(Dirumah Sakittt)
"Jadi siapa yang udah buat lo babak belur gini?" tanya Rehan. Sekarang ia dan teman-teman yang lain nya sedang berada dirumah sakit.
"Gue gatau, tapi yang pasti nya mereka juga anak geng motor."
"Terus kenapa lo di gebukin?" kini Lintang yang bertanya.
"Karena gue curiga kalau mereka itu pembunuh nya kak Aska."
Seketika mendengar itu rasa nya darah Rehan langsung mendidih.
"Lo yakin? Kita gaboleh nuduh sembarangan!" ujar Rey.
"Jelasin sekarang kenapa lo bisa curiga sama mereka." lanjut Bima yang berbicara.
"Jadi gue tadi lagi ada di club dan gue gak sengaja dengerin obrolan segerombolan laki-laki. Terus mereka ada nyebut nama kak Aska dan satu lagi kalau gak salah Nau, gue lupa."
"Cuma gitu doang?" tanya Rey.
"Karena gue penasaran gue ikutan mereka dan ternyata mereka itu pinter, mereka tau kalau gue ada dibelakang mereka. Akhirnya gue digebukin abis-abisan dan sebelum mereka pergi ada yang bisikin di telinga gue, dia bilang. Gue pembunuh nya. Dari situ gue mangkin yakin Han kalau mereka pelaku nya."
Dugh.
Rehan memukul tembok rumah sakit itu, sekarang emosi nya benar-benar sedang memuncak.
"Kita bakalan cari siapa orang itu, lo tenang aja Ar." ujar Lintang.
"Lo masih ingat kan wajah-wajah mereka?" tanya Devan dan yang di tanya pun mengangguk.
"Gue mau cabut!" ucap Rehan.
"Mau kemana lo?" tanya Rey. Tak menjawab Rehan langsung saja pergi meninggalkan teman-teman nya. Dan mereka semua hanya bisa menggeleng.
Rehan keluar dari rumah sakit itu, dan pergi menggunakan motor nya. Entahlah Rehan pun tak tau hendak pergi kemana, Rehan tidak punya tujuan.
Selama di perjalanan Rehan terus saja memikirkan ucapan teman nya tadi. Siapa sebenarnya pembunuh kakak nya?
Dan Rehan berucap jika ia sudah menemukan pembunuhnya, ia berjanji ia tak akan pernah melepaskan nya.
Sampai akhirnya, dengan tiba-tiba Rehan memberhentikan motor nya. Seperti ia melihat seorang yang ia kenal sedang berlari di jalanan.
Dan itu adalah Naumi.
Padahal Rehan tadi sangat kencang membawa motor nya tapi entah mengapa ia bisa melirik ke arah dimana Naumi berlari. Maka ia segera mendekati Naumi.
"Naumi." panggil Rehan yang sudah memberhentikan motor nya.
Karena merasa ada yang memanggil namanya, maka Naumi pun menghentikan larian nya, ia sampai tidak sadar kalau ia sekarang sedang berada di kota, sejauh apa ia sudah berlari?
"Nau lo kenapa?" tanya Rehan lalu ia turun dari motor nya.
"Rehan."
"Nau muka lo." Rehan panik saat melihat luka-luka kecil di sudut bibir gadis cantik itu.
"Terus mata lo sembab, lo habis nangis? Lo kenapa siapa yang udah jaha,"
"Rehan." isak Naumi langsung seketika ia memeluk tubuh Rehan. Memeluk nya sangat erat. Dan tentu saja Rehan langsung membalas pelukan Naumi.
Tak lama Rehan melepaskan pelukan nya, ia mengusap air di pipi Naumi lalu memegang pundak nya.
"Lo kenapa?" tanya Rehan sekali lagi.
"Naumi mau pulang. Rehan antarin Naumi pulang ya." pinta Naumi dengan raut wajah yang sedih.
Rehan mengembuskan nafas nya, mungkin untuk sekarang Naumi ingin menenangkan dirinya dahulu, setelah tenang nanti Rehan akan bertanya tentang apa yang sudah terjadi dengan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
1/2
Teen FictionCinta atau benci?! Rehan Alevando Pratama. Rehan itu hanya ada satu, tapi sifat nya bisa menjadi dua. Kadang baik, kadang kejam. Bukan kah Rehan sama seperti bunglon, beda tempat beda sifat!!! ~ Ini juga bukan lah cerita tentang perjodohan seperti n...