ขอโ่ทษครับ

198 11 1
                                    

"Tay, ini ada surat untuk kalian bertiga. Bacalah, setelah itu hiduplah lebih baik dan jangan menyalahkan diri kalian." ucap Nicky sambil menyerahkan tiga buah surat kepada Tay.

Tay lalu membuka surat yang ditujukan untuknya.

Setelah membaca surat itu, Tay sangat terkejut dan terduduk seketika di lantai yang dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membaca surat itu, Tay sangat terkejut dan terduduk seketika di lantai yang dingin. Tubuh Tay bergetar menahan tangis, tidak menyangka orang itu adalah Win.

"Bukankah Daddy sudah bilang sebelumnya Tay, pembalasan dendam ini akan memakan korban yang tidak bersalah." ucap Nicky.

"Maaf, Daddy. Tay tidak bisa mengontrol semuanya, amarah dan benci sudah terlalu mendominasi jiwa Tay." jawab Tay sambil menangis.

"Bright, bacalah surat dari Win." suruh Nicky.

"Baiklah."

"Win, maafkan phi bright

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Win, maafkan phi bright." tangisan Bright sangat memilukan untuk didengar.

"Ini resiko yang harus kalian tanggung. Apa kalian sudah puas sekarang? Daddy diam selama ini hanya ingin melihat kalian akan berbuat sejauh apa. Tidak disangka akan jadi seperti ini kan?" marah Nicky.

"Jangan beri tau masalah ini pada New dulu, tunggu dia benar-benar sehat." lirih Tay lalu pergi dari sana.

"Ayo, kita susul Tay. Jangan tampakkan wajah sedihmu didepan New."

"Baik, dad."


Flashback 

Nicky baru pulang dari acara pemakaman mendiang istrinya. Mild sudah pergi terlebih dahulu, sedangkan Nicky harus memerlukan waktu lebih banyak untuk ke rumah sakit tempat dimana anaknya dirawat.

Bisa dibilang, Nicky sangat trauma yang namanya rumah sakit dan kematian. Dia tidak mau New mengalami hal yang sama dengan mendiang istrinya. Dia sudah berjanji pada Arm dan Alice untuk menjaga ketiga anak itu dengan baik.

Jalan hari ini terasa sangat sepi, entah memang sepi atau hanya perasaannya saja. Nicky membawa mobil dengan kecepatan lumayan cepat, dan sebentar lagi akan sampai ke rumah sakit. Tapi tiba-tiba saja, waktu seakan berhenti berputar.

Dendam | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang