Overthinking

4 3 0
                                    

》Happy Reading📖《

Jungkook dan yura berjalan menyusuri jalan setapak yang menuju rumah masing - masing. Keduanya saling menggenggam sangat erat, seakan takut kehilangan.

"Temanmu itu sepertinya sangat suka bermain denganmu ya" yura memecah keheningan

"Yewon? Dari awal mengenalnya dia selalu seperti itu, tapi aku terus menolaknya karena sibuk" ucap jungkook melihat lurus kedepan

"Dia menyukaimu jung" ucapan yura membuat jungkook menghentikan langkahnya.

"Lantas? Itu haknya untuk menyukai seseorang" jungkook menatap yura sangat dalam.

"Aku tau, tapi sungguh ini menggangguku" yura memberikan jungkook tatapan gelisah

"Hei. Kau lupa berpacaran dengan siapa hm? Jeon Jungkook, idaman para gadis di SMA" ucap jungkook dengan senyum jahil

"Aku sedang tak ingin bercanda jung" raut kesal yura muncul

"Baiklah baiklah. Tapi aku sungguhan sayang, bukan hanya yewon yang menyukaiku. Hampir seluruh gadis di sekolah menyukaiku"

Tidak ada respon dari lawan bicaranya, jungkook memeluk yura dengan erat sambil mengusap pelan punggung kecil milik kekasihnya.

"Kau pasti takut aku akan berpaling ya, jika aku ingin berpaling sudah sejak awal akan aku lakukan sayang—

—Aku hanya menganggapnya sebagai teman, tidak lebih. Bukankah aku sudah menuruti ucapanmu untuk menjaga jarak dengannya, tapi kau terlihat masih gelisah"

"Dia sangat berani mengajakmu bermain bahkan di hadapanku" benar, yura sangat gelisah.

"Dia seperti itu kepada semua temannya" jungkook masih mengusap punggung yura, agar yura merasa lebih rileks.

Yura sedikit memberi jarak tapi tak sampai melepaskan pelukan jungkook, kedua tangan jungkook bertaut dibelakang pinggang yura.

"Maaf ya, aku benar - benar minta maaf karena sudah membuatmu repot dengan kegelisahanku sekarang" yura menatap mata jungkook dengan takut

"Jangan meminta maaf, aku paham. Dan aku minta padamu, tolong fikirkan hal - hal positif saja ya. Kasihan kepala mungilmu ini selalu berfikir yang berat - berat" jungkook mengelus sayang kepala gadisnya.

"Iya jung. Akan aku lakukan"

"Gadis pintar"

Setelah mengatakan itu, dahi yura dibubuhi kecupan manis dari seorang jeon jungkook. Melihat reaksi yura yang lucu, membuat jungkook gemas sekalian saja benda lunak itu berlabuh di ranum sang gadis.

Yura tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Matanya terbelalak lebar saat dirasa jungkook menyesap kecil pada bibir bawahnya.

Merasa sudah cukup jungkook menjauhkan bibirnya dari bibir sang kekasih.

"Merasa baik?" Tanya jungkook

Yura mengangguk kaku, dia sudah tak sanggup untuk berkata - kata. Ternyata berdiri sedekat ini dengan jungkook masih tidak baik untuk jantungnya.

"Ayo kita pulang" jungkook meraih tangan yura dan langsung digenggam erat

Mereka berjalan pelan setelah menyelesaikan hal yang membuat yura overthinking.

"Setelah sampai rumah nanti, bersih - bersih dan langsung tidur. Jangan belajar lagi, istirahatkan tubuhmu ya" ucap jungkook

"Iya, kau juga. Jangan bermain game dan langsung tidur"

"Baik tuan puteri" jungkook mengecup punggung tangan yura yang ia genggam

"Oh iya jung,  besok tak usah menjemputku" ucap yura secara tiba - tiba

"Kenapa?" Jungkook heran

"Aku ingin berangkat sendiri"

"Aku ingin berangkat denganmu, terus berjalan ke sekolah menggenggam tanganmu seperti ini" jungkook mengeluarkan aegyo nya agar yura setuju.

"Kita bisa melakukannya saat pulang seperti sekarang"

"Hm.. apa aku memalukan? Sampai kau tak ingin berangkat denganku?" Jungkook melancarkan aksinya dengan puppy eyes

"Bukan begitu, hanya aku ingin suasana tenang saja. Akhir - akhir ini kuperhatikan kau agak cerewet jung" ucap yura jujur

"Aku janji besok akan diam selama perjalanan sampai sekolah, yang penting aku berangkat denganmu yaaaaaa" jungkook mempoutkan bibirnya

"Hahahaha oke janji ya?"

"Tentu aku janji"

"Jung, aku tak masalah sebenarnya kau cerewet hanya saja aku ingin ketenangan besok. Hanya besok" yura menatap tangannya yang digenggam oleh jungkook

"Rasanya kepala ku terasa penuh akhir - akhir ini" lanjut yura

"Besok tepat sebelum ujian, bagaimana jika kita berkencan? Kita pergi ke sungai. Oh atau kita pergi ke kolam renang" jungkook menyarankan berkencan agar kekasihnya tidak terlalu stress untuk menghadapi ujian dan kegelisahan.

"Haruskah?" Tanya yura agak ragu pasalnya setiap satu hari sebelum ujian dia memilih untuk membaca materi dan mengulangnya terus

"Tentu saja setelah jalan - jalan nanti kita makan malam bersama. Itu akan membuatmu lebih baik aku jamin" ucap jungkook untuk meyakinkan yura

"Jika tidak membaik akan ku pukul ya" ancam yura pada jungkook

"Kupersilahkan sayang, di bagian manapun yang kau suka" jungkook tersenyum

Tak terasa berjalan sambil mengobrol kecil dengan jungkook, yura sudah sampai di depan rumahnya. Yura berdiri di depan pagar tanpa mau melepaskan genggaman tangan jungkook dan hanya menatap jungkook.

"Masuk dan istirahatlah" suruh jungkook

"Besok kau tetap berangkat bersamaku?" Tanya yura

"Iya, apa kau bersikeras untuk berangkat sendiri?"

"Tidak. Ya sudah aku masuk dulu, setelah aku masuk kau harus segera pergi ya" yura melepaskan genggaman jungkook dan masuk ke dalam perkarangan rumahnya.

Yura tau jungkook tak langsung pergi melainkan hanya menatap kosong pagar rumahnya. Saat di depan pintu rumah yura mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada jungkook

Jeon jungkook

PULANG JEON JUNGKOOK!!

Ya sayang, aku pulang
Selamat malam, mimpi indah ya😘

Kau juga jung, selamat malam❤

Setelah mengirim pesan, yura langsung masuk ke dalam rumah untuk beristirahat. Begitu pula jungkook yang sudah pergi menjauh dari rumah minimalis itu.

Tbc
Jangan lupa vote readers
Thanks

JK's Love || On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang