Banyak kelopak bunga mawar merah bertebaran di sepanjang lorong rumah itu. Diiringi dengan bunyi sepatu pantofel yang menggema semakin mendekat kesebuah ruangan. Tak lupa juga dengan siulan dari pria itu semakin menambah kesan yang semakin mencekam. Sedangkan pria lainnya meringkuk didalam lemari pakaian guna untuk bersembunyi dari bahaya yang sedang mengintainya.
Pria bersepatu pantofel dan mengenakan setelan hitam dan merah itu telah memasuki ruangan yang dimana pria lainnya sedang bersembunyi. Hawa terasa sunyi dan yang terdengar hanya deru nafas seseorang yang semakin cepat seakan oksigen dimuka bumi ini akan habis tak tersisa. Lalu pintu lemari itu terbuka secara tiba-tiba dan pria itu menyerang dan berusaha melumpuhkan pria bersepatu pantofel hitam tersebut.
Mereka berdua saling menyerang akan tetapi nasib naas menghampiri salah satu dari mereka, Terbujur kaku kehabisan napas karena dibekap menggunakan bantal. Lalu mayat itu ditinggalkan begitu saja sampai salah satu dari anggota keluarga pria itu pulang kerumah. Lalu kehebohan mulai menyelimuti daerah tersebut dan rumah korban dikelilingi police line. Tidak ada saksi atas kejadian itu membuat kepolisian cukup kewalahan menangani kasus ini.
"Apakah ada barang bukti disekitar korban?" Tanya salah seorang detektif bernama bright.
"Ada pak, barang itu adalah sepasang sepatu pantofel. Dan kami pastikan itu bukan punya korban karena ukuran sepatu yang tidak sesuai."
"Lalu dirumah korban juga banyak kelopak bunga mawar merah yang tersebar di sepanjang lorong rumah. Tidak ada barang berharga yang hilang, jadi hasil sementara adalah ini kasus pembunuhan."
"Tidak ada sidik jari pelaku?"
"Tidak pak, semuanya bersih."
"Ukuran sepatu pantofel itu adalah 40, sedangkan korban memakai sepatu berukuran 39. Dan istri korban berujar kalau suaminya tidak pernah mempunyai sepatu pantofel." Jawab seseorang yang bernama win yang juga merupakan detektif.
"Siapa tau suaminya membeli sepatu itu diam-diam?" Tanya bright.
"Bisa saja seperti itu, tapi untuk apa? Sepatu itu juga terlihat masih sangat baru. Dan kalau sepatu itu memang milik korban, kenapa bisa sampai ada didekat korban? Dan satu lagi, apa keuntungan yang didapat dari penjahat itu dengan menyimpan sepatu korban disana? Agar disangka kasus bunuh diri?" Tanya win.
"Bisa jadi." Jawab bright sekenanya.
"Tidak, lebih tepatnya sepatu itu memang milik pelaku. Dan pelakunya ingin dikenal makanya sengaja menaruh barang yang dia pakai disekitar korban. Bukankah para serial killer kebanyakan seperti itu? Sangat ingin eksistensinya dikenal publik? Jawab win.
"Mereka sangat tidak waras." Lanjut win.
"Hahahaha, win. Tenanglah, phi hanya mengetesmu saja. Ternyata pikiranmu sudah sejauh itu." Jawab bright sambil tertawa.
"Pantas saja, biasanya phi kalau ada tugas seperti ini mana bisa santai seperti tadi. Sangat mencurigakan."
"Ayo, temani phi kekantor dulu. Ada yang ingin phi perlihatkan." Ajak bright.
"Disini bagaimana?"
"Tenanglah, sudah ada lainnya yang urus." Ujar bright.
"Baiklah, ayo." Win dan bright langsung menuju kantor mereka.
Di kantor
Win dan bright telah sampai di kantor, lalu mereka menuju kemeja masing-masing yang mana sebenarnya juga saling bersebelahan.
"Apa yang ingin phi tunjukkan?" Tanya win.
"Ini, lihat dan bacalah." Bright memberikan sebuah berkas.
"Bukankah ini kasus kejahatan didaerah Chiang Mai?" Tanya win tidak mengerti.
"Benar, baca saja dulu."
"Shia.... Ini kejadiannya sudah 3 bulan yang lalu dan tidak terpecahkan. Dan memiliki kemiripan 90% dengan kasus yang sekarang, phi." Win sangat terkejut.
"Benar, win. Pihak Chiang Mai menemukan jalan buntu bahkan sampai sekarang. Dan dengan kasus yang sama terulang kembali di Bangkok, kita benar-benar harus bekerja ekstra untuk menangkap pelakunya, win." Jawab bright serius.
"Benar, jadi bagaimana langkah selanjutnya phi? Bukankah kita juga mengalami kebuntuan?" Tanya win.
"Phi tau apa yang harus kita lakukan selanjutnya, win." Jawab bright yakin.
To be continue
13/08/2021Halo semuanya ~ thanks ya yang udah baca, dan kalau kalian suka silahkan vote dan komen ya. Saran dari kalian juga sangat berguna untuk aku kedepannya. See u 💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam | END
Mystery / ThrillerPembalasan dendam ketiga anak atas kematian kedua orang tuanya. Tragedi pembunuhan yang mengerikan mampu mengubah salah satu dari mereka menjadi layaknya seorang psycopath.