Hii bestiee 👋
.....🌺.....
"Sekarang ini jadi sekolah baru lo, sekolah yang murid nya rata-rata kaya semua. SMA Sultan Anjaya." ucap Rehan pada Naumi.
Pagi ini Naumi dan Rehan sudah berada di sekolah. Naumi melihat betapa banyak nya para siswa-siswi yang sekolah di SMA favorit ini. Mata nya juga tak luput memandang gedung yang sangat besar ini. Pantesan aja murid nya kaya semua, fasilitas nya saja lengkap dan berkualitas semua.
"Udah ayo ke kelas!" ajak Rehan sembari dengan tangan nya yang menggengam tangan Naumi.
"Tapi,"
"Tapi apa?" tanya Rehan jengah.
"Aku ngerasa gak pantes untuk sekolah disini, aku kan bukan anak orang kaya."
Rehan tertawa kecil sembari mengacak rambut lurus milik Naumi. "Bentar lagi kan bakalan jadi istri orang kaya." ujar Rehan menggoda dan mengedip kan sebelah mata nya.
Dag dig dug. Dengan cepat Naumi memegang dada nya, yang seperti nya sedang menari- nari di dalam.
Rasa malu tentu sedang menghantui Naumi sekarang, karena apa? Ya pasti nya karena candaan Rehan yang konyol itu.
"Udah ayo masuk!" ajak Rehan, lalu merangkul pundak Naumi.
Mereka berjalan menuju kelas Naumi, kelas Rehan dan Naumi memang berbeda. Rehan XII MIPA2 sedangkan Naumi, XII MIPA5.
Sebenarnya Naumi sangat tidak nyaman berjalan sambil dirangkul oleh Rehan, apa lagi Naumi ini siswi baru pasti bakalan banyak gosipan yang akan menyerang diri nya.
Dan benar saja, sedari Naumi berjalan tadi, telinga nya tak luput mendengar ocehan-ocehan dari siswa/i disini.
"Siapa si itu, ih centil banget anak baru udah di rangkul- rangkul aja sama Rehan."
"Anjirr. Itukan Rehan pacar halu gue, kok bisa ngerangkul tu cewe."
"Cantik banget dia, insecure langsung gue gilak."
"Sok cantik banget sih."
"Ih kurus banget badan nya."
"Eh dia anak orang kaya gak ya? Kalau iya deketin ah, lumayan bisa di porotin."
"Gila senyum nya manis banget njirr."
"Omo! Cantik banget dia, vibes nya kek ciwi-ciwi Korea."
"Putih banget kulit nya kek susu."
"Ih itu siswi baru, jelek! Masih cantikan gue kali."
Begitu lah kira-kira pujian dan hinaan yang didengar oleh telinga Naumi, Naumi hanya membalas nya dengan senyuman setiap ada yang menatapnya.
"Han, mending kamu lepasin aja deh rangkulan nya! Gaenak kalau di lihat sama orang-orang." pinta Naumi.
Tanpa menjawab, Rehan langsung saja melepaskan nya, bahkan tanpa mengahadap ke arah Naumi. Naumi pun sedikit bingung di buat Rehan, apa Rehan marah?
KAMU SEDANG MEMBACA
1/2
Novela JuvenilCinta atau benci?! Rehan Alevando Pratama. Rehan itu hanya ada satu, tapi sifat nya bisa menjadi dua. Kadang baik, kadang kejam. Bukan kah Rehan sama seperti bunglon, beda tempat beda sifat!!! ~ Ini juga bukan lah cerita tentang perjodohan seperti n...