Satu hal yang harus lo tau, Vale.. sesayang itu sama lo, sayang banget, Sa.
-dari Raya untuk Aksa+++
“Adekku.. sayangku.. cintakuu.. jangan ganggu Abang dulu ya baby..” ucap Aksa kepada adiknya, Cantika, yang daritadi merusuh saat Aksa mengerjakan tugas.
“Abang pelit, nggak kayak Bang Ale” ucap Cantika merajuk
“Astaga.. ini Abang lagi ngerjain tugas, kalo mau minjem pulpen ya minjem aja tapi jangan coret-coret modulnya Abang dongg Cantikk” omel Aksa
“Bang Ale juga nggak masalahin kalo Caca coret-coret bukunya”
“Yaudah Caca jadi Adeknya Ale aja sana,”
“Idiihhh kalo Caca bisa milih juga mau jadi Adeknya Bang Ale bukan Adeknya Abang”
“Gantengan juga Abang”
“Ya jelas ganteng Vale-lah..” tiba-tiba Bundanya nimbrung, makin suram pikiran Aksa.
“Tuhh Bunda yang bilang sendiri, Bang Ale lebih ganteng” sambung Adiknya
“Hisssh masih kecil udah tau lakik, Bunda nih pasti yang ngajarin” ucap Aksa memicing kearah Bundanya.
“Anak Bunda tuh harus tau selera” ucap Bunda yang diangguki Cantika kemudian keduanya tos bersama membuat Aksa memalingkan wajahnya malas.
Saat ini Aksa sedang mengerjakan tugas resume modul lima halaman. Aksa sebenarnya malas apalagi dia tidak suka materi yang kebanyakan tulisan seperti ini. Ditambah Caca atau Cantika, adiknya, ikut menganggu Aksa. Belum lagi dari tadi Caca selalu membahas Vale, Vale, dan Vale yang membuat buyar konsentrasinya. Harusnya Aksa di kos kan, ya? Ngerjain ini bareng sama Vale.
Seketika Aksa teringat pada Raya, mantan Vale yang sekaligus tau perihal permasalahan ini. Aksa mendadak ingin bertemu Raya untuk menanyakan beberapa hal yang saat ini memenuhi isi kepalanya. Berharap ia bisa menemukan satu titik cerah agar ia bisa bersikap bagaimana nantinya.
“Bun, Asa minta tolong sedikit aja Bun,” ucap Aksa tiba-tiba kepada Bundanya
“Apa?”
“Rangkumin ini ya Bun, kurang satu lembar lagi sampe halaman 127, Asa mau keluar sebentar, yayaya plisss” pinta Aksa dengan wajah sok imutnya yang membuat Caca ingin menggaplok wajah sok imut dengan modul Abangnya.
“Mau kemana emangnya?”
“Urusan sebentar, nanti pulangnya Asa bawain wedang ronde deh, oke Bun makasih Asa pamit. BYE” segera Aksa mengambil jaket yang tergantung di kursi makan tadi dan menuju garasi untuk mengambil motornya.
“DUA PORSI SA!”
.
Aksara melajukan motornya membelah jalanan malam Jakarta. Sebenarnya tujuan awal adalah kosan Raya, tapi takut kalau Vale ada disana. Jadi Aksa memutuskan untuk bertemu di Babaho—semacam tempat makan tongkrongan pinggir jalan. Aksara sudah sampai dan sedang menunggu Raya, tidak lupa memesan dua gelas susu jahe dan sosis bakar. Lima menit kemudian Raya datang dan langsung duduk di depan Aksa.
“Sorry lama, ngemper pom dulu soalnya” ucapnya
“Iya,”
“Ini buat gue?” tanya Raya melihat hidangan yang sudah tersaji di meja
“Iya, sambil nyemil”
Raya mengangguk, lalu meminum susu jahenya, anget. Raya sebenarnya tau maksud dan tujuan Aksa mengajaknya keluar malam ini, pasti ada banyak hal yang ingin Aksa tanyakan terkait Vale.
![](https://img.wattpad.com/cover/275191256-288-k825071.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WISH YOU WERE GAY | NOHYUCK
RandomKamu bilang, perasaan itu nggak ada yang salah, semuanya itu murni dari hati. Aku juga merasakan itu, perasaan tulus yang hanya aku dan Tuhan ketahui. Perasaan yang Tuhan berikan itu, enggak salah kan? tapi kalau perasaanku itu untuk kamu, apa itu t...