There. Makan

7 0 0
                                    

Hii Bestiee👋
Ayo semangatt baca cerita aku😁😁😁

.....🌺.....

Bunyi suara motor terdengar jelas di telinga Naumi, gadis itu terbangun dari tidurnya. Seluruh tubuh nya sangat terasa dingin, terutama telapak kaki dan tangannya. Tanpa ia sadari ternyata ia sudah tidur semalamam di atas lantai yang dingin ini. Naumi melirik jam yang ada di dinding.

"Ah udah hampir jam delapan, hariini aku libur sekolah aja dulu." ucap nya.

Naumi penasaran, siapa yang ada didepan rumah nya itu. Akhirnya ia membuka pintu untuk melihat nya.

"Rehan."

Ternyata Rehan yang datang.

"Lo ga sekolah?" tanya Rehan dingin.

Naumi melamun.

"Lo gak sekolah?" tanya Rehan sekali lagi.

"Eh, enggak Han, gaenak badan. Kamu sekolah?" tanya Naumi balik.

"Lo gak lihat seragam gue?"

"Iya lihat, kamu pakai seragam sekolah."

"Ayo sekolah gue anter!" tawar Rehan.

"Gak Han, hariini aku gasekolah. Badan aku sedikit pegel-pegel."

"Kenapa?"

"Ya pegel aja." jawab Naumi acuh.

Rehan menatap Naumi, dari bawah sampai terhenti di manik mata Naumi. Terlihat sangat sembab dan bengkak.

"Lo habis nangis semalaman kan?" tebak Rehan tepat pada sasaran.

Mendengar perkataan Rehan, reflek Naumi langsung menutupi wajah nya dengan kedua tangannya. Lalu memberi jarak sedikit di tengah jari-jari nya, ia mengintip Rehan.

"Kelihatan banget ya, kalau aku habis nangis?"

Rehan terkekeh kecil, ia segera membuka tangan yang menutupi wajah Naumi.

"Gausah malu." cetus Rehan.

Naumi menunduk malu, ia meremas baju-baju nya.

Lagi-lagi Rehan dibuat tertawa oleh tingkat gemas Naumi. Rehan mengangkat kedua bahu Naumi, "Nau coba tatap gue." pinta Rehan.

Naumi mengatur nafas, jujur ia sangat takut + gugup jika terlalu dekat dengan Rehan.

Perlahan Naumi mengangkat kepala nya, lalu mencoba menatap manik mata Rehan.

"Jangan terlalu larut dalam kesedihan Nau, yang ada nanti kak Aska sedih lihat lo begini." ujar Rehan.

"Kamu kuat banget Han, kamu terlihat biasa aja saat kehilangan kakak kamu." balas Naumi.

"Siapa bilang gue kuat, gue lemah Nau, lo gak tau gue juga nangis semalaman. Tapi bukan berarti gue harus terus-terusan terpuruk kaya gitu. Gue harus bangkit, biar dari atas sana kak Aska bahagia lihat gue."

Naumi terdiam sejenak, mencerna apa yang barusan di katakan oleh Rehan. Tiba-tiba saja air bening sudah keluar dari mata Naumi. Dan ya, lagi-lagi ia mengingat kalau dialah penyebab kematian Aska.

1/2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang