Tay dan Bright sedang mondar-mandir di depan ruang operasi. Tay menangis dengan keras karena merasa sudah lalai menjaga adiknya itu. Sedangkan Bright hanya bisa memeluk dan menenangkannya.
Tiba-tiba telepon Bright berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Cepat-cepat Bright menjawab telpon itu, akan tetapi tiba-tiba Bright berteriak histeris lalu melemparkan telpon genggamnya.
"Ada apa?" tanya Tay.
"Win kabur membawa Joss dan ayahnya."
"Tenang saja, anak buah kita pasti sudah mengetahui lokasi mereka."
"Tapi phi..........."
"Ada apa lagi Bright? Bicara yang benar!" amuk Tay.
"Win melukai Mommy Mook."
"Apa!!" teriakan Mild terkejut.
"Nong Mild, tenanglah dulu, ya. Phi Bright sudah menyuruh anak buah kita membawa Mommy ke RS ini juga sesegera mungkin. Jadi kita tunggu saja disini sampai mereka sampai, oke?" jawab Bright sambil memeluk Mild yang histeris.
"Bright, cepat kau cek apa mereka sudah sampai atau belum. Pastikan Mommy dan Daddy baik-baik saja. New dan Mild biar phi yang jaga." titah Tay.
"Baiklah, phi."
Setelah Bright pergi, Tay memeluk Mild yang bersedih dan mengucapkan kata-kata yang dapat menenangkannya.
"Phi, Mild ikut phi Bright ya." pinta Mild.
"Tidak, Mild disini saja. Daddy dan Mommy biar phi Bright yang urus. Setelah semuanya selesai, Mild bisa menemui mereka."
Tiba-tiba saja lampu ruang operasi telah mati, yang menandakan operasi telah selesai. Dan dokter keluar menghampiri Tay dan Mild.
"Keluarga pasien?" tanya dokter.
"Saya kakak kandungnya, dokter. Bagaimana keadaannya?"
"Sangat buruk, jantung pasien rusak berat. Harus menjalani transplantasi jantung atau pasien tidak akan selamat." ucap dokter.
"Berapa lama waktu yang kami punya dokter?"
"Tidak pasti, lebih cepat lebih baik untuk pasien."
"Bisakah anda membantu saya mendapatkan jantung itu? Saya akan membayar berapapun harganya." Mohon Tay pada dokter.
"Maaf tuan, tidak semudah itu. Mendapatkan donor kornea mata saja sangat susah, apalagi jantung."
"Terima kasih dokter, tolong tetap pantau adik saya. Saya akan usahakan secepatnya"
"Baiklah, saya permisi dulu." pamit dokter.
Ternyata dari kejauhan, Bright sudah mendengar semua pembicaraan itu. Mild yang menyadari keberadaannya, memanggil Bright untuk mendekat.
"Phi Bright, bagaimana keadaan Mommy?" tanya Mild.
"Phi Tay, apa yang dikatakan dokter tidak benar kan?" tanya Bright pada Tay.
"Phi, jawab pertanyaan Mild dulu."
"Sebentar Mild, phi harus memastikan sesuatu dulu."
"Benar... semuanya yang dikatakan dokter barusan tentang keadaan New. Tapi, Mommy baik-baik saja kan?"
"Daddy Nicky cerita, karena khawatir dengan keadaan phi New Mommy menyuruh hampir separuh anak buah untuk menyusul ke RS. Saat sepi, tiba-tiba saja Win menyerang Mommy."
"Tidak mungkin anak itu bisa melukai orang lain."
"Benar, tapi Win hanya melukai sedikit tangan Mommy dan mengancam Daddy untuk melepaskan mereka semua. Setelahnya, Win melepaskan Mommy. Tapi Joss mengambil kesempatan, dia langsung menusuk Mommy berkali-kali. Bahkan, Win sempat membantu Mommy tapi digagalkan oleh tuan Kajorn."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam | END
Mystery / ThrillerPembalasan dendam ketiga anak atas kematian kedua orang tuanya. Tragedi pembunuhan yang mengerikan mampu mengubah salah satu dari mereka menjadi layaknya seorang psycopath.