OFF x LAPD

143 11 2
                                    

Terlihat seorang pria berwajah tampan dan berkulit putih mulus sedang duduk di meja kerjanya. Dengan mata yang tertutup sambil berpikir, OFF mencoba untuk mengingat kembali kasus pertama di Chiang Mai sampai kasus terakhir yang merenggut nyawa sepupu dari rekan kerjanya. OFF berpikir apakah semuanya adalah ulah si "PANTOFEL KILLER"? Atau ada juga ulah dari si "PENIRU".

Semuanya buntu, sudah kembali memeriksa berkas tapi tetap saja tidak menemukan hal yang baru. Sampai akhirnya OFF mengingat sesuatu, cepat dia menghampiri detektif win segera.

"Win, bisa kita bicara sebentar?" Tanya OFF.

"Bisa phi, ada apa?"

"Win, pas kejadian kau juga mendengar suara penjahat itu kan? Apa masih ingat?" Tanya OFF penasaran.

"Ahhh... Iya phi. Bahkan win berpikir seperti pernah mendengar suara itu sebelumnya. Tapi susah untuk berpikir itu suara siapa."

"Bagaimana kalau kita selidiki ini bersama win. Bagaimanapun secara tidak langsung kau juga adalah seorang Saksi win."

"Tapi bagaimana phi?"

"Kita selidiki secara diam-diam, jangan beritahu siapapun. Kau bilang seperti pernah mendengar suara itu sebelumnya kan?"

"Iya phi, lalu?"

"Kita mulai selidiki dari sini, win." Jelas OFF.

"Phi mencurigai salah satu dari kita disini? Bagaimana mungkin phi?" Elak win.

"Siapa yang tahu kan, win? Kau kan banyak menghabiskan waktu disini, bekerja. Ada kemungkinan kau mendengar suara itu disini. Bagaimana?"

"Baiklah phi, kita juga tidak punya banyak petunjuk kan?"

"Benar, terima kasih win. Ditungu kabar secepatnya ya."

"Oke phi."

OFF lalu pamit permisi dan kembali ke meja kerjanya dan melanjutkan untuk memeriksa dokumen lagi. Siapa tahu ada yang terlewatkan olehnya di pemikiran OFF. Sedangkan Win mulai melancarkan aksinya, meskipun dengan setengah hati karena dia percaya tidak mungkin orang itu salah satu dari rekan kerjanya sendiri. Tapi dia tetap melaksanakan perintah OFF padanya.

Win hanya menyelidiki orang-orang yang seing berinteraksi dengannya saja. Ada sempat sedikit terbesit rasa bersalah karena secara tidak langsung menaruh curiga pada mereka, Tapi dia tidak punya pilihan lain. Tidak mungkin juga dia memeriksa satu persatu ornag yang bekerja disana karena juga bukan sedikit orang yang ada disana.

Target win adalah detektif bright, ahli forensik New, dan beberapa senior dan juniornya. Memang terdengar gila, tapi mau bagaimana lagi kan? Win tidak punya pilihan lain. Rencananya win akan mengatur makan malam dengan bright dan New terlebih dahulu, baru disusul dengan senior dan juniornya yang lain. Win pun mengirim pesan kepada bright dan New segera.

 Win pun mengirim pesan kepada bright dan New segera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dendam | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang