Four: Taman

6 0 0
                                    

Hii Bestiee 👋

......🌺......

"Lo tidur disini!" ujar Rehan menunjuk satu kamar yang ukuran nya lumayan besar.

"Jadi kamu tinggal sendiri dong ya di rumah mewah ini?" tanya Naumi.

"Engga, ada bi Anis di lantai bawah. Lagian gue juga jarang pulang kesini, gue lebih sering nginap di apartemen. Tapi karena lo mau nginep yaudah deh gue bawa ke rumah ini aja." perjelas Rehan.

"Oh gitu, yaudah aku masuk ke kamar ya. Selamat malam Rehan." ucap Naumi tersenyum.

"Malam." balas Rehan, setelah itu Rehan pun pergi melangkah menuju kamar pribadi nya.

Sementara Naumi masuk ke kamar tamu ini, ia mengunci pintu nya. Naumi duduk di atas kasur, ia sangat terpukau dan kagum akan keindahan kamar yang begitu mewah ini.

Kamar yang di dekorasi dengan warna serba biru sangat menarik perhatian Naumi.

"Kamar tamu aja cantik nya begini, apalagi kamar pribadi." batin Naumi.

Selesai makan bersama tadi, Rehan membawa Naumi berkeliling ke kota bentar dengan motor nya. Menjelang malam hari Rehan pun membawa Naumi untuk ikut pulang bersama, karena besok Rehan akan mengurus surat pindah Naumi, untuk pindah ke sekolah Rehan. Ya Rehan sudah sepakat kalau ia akan memindahkan Naumi di SMA nya, dengan alasan agar Rehan bisa lebih mudah dalam menjaga Naumi nanti nya. Dan Naumi pun hanya bisa menurut dan mengangguk saja, sekarang ia sudah tak punya siapa-siapa lagi selain Rehan. Naumi harus terbiasa dengan kehadiran Rehan.

Malam ini entah mengapa Naumi tak bisa tidur, sedari tadi ia hanya menggerak-gerakan tubuh nya di atas kasur, mungkin karena ia tidak terbiasa atau tidak nyaman berada di kamar mewah seperti ini. Karena biasa nya kan Naumi selalu tertidur di atas kasur kecil di dalam kamar mungil nya.

Naumi juga sengaja mematikan AC dikamar itu, ia takut jika nanti nya bisa masuk angin, tetapi ia juga sengaja membuka sedikit jendela kamar nya membiarkan angin malam masuk untuk menusuk tubuh nya. Saat membuka jendela mata Naumi tak sengaja melihat seseorang lelaki yang sedang berdiri di taman bawah.

"Rehan, ngapain dia?" tanya Naumi heran.

Daripada merasa bosan dikamar, Naumi memilih untuk turun kebawah menyusul Rehan. Angan-angan bisa membuang rasa gabut nya sedikit.

"Rehan." panggil Naumi menyentuh pundak Rehan. Ya Naumi sudah sampai di bawah.

"Eh Nau, kaget gue."

Naumi terkekeh, "maaf." ucap nya.

"Ngapain malam-malam keluar? Disini dingin." tegur Rehan.

"Bosan di kamar, kalau kamu ngapain diluar sendirian?" tanya Naumi balik.

"Lagi ngingat masa lalu."

"Masa lalu apa?"

"Hm. Duduk disitu yok!" ajak Rehan menunjuk tepian kolam renang.

Naumi mengangguk, "ayo!" jawabnya.

Kini Rehan dan Naumi pun duduk berdua di tepian kolam renang. Kaki mereka dijatuhkan ke dalam air kolam yang dingin nya sudah seperti air hujan. Sedangkan mata mereka tak luput untuk terus menatap terang nya sinar bulan malam ini, sepasang remaja itu sangat tampak asik menikmati pemandangan-pemandangan indah di langit, bintang yang bersinar, bulan yang menerang, dan lainnya.

Naumi juga memainkan air-air kolam dengan tangan kanan nya, melempari air nya kesana kemari.

"Nau." panggil Rehan.

1/2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang