Seven. Luka

3 0 0
                                    

Hii Bestiee 👋

Semangat bacanyaaaa.

.....🌺.....

"Lo mau singgah makan dulu gak?" tawar Rehan, mereka masih berada di jalan menuju rumah Naumi.

Tanpa menolak Naumi langsung saja mengangguk, karena ia juga sudah menahan lapar dari tadi. "Boleh dong, aku juga lapar." ucap gadis itu tanpa rasa malu.

"Makan dimana?" tanya Rehan. "Mau di restauran yang semalam kita makan?"

"Gausah Han, gausah di restaurant." tolak Naumi. "Aku punya tempat makan yang enak. Dan aku juga udah sering makan disitu." sambung nya.

"Dimana?"

"Lurus aja, nanti kalau aku suruh berhenti, kamu berhenti ya!" ujar Naumi. Rehan pun mengangguk.

"Gue mau kencang ni, pegangan nanti jatuh!" perintah Rehan.

"Gausah, gak bakalan jat,"

"Eh." sontak Naumi terkaget karena dengan tiba-tiba saja Rehan melajukan motor nya dengan sangat kencang. Untung saja Naumi langsung memeluk tubuh Rehan, kalau tidak pasti ia sudah terjungkal kebawah.

"Rehannn, aku hampir jatuh tau."

Tak mau menjawab, Rehan hanya melihat raut wajah panik Naumi dari kaca spion, lalu tanpa merasa bersalah lelaki itupun tertawa kecil.

Selang beberapa menit, Naumi dan Rehan sudah sampai ditempat tujuan mereka. Tempat makan pilihan Naumi. "Rehan, berhenti!" suruh nya.

Dengan perlahan, Rehan mengerem motor nya, "Mana restaurant nya?" tanya Rehan.

"Ini!" tunjuk Naumi pada steling kecil yang terletak di atas gerobak.

Dengan hati-hati Naumi turun dari motor Rehan, "Ayo Han!" ajak nya.

Mata Rehan tentu saja melotot dengan lebar, "Maksud lo kita makan di warung kecil kek gini?" tanya Rehan.

Tanpa ada beban, dengan entang nya Naumi mengangguk, "Iya." jawab nya.

"Tapi Nau,"

"Syuttt." Naumi meletakkan telunjuk nya di bibir Rehan. "Coba dulu deh, pasti nanti kamu bakalan nagih." ujar Naumi.

Kalau sudah begini, entah mengapa rasa nya Rehan tidak bisa menolak kemauan Naumi. Jadi mau tidak mau akhirnya ia mengangguk setuju. "Yaudah deh ayo! Lagian sekali-sekali gue mau coba jadi orang miskin." ucap Rehan bercanda.

Dengan senang hati Naumi berjalan mendekati penjualan kecil itu. Sedangkan Rehan ia masih diatas motor, hendak memarkir motor nya di samping grobak sang penjual.

"Eh neng Naumi, apa kabar? Kok udah lama gak kesini." sapa lelaki yang menjual makanan nya.

"Eh kang Aceng, iya kang belakangan ini Naumi sibuk ngurus pindah sekolah." jawab Naumi.

"Ohgitu, eh tunggu ini siapa? Akang gak pernah liat." tanya akang Aceng menatap ke arah Rehan.

"Oh ini teman baru Naumi." jawab nya.

Akang Aceng mengangguk paham, "Yaudah mau pesan apa atuh?" tanya akang Aceng lagi.

Naumi menatap ke arah Rehan, "Mau pesan apa?" tanya nya.

"Seterah. Gue ngikut lo aja."

"Pesan nasi goreng aja deh. Kang pesan nasi goreng dua porsi ya!" pinta Naumi.

"Baik. Duduk dulu atuh nanti pegal kaki nya kalau terus berdiri." ujar akang Aceng.

"Ayo Han!" ajak Naumi.

1/2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang