29. brother

1.2K 112 53
                                    

Typo everywhere!
Happy reading....

.
.
.

"kok disana pada ribut ya kayaknya" gumam haneul sembari melihat keributan dari kejauhan.

Tetapi keributan itu menjadi lebih dekat karena ada seseorang yang tengah dikejar oleh beberapa pria dibelakangnya. Dan salah satu pria yang dikejar itu terlihat berlari kearah haneul.

Haneul saat itu agak sedikit keheranan karena pria yang sedang dikejar - kejar oleh banyak orang pria, matanya tengah tertuju kepadanya.

Saat pria itu sudah semakin mendekat, tiba - tiba tangan haneul langsung ditarik dan diajak untuk berlari selagi orang yang mengerjarnya sedikit jauh jaraknya.

Haneul tentu terkejut dengan seorang pria yang tidak dikenalnya tiba - tiba datang dan langsung mengajaknya berlari.

Haneul juga tidak bisa protes karena pria yang menariknya kini tengah tergesa - gesa dan melewati gang - gang kecil untuk bersembunyi dari pria² berbadan besar yang mengejarnya tadi.

Sementara haneul, ia hanya pasrah jika tulangnya kembali retak lagi hanya karena hal konyol seperti ini.

Setelah beberapa km berlarian, akhirnya pria itu berhenti sejenak dan menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari tempat persembunyian.

Dan seketika itu pria yang mengandeng tangan haneul langsung menarik haneul di sebuah gang kecil dan menyandarkan haneul ditembok, sementara pria yang kini berada didepan haneul, mendekatkan wajahnya dan berbisik.

"maaf, tolong aku sebentar, kita harus berpura - pura ciuman" bisiknya.

"c-cuma pura - pura kan?"

"iya, diam! mereka sudah datang" ujar pria tersebut dan langsung berakting seakan - akan mereka berciuman dengan panas. Dan ketika para pria berbadan besar yang mengejarnya tadi tidak sengaja melihat adegan panas dimata mereka hingga membuat pipinya memerah tomat.

"kita harus mencarinya" teriak salah satu pria berbadan besar memerintah seluruh bawahannya.

"baik!"

Para pria berbadan besar pun pergi meninggalkan tempat dan mencari dilain tempat.

Setelah dirasa sepi, pria didepan haneul tersebut langsung menjauh dari haneul dan bersandar pada dinding dibelakangnya dengan nafas yang tidak teratur.

Sementara haneul merasakan nyeri luar biasa dibagian kakinya.

Karena tidak kuat untuk berdiri, haneul pun terduduk sembari menyelonjorkan kaki kanannya.

Haneul tidak bisa menahan air matanya karena nyeri luar biasa dibagian tulang keringnya yang belum cukup pulih.

Karena haneul menangis, pria yang berada didepannya kini panik dan mengapa haneul menangis.

"oi, kamu kenapa? kenapa nangis" tanyanya sembari mendekatkan dirinya kepada haneul.

"apa yang salah denganmu?" tanyanya lagi.

"brengsek!" bentak haneul kemudian memukul lengan pria yang berada didepannya.

"oi, hentikan, ada apa denganmu" ujar pria itu sembari menangkis pukulan haneu.

"kamu tadi gak liat kalau kakiku diperban?!" tanya haneul.

"tidak, aku baru lihat ini sekarang"

"kamu tau gak, nih kaki itu habis operasi, kalau retak lagi gimana?!" ujar haneul jengkel.

"apa?! m-maaf! aku benar - benar gak tau kalau kaki kamu belum pulih, aku akan antar kamu pulang sebagai gantinya"

Haneul hanya menurut dan kemudian pria tersebut menggendong haneul dipunggungnya.

My CEO [Yuta] ✔  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang