Pilihan

130 11 0
                                    

Tay dan Harit memutuskan untuk berbicara di cafetaria rumah sakit.

"Harit, gimana keadaan OFF? Kok tadi genting banget, sekarang malah nyantai?" Tanya Tay.

"Tadi Jan Nemu 2 botol kosong obat bius, gue udah pikir negatif nih pasti disuntikkan ke infus OFF. Makanya nyuruh Jan cepat-cepat nyari infus baru. Saking paniknya gue, gue main cabut aja tuh infus sampai tangannya berdarah."

"Lalu?"

"Propofol Tay."

"Emang bahaya, ya?"

"Inspektur Tay gak tau propofol?" Tanya harit heran.

"Tau gue itu obat bius. Tapi emang bahaya?"

"Bahaya lah bodoh nih si Tay. Obat bius itu kalau salah digunakan bisa menyebabkan kematian Tay. Apa gak panik gue ngeliat 2 botol propofol. 100mL jumlah seluruhnya, bisa mati OFF saat itu juga."

"Lalu sekarang?"

"Itu tipuan Tay, buktinya OFF masih nafas sampai sekarang. Dan lagian infus tadi udah gue suruh Jan untuk diperiksa di LAB. Nanti hasilnya kita lihat sama-sama. Makanya gue nyuruh OFF dijaga ketat tadi."

"Kok bisa yakin OFF gak bakalan kenapa-napa?"

"Yaiyalah Tay, sedikit saja itu obat bius masuk ketubuh OFF mungkin reaksi paling ringan dia kejang-kejang, nasib buruk ya mati."

"Obat bahaya gitu kenapa bisa orang biasa punya?"

"Makanya Tay, sekali-kali suruh anak buah Lo nyelidiki ini." Sindir harit.

"Iya-iya. Tapi sekarang OFF baik-baik saja kan?"

"Iya Tay, tenang aja. Untung ada gue disini hahaha." Tawa harit.

"Makasih harit, gue berhutang sama Lo. OFF sahabat gue dari kecil, udah dianggap saudara sendiri sama kayak New."

"Santai aja. Ohh iya ini udah jam berapa ya? Buset udah jam 1 pagi aja. Tay gue pulang dulu, besok siang gue kabarin lagi tentang infus itu sekalian kita tanya Jan ciri-ciri orang itu."

"Oke, sekali lagi thanks ya."

"Oke, bye." Pamit harit.

Tay pun kembali menuju ruangan OFF menemani New. Saat sampai disana sudah ada beberapa orang detektif lainnya menemani New disana sambil berdiskusi.

"Kalian tidak mengantuk? Kalau kalian mengantuk bisa pulang saja atau menginap di hotel depan. Biar OFF saya yang jaga dengan New." Ucap Tay pada anak buahnya.

"Tidak pak, kami baru saja sampai dan sudah tidur sebelumnya." Jawab sopan salah satu dari mereka kepada atasannya.

"Maaf merepotkan kalian, karena ini diluar jam kerja kalian."

"Santai pak, OFF juga teman kami."

Tidak lama setelah itu, datang seseorang membawakan beberapa makanan dan minuman hangat untuk mereka semua. Itu semua dipesan oleh Tay untuk mereka semua untuk menghangatkan tubuh.

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul  9 pagi. Tay tidak sengaja ketiduran di kursi sedangkan New masih terjaga, dan yang lainnya New sudah suruh pulang untuk istirahat. New membangunkan phi nya sambil menggoyangkan tubuh dengan kulit kecoklatan itu.

"Phi Tay, bangun."

"Apa ada sesuatu?" Tanya Tay terkejut karena dibangunkan oleh New.

"Tidak ada, Win sama bright akan kesini sebentar sedangkan Krist dan singto langsung pulang."

"Baiklah, New setelah Win dan bri datang suruh mereka untuk menjaga OFF sebentar. Ada yang ingin phi bicarakan denganmu."

"Baik, phi." Ucap New terlihat ketakutan.

Tak lama Win dan Bright datang, terlihat mereka lebih segar dari sebelumnya.

"Phi, bagaimana keadaan Phi OFF?" Tanya win.

"Baik-baik saja." Jawab Tay cepat sambil memberi kode pada New.

"Bisakah kalian menjaga OFF sebentar? Phi dan New ada urusan sebentar, tidak akan lama." Tanya Tay.

"Baiklah phi, silahkan." Jawab bright.

"Kami pergi dulu, bye win, bright." Pamit New.

Tay mengajak New ke taman rumah sakit yang sepi karena masih pagi. Udara yang sejuk dan menyegarkan membuat mereka diam untuk sementara waktu demi menikmati suasana yang sangat jarang mereka rasakan semenjak menjadi bagian dari kepolisian.

"Phi mau bicara apa?" Tanya New.

"Jangan melakukan kesalahan lagi, New. Phi tidak suka, phi tidak mungkin membantumu terus menerus."

"Baik phi, New janji."

"Tidak bisakah kita berhenti saja, New?" Pinta Tay.

"Tidak phi! New tidak akan berhenti. New mau Daddy dan mommy disini, tapi......"

"Sudah, tidak apa menangis lah. Maafkan phi ya." Tay memeluk New yang menangis sesenggukan.

"Maafkan phi yang tidak bisa menjaga mommy dan Daddy." Ucap Tay berusaha menahan tangis didepan adik kecilnya itu.

"Untung saja phi OFF tidak kenapa-napa, kalau tidak New rasanya mau mati saja menyusul mommy dan Daddy." New semakin jadi menangis dipelukan Tay.

"Tenang saja, OFF akan secepatnya sadar. Untunglah OFF memilih dengan tepat kemarin."

"Apa phi OFF akan mengatakannya?"

"Tentu saja tidak, dia orang yang menepati janji."

"Baiklah sekarang ayo kita istirahat sebentar. Nanti kita harus bertemu dengan keluarga OFF siang ini." Ajak Tay membawa tubuh New menjauh dari taman tidak lupa sebelumnya mengirimkan pesan pada bright untuk menjaga OFF sebentar.


To be continue 💜
1/9/2021

Dendam | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang