》Happy Reading 📖《
Akhir pekan yanh cukup cerah. Pagi ini yura sudah disuguhkan pemandangan yang indah. Matahari bersinar seolah mewakilkan suasana hatinya. Yura sangat senang pasalnya ia mendapatkan juara 2 dalam olimpiade sains kemarin.
Ia senang bukan main. Setidaknya waktu yang ia korbankan serta tenaga tidak sia-sia. Ia juga merasa senang karena tidak mengecewakan orang-orang sekitar yang memberinya semangat.
Menatap sertifikat kemenangan itu dari semalam sampai ia tertidur. Bahkan sekarang, selepas bangun pun hal yang ia lihat pertama kali adalah sertifikat itu. Terasa seperti mimpi baginya.
~~~~~~~~
Jungkook yang masih tertidur dengan mulut yang menganga. Seketika ada yg mendorong pintu kamarnya. Kim taehyung masuk begitu saja dan melihat jungkook masih berada di dunia mimpi.
"Jungkook bangun" ujar taehyung dan tidak ada reaksi apapun
Dengan senyuman jahatnya, taehyung langsung menendang jungkook hingga jatuh ke lantai.
"AAAAARGH SIALAN KIM TAEHYUNG" murka jungkook saat melihat seseorang berdiri dengan senyuman polos
"Hahaha sorry, sudah ku panggil berkali-kali tak kunjung bangun" ya taeyung berbohong, dia hanya memanggil jungkook sekali."Ck. Ada apa?" Jungkook berdiri dan duduk di kasurnya
"Minggu depan kita ujian kan?" Tanya taehyung
"Iya, lalu?"
"Bagaimana jika kita belajar bersama? Kau, aku dan jimin. Ah kau juga bisa mengajak yura semakin ramai semakin seru" taehyung duduk dipinggir kasur jungkook.
"Boleh saja. Nanti aku beritahu yura soal ini" jawaban jungkook membuat taehyung tersenyum puas
"Setidaknya aku harus memperbaiki nilaiku jika ingin masuk ke universitas yang ku inginkan" taehyung merebahkan tubuhnya
"Bukankah nilaimu sudah cukup baik?" Tanya jungkook heran
"Minimal sebaik dirimu" sahut taehyung
Jungkook tak percaya, sahabatnya yang selalu tertawa dimanapun, kapanpun, dan apapun keadannya tiba-tiba seperti ini. Bagus jika semangat belajarnya meningkat, tapi membuat jungkook agak heran saja.
Nilai taehyung cukup memenuhi syarat jika ingin masuk ke Universitas Seoul. Mungkinkah dia mengincar universitas lain?
"Taehyung-ah" panggil jungkook"Hm?" Lamunan taehyung buyar saat jungkook memanggil
"Kau mengincar universitas mana? Setahuku nilaimu sudah cukup jika ingin ke Univ. Seoul, kau juga sudah melakukan konseling dengan wali kelas" jungkook penasaran
"Stanford"
"Hah? Hei kau ingin meninggalkan aku dan jimin?" Jungkook terkejut bukan main
"Aku juga tidak mau sebenarnya, tapi keluarga besarku terus mengolok-olok jika aku tidak sepintar kakak sepupu ku yang kuliah di jerman. Mendengar itu tentu saja kan ibu dan ayahku tidak tinggal diam. Mereka langsung mencarikan universitas untukku" jelas taehyung diakhiri dengan tarikan nafas yang panjang
"Apa harus?" Tanya jungkook dengan raut agak sedih
"Hei. Kau ini seperti akan ditinggal pacar saja. Jangan sedih, hanya sahabatmu yang pergi untuk sementara waktu bukan pacarmu hahahaha" ledek taehyung
"Sialan. Kalian berdua sama pentingnya bagiku" jungkook mendongakkan kepala agar airmatanya tidak jatuh
Ya, jungkook aslinya sangat cengeng. Terlebih jika salah satu orang yang berharga baginya pergi.
"Jangan menangis. Aku hanya pergi sebentar" taehyung menepuk pelan pundak jungkook
"Cih siapa juga yang menangisimu" ucapan jungkook membuat taehyung tertawa
"Jimin tahu soal ini?" Tanya jungkook
"Rencananya besok setelah belajar akan kuberitahu"
~~~~~~
Yura yang sedang duduk dipelataran rumah sambil memainkan ponselnya terkejut saat bel rumahnya berbunyi. Ia langsung berdiri dan berjalan menuju pagar untuk melihat siapa yang datang.
Bola mata yura membesar saat melihat kedatangan bomin. Terkejut karena ia tidak pernah membeti tahu alamat rumahnya secara jelas kepada bomin
"B-bomin? Bagaimana kau tahu rumahku?" Tanya yura
"Maaf, pasti kau terkejut ya. Aku bertanya pada hyunjin" jawab bomin
"Silahkan masuk" ucap yura agak canggung
Bomin mengikuti langkah yura yang masuk ke rumah dan duduk di sofa setelah yura mempersilahkan. Yura berjalan ke dapur untuk mengambil minuman dan kembali ke ruang tengah.
"Hm.. apa ada sesuatu sampai kau datang kesini?" Tanya yura dengan ramah
"Tidak juga, aku hanya ingin bermain saja. Bukankah bosan jika akhir pekan hanya berada dirumah?" Bomin tersenyum dengan lebar
"Ya sedikit sih"
Agak canggung memang karena yura tidak terbiasa kedatangan tamu, bahkan jungkook saja jarang ke rumahnya. Mereka lebih sering bertemu diluar
"Yura-ya sebelum ujian nanti, bagaimana jika kita belajar bersama?" Mendengar hal itu yura agak bimbang
"Maaf, aku tidak bisa janji bomin-ah" ucap yura
"Ah kau pasti canggung ya, kau bisa kok mengajak jungkook juga. Kita bertiga belajar bersama, bukankah seru?" Keinginan bomin cukup kuat
"Akan ku tanya jungkook dulu, akan kuberitahu kau lewat pesan"
"Baiklah" bomin menyiram tenggorokannya yang terasa kering
Setelah berbincang lama dengan suasana yang cukup canggung, akhirnya bomin memutuskan untuk pulang
"Aku pulang dulu, terima kasih sudah menerimaku sebagai tamu hehe" ucap bomin"Iya. Hati-hati saat diperjalanan" yura mengantarkan bomin sampai depan pagar
"Apa aku boleh kesini lagi?" Tanya bomin penuh harap
"Boleh" ucapan itu keluar begitu saja dari mulutnya
"Baiklah sampai jumpa" bomin melambaikan tangannya dan berjalan menjauh dari rumah yura
Yura segera masuk kedalam dan memikirkan tadi yang baru saja dia ucapkan.
'Wah lee yura, kau sudah gila ternyata' batin yura
Tbc
Silahkan vote sebagai tanda apresiasi kalian kepada writer.
Terima kasih readers.2021.08.08
-Min
KAMU SEDANG MEMBACA
JK's Love || On Hold
Fiksi RemajaStart : 2020.09.01 End : - Hanya cerita dua insan yang sedang dimabuk asmara pada masa remaja. - Jeon Jungkook - Lee Yura Cerita akan di upload setiap ada kesempatan