5. Murid Baru

5 4 0
                                    

Nih, aku upload pagi. Gk usah sampe neror kali, kan jadi tambah semangat nulisnya.

Buat yg paham aja☝️

Happy reading guys ✨
...

Rora berjalan menuju kelasnya. Lalu, disambut oleh Angel dengan ceria.

"Selamat pagi Rora cantik!" seru Angel. Dia tersenyum ceria. Angel masih senang Rora mau berteman dengannya. Menurutnya, ini adalah pengalaman paling menarik seumur hidupnya. Fanatik sekali!

Lain halnya dengan Rora yang hanya menatap Angel datar.

"Isshh, senyum dong. Awali harimu dengan kebahagiaan," ujar Angel seperti mengiklankan produk di televisi.

Rora tak kunjung tersenyum. Malah ia sekarang menatap ke depan.

Karena Rora tak merespon, Angel akhirnya berjalan mundur sambil melihat ke arah Rora. "Astaghfirullah Auroraaa.. Senyum. Senyum. Lo gk ngerti kata senyum ya?"

Rora tetap diam dan terus berjalan. Akhirnya Angel menatap Rora dengan wajah merajuk yang dibuat-buat. Angel juga berjalan maju kini.

"Gue harus senyum?" tanya Rora.

Angel langsung menatap Rora antusias dan menganggukkan kepalanya berkali-kali seperti anak kecil. Kini Angel kembali berjalan mundur.

"Kalo gue ketawa?" tanya Rora kembali.

Angel kembali menganggukkan kepalanya. Dan langsung pada saat itu juga Angel menabrak sesuatu atau seseorang lebih tepatnya.

Rora menahan tawa dan langsung berlari ke kelasnya meninggalkan Angel.

Angel terdiam sebentar. Lalu, menoleh ke belakang. Ada Pak Joko dan berkas-berkasnya. Beliau adalah wali kelas Angel yang galak dan agak berbadan besar. Agak loh yaa..

"E-eh Pak Joko...." Angel gelagapan. Angel menyengir.

"Ngapain kamu dorong-dorong saya?" Pak Joko memasang wajah galak dan berkacak pinggang.

Kriiing!! Kriiing!!

Bel pelajaran dimulai berbunyi. "Eh ayo masuk kelas semuaa!!" ujar Pak Joko ke siswa lain disekitarnya.

Angel pun mengambil kesempatan untuk lari ke kelas. Membiarkan Pak Joko meneriaki anak-anak yang masih main di luar kelas dan mengabaikan Angel yang sudah kabur.

Untungnya Pak Joko 'agak' berbadan besar, jadi mungkin badannya tidak sampai sakit ditabrak Angel, lagipula sama sekali tidak bergerak badan Pak Joko ketika badan Angel dan Pak Joko bertabrakan. Itu pikir Angel.

Angel langsung mengambil duduk di sebelah Rora. Tapi, Rora menaruh tasnya di bangku sebelahnya. Jadi, Angel tak bisa duduk di situ artinya.

"Gue diusir nih?" tanya Angel memelas bersamaan dengan deru napas yang belum normal sebab Angel berlari.

Akhirnya Angel duduk di kursi lain dan mengambil botol minumnya. Sebelum guru melihat. Bisa-bisa Angel di hukum karena minum sebelum istirahat.

"Angel! Angel!" teriak Pak Joko dari kejauhan. Semua murid menoleh ke arah jendela. Melihat ke arah Pak Joko yang belum terlihat batang hidungnya, lalu melihat ke arah Angel, lalu menoleh lagi ke jendela. Begitu seterusnya.

"Mampus gue! Untung gue cuma nyenggol dikit, gak sampe buat Pak Joko gelinding," ujar Angel pelan. Memang murid tak patut ditiru si Angel nih.

Pada akhirnya terlihat Pak Joko dari pintu kelas. Beliau memegangi kedua lututnya. Pak Joko terlihat capek karena aktivitasnya barusan, berlari. Yaa, karna 'agak' berbadan besar kaan..

"Kenapa pak? Dikejar setan?" ujar Riki. Dia murid tengil, nakal yang sering menggoda Pak Joko. Hobi katanya.

"Iya, setannya kamu!"

"Tapi saya dari tadi di sini pak."

"Udtah udah. Bapak laghi gak mau bertengar sama kamu. Enyel! Sinih, khamu..," kata Pak Joko benar-benar kelelahan. Beliau menjulurkan lidah, maka dari itu pelafalannya tidak benar.

Angel maju ke depan kelas sambil komat-kamit. Berharap hukuman yang diberikan tak susah-susah amat.

Rora sedari tadi hanya mengamati dan menahan tawa. Kan bukan salah Rora juga jika Angel berjalan mundur.

"Kamuh, kamuu, ke kantor guru. Sana! Keluarh kammu! Adda muyid baru. Namaanya Daffa yaa.., itu pengganti hukumhan kamu" suruh Pak Joko. Beliau duduk di kursi guru.

Angel sudah mau pergi, tapi Riki berbicara. "Waah, Angel bikin salah apa lagi pak? Jangan-jangan Angel setannya," teriak Riki. Semua murid tertawa, kecuali Rora yaa..

Angel langsung melototkan matanya pada Riki. Kalau tidak ada Pak Joko, sudah ia jewer mantan pacarnya ini. Iya, Riki mantan pacarnya. Angel putus dengan Riki karena tak pernah bisa diajak bicara serius.

Semenjak itu, Angel suka menghindar dari Riki. Tapi, Riki tetap selow dan lebih sering lagi jail pada Angel.

Pak Joko melihat ke arah Angel. "Ayo! Kok masih diem aja! Cari! Saya capek udah mau ke kantor guru jemput murid baru itu. Sapa namanya? Siti?"

Belum puas, Riki membuat Pak Joko kesal. "Jauh amat pak! Fatimah namanya!" teriak Riki.

"Eh, sembarangan kamu. Itu kan nama saya!" Cewek dengan kerudung putih menyahut dengan logat Sunda. Dia memang bernama Fatimah.

"Udah, udah. Sana cari Angel!" Pak Joko menghela napas. "Bisa darah tinggi saya kalo ngajar terus," kata Pak Joko bermonolog.

"Makanya berhenti aja pak. Saya bosen ketemu bapak tiap hari."

"Rikiiiii!"

...

Maap belum nongol murid barunya, soalnya babnya udah lumayan panjang..

Stay at home, stay healthy guys..

Aurora - Yang Akan Bersinar Pada Waktunya (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang