di dalam rumah. Meski hanya memanggil orang di dalam rumah. Mungkin rugi kalau pita suaranya bergetar terlalu banyak.
Rora menampakkan dirinya pada Bu Indah. "Sini."
Rora mendekat ke arah Bu Indah.
"Kamu inget kan Lea sebentar lagi ulang tahun?"
Rora mengangguk.
"Mama udah siapin semuanya. Kamu gak usah ikut siapin. Mama cuma minta kamu undang temen kamu. Tahun kemarin yang dateng temen Lea aja. Sekarang mama juga ingin kamu undang temen kamu," kata Bu Indah.
"Why?"
"I want you to socialize." Selama ini Bu Indah tidak pernah mendengar cerita bahwa Rora punya teman. Meski selama ini juga ia tak pernah cerita apa pun tentang hari-harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora - Yang Akan Bersinar Pada Waktunya (On Going)
Teen FictionIni tentang Aurora yang terkenal pendiam, jutek, dan terlalu pintar. Juga seorang Daffa yang tengil, ceroboh, dan tapi perhatian dan hanya cinta Aurora. Aurora tak pernah berharap dicintai. Tapi, Daffa tetap mengejar Aurora dan selalu mengikuti ke m...