Break

6 3 0
                                    

Happy Reading📖

Seperti yang dijanjikan tadi. Jungkook menunggu yura di depan kelas, sedangkan yura sedang melakukan piket dengan beberapa siswa lainnya.

Jungkook yang menunggu yura, tiba - tiba teringat pembicaraan saat istirahat dengan taehyung dan jimin.

Flashback istirahat~

Jungkook, taehyung dan jimin sedang duduk sambil makan siang di kantin. Tiba - tiba taehyung membuka suara.

"Kook, kau semalam habis kemana dengan yewon?"

"Hm.. taman biasa yang sering kita kunjungi" sahut jungkook membuat jimin tersedak

"Uhuk.. hanya kalian berdua?" Sela jimin

"Iya, karena taehyung pulang lebih dulu. Jadi, yewon mengajakku" jawab jungkook dengan santai dengan sesekali menyuap makanannya

Jimin dan taehyung saling memandang. Seakan mengerti taehyung mengangguk kecil pada jimin.

"Yura.. tahu soal semalam kau pergi dengan yewon?" Tanya jimin

Jungkook tidak langsung menjawab, melainkan mengingat lagi. Benar, ia tidak memberitahu yura.

"Aku lupa memberitahunya, itu sangat dadakan"

"Tapi apa kau tahu jika yewon live saat di taman? Dan setelahnya dia memajang fotomu. Dia men-tag mu kook, masa kau tidak tahu juga" kini giliran taehyung yang menahan kesal jika benar sahabatnya juga tidak tahu

"Jika live aku tahu. Tapi, soal postingan belum lihat"

"Kau harus melihatnya" jimin segera mencari postingan yewon semalam dan menunjukkannya pada jungkook.

Tidak ada reaksi apapun dari jungkook. Tapi pikiran jungkook berkecamuk. Bagaimana jika yura melihat postingan ini? Atau jangan - jangan yura sudah melihatnya. Maka dari itu yura mengabaikannya sejak pagi.

"Jika yura melihatnya dia pasti marah padamu" ucap taehyung

"Dia sudah mengabaikanku sejak pagi" jungkook menghela napasnya

"Yura memang sudah melihatnya" ucapan jimin membuat taehyung dan jungkook kaget

"Kau tahu darimana?" Tanya taeyung

"Hyunjin melihat live yewon semalam dan tak lama juga me-like postingan yewon. Dan dia langsung memberitahu yura begitu katanya " jelas jimin

"Apa yang harus ku katakan pada yura?" Jungkook tidak nafsu untuk melanjutkan makannya

"Apa lagi? Jelaskan padanya. Jika perlu minta maaf. Tapi ya.. jika aku menjadi yura, aku akan langsung memutuskanmu hehe" kesempatan jimin untuk meledek jungkook

"Sialan. Sudahlah aku duluan" jungkook berdiri dan meninggalkan kedua sahabatnya dan pergi menuju kelas.

~~~~~~

Jungkook dan yura sudah izin pada jimin, taehyung dan bomin akan datang terlambat nanti di ruang belajar. Tadinya ketiga orang itu (jimin, taehyung dan bomin) bilang bisa menunggu tapi jungkook melarang karena dia memiliki urusan yang harus diselesaikan dengan yura.

Melihat yura berjalan keluar kelas, jungkook menghela napas.

"Kau ingin bicara apa?" Tanya yura saat berada di hadapan jungkook

"Hari ini, aku merasa kau sedikit berbeda" jungkook menatap yura dalam-dalam

"Iya aku juga merasa begitu. Ada lagi?"

"Kenapa kau seakan-akan menghindariku?" Tanya jungkook serius

"Kenapa kau membohongiku?" Yura bertanya balik membuat jungkook terkejut

"Bohong? Padamu? Tentang apa yura?" Jungkook sengaja berpura - pura tidak tahu

"Semalam kau berkencan dengan gadis itu kan? Siapa namanya? Ah.. yewon? Padahal kau bilang padaku 'aku dalam perjalanan pulang' dan 15 menit kemudian kau berada di taman bersamanya" Yura sebenarnya ingin menangis karena saking kesalnya, tapi dia menahan.

"Maafkan aku, aku tidak tahu jika hal itu akan membuatmu marah. Aku dan yewon hanya jalan-jalan, mencari udara segar saja tidak berkencan seperti yang kau pikirkan" jelas jungkook

"Kau terlihat cocok dengannya" sinis yura

"Yura.. kau ini bicara apa? Aku dengannya hanya berteman. Tidak lebih, kau bisa bertanya pada taehyung" jungkook mencoba meraih tangan gadis didepannya ini, tapi yura segera mundur selangkah

"Aku tidak perlu bertanya pada taehyung" ucap yura dengan ekspresi datar

"Maksudku jika kau tidak percaya padaku, kau bisa bertanya padanya. Sekali lagi maafkan aku"

"Ya, kejadian semalam membuat kepercayaanku padamu tergoyahkan" mendengar hal itu jungkook tak bisa berkata apa - apa lagi

"Kau menyukainya?" Tanya yura

"Tidak. Mana mungkin" jawab jungkook dengan cepat

"Lalu? Apa perasaanku tidak penting untukmu?"

"Sayang.. aku sungguh minta maaf soal ini"

Yura hanya diam menatap jungkook yang memberi ia tatapan memohon seperti anak kecil memohon dibelikan permen kapas.

"Kau ingat ucapanku tempo hari? Kau memiliki hidupmu sendiri. Aku hargai jika kau ingin bermain dengan temanmu. Tapi beritahu aku-"

"Jung.. aku tidak munafik. Aku cemburu dan marah melihatmu pergi dengan gadis lain. Tapi aku terus mengingat jika kau mempunyai kehidupan lainnya. Kau butuh teman. Aku tidak membatasimu selama ini" yura mencurahkan isi hatinya

"Kau tahu? Perasaan cemburu ini berakhir dengan munculnya pikiran - pikiran negatif. 'Bagaimana jika jungkook tidak benar - benar menyayangiku?'. 'Bagaimana jika selama ini jungkook hanya mempermainkanku?'. Dan masih banyak lagi. Kita tidak ada yang tahu isi hati seseorang bukan?. Aku bahkan tidak tahu isi hatimu yang sebenarnya" jungkook hanya diam mendengarkan yura bicara

"Sekarang terserah padamu. Jika kau benar - benar menyayangiku, aku minta tolong untuk berjaga jarak dengannya-"

"Tapi jika tidak bisa, maaf aku rasa kita break saja dulu. Aku sedang tidak mau diganggu oleh perasaan semacam ini kedepannya, terlebih kita akan ujian. Aku harap kau mengerti"

Jungkook masih diam. Dia memikirkan semua ucapan yura dengan baik.

'Yura sudah meragukanku' batin jungkook

"Berfikirlah dengan nyaman. Aku memberimu waktu 30 menit" yura meninggalkan jungkook sendirian di depan kelas. Jungkook menatap punggung kecil gadisnya mulai menjauh.

Tbc
Vote dipersilahkan sebagai apresiasi
Terima kasih

2021.08.16
-min

JK's Love || On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang