kalau Vale selalu muak tentang Aksa yang selalu tebar pesona kepada semua perempuan, Aksa akan selalu memutar bola matanya malas ketika masih saja ada perempuan yang mengirimi Vale surat cinta ataupun cokelat kepadanya.
+++
"rapat mulu, bosen gue" ucap seorang pemuda kepada pemuda yang duduk disebelahnya,
"harusnya yang bosen itu gue, kenapa malah lo" ucap pemuda satunya, mereka terus berdebat dibangku taman kampus dan mendapat perhatian dari orang-orang yang lewat.
Aksara lantas membelakangi Valeron, "kuping gue yang bosen denger kata rapat dari mulut lo" mengatakannya dengan nada yang kesal.
Vale memutar bola matanya, merasa jengah dengan tingkah Aksa yang terus merajuknya, mereka memang sudah merencanakan main PS di salah satu rental langganan mereka, tapi untuk urusan rapat begini Vale tidak bisa menghindarinya dan terpaksa membatalkan rencananya dengan Aksa.
"nanti ya Aksa, paling satu jam selesai, habis itu kita main deh sampe begadang"
Aksara memutar tubuhnya kembali menghadap Vale, melihatnya dengan tatapan tak percaya, apa katanya? satu jam?, "satu jam kali tiga?" ucap Aksa sarkas, enggak ada rapat BEM satu jam, enggak ada. Mustahil.
Valeron menatapnya dengan tersenyum, matanya membentuk seperti bulan sabit. Biasanya Aksa selalu bilang 'gemesh gemesh gemesh' sambil memainkan dua kuping Vale saat Vale tersenyum seperti itu dan malah berakhir dirinya yang terkena pukulan oleh Vale, tapi kali ini tidak akan. Dia masih kesal.
"udah ya Sa, lima menit lagi mulai. Lo ati-ati pulangnya" ucap Valeron final kemudian berdiri meninggalkan Aksara sendirian.
"VALERON KAMPRET" teriak Aksa membuat Vale berbalik dan langsung tertawa keras karena mendapati Aksa yang sedang mengacungkan jari tengahnya.
Valeron Alaska, si budak organisasi lebih tepatnya di Departemen Operasi BEM kampus yang kerjaannya hanya rapat, rapat, dan rapat. Selain menjadi anggota BEM, Vale juga anak basket kampus yang selalu aktif mengikuti perlombaan antar kampus dan sering mendapat penghargaan MVP karena permainannya yang sangat bagus. Parasnya yang tampan dan rupawan membuat siapa saja kagum kepada Vale, termasuk Aksara, dia sangat kagum pada teman sebangkunya itu. Mungkin definisi sempurna itu ada pada diri Valeron, ganteng iya, pintar iya, atletis jangan ditanya, dan berwibawa pastinya. Tapi siapalah Vale di mata Aksa, semua buruknya Vale, Aksa sudah tahu. Jadi Aksa hanya akan memutar matanya ketika masih ada saja yang mengirimi Vale surat cinta ataupun cokelat.
Aksara sendiri.. siapa sih yang enggak kenal pria bernama Aksara Mahaprana? Tanyakan kepada semua anak penjuru kampus, pasti semua mengenalnya. Sudah dibilang diawal kan? Aksa sedikit serakah soal pertemanan, dia mau semua orang mengenalnya. Bukan maksud ngartis bukan.. tapi lebih ke banyak teman banyak rejeki. Karena menurut Aksa, teman bisa jadi penolong di akhirat nanti, entah itu pemikiran Aksa sendiri yang membuatnya. Tapi sejujurnya menurut Aksa, selama masa muda literasi juga harus diperbanyak, kan?
Alasan semua orang kenal Aksara adalah karena dia anak band, gitaris sekaligus vokalis di THE DREAM, band yang saat ini masih digandrungi anak kampus dan digadang-gadang sudah terkenal hampir seluruh Jakarta. Aksara, Javier, Rendika, Zaidan, dan Arjuna. Mereka adalah teman-teman band Aksa, yang sama digandrungi ciwi-ciwi centil di kampus. Vale saja muak melihat Aksa yang selalu tebar pesona kepada semua cewek, belum tau bobroknya Aksa sih..
Aksa dan Vale sudah bersama sejak sekolah dasar, duduk juga selalu barengan karena entah mengapa mereka selalu ditakdirkan satu kelas terus sampai SMA bahkan sampai kuliah. Meskipun sekarang kuliah nggak duduk satu meja lagi, namun Vale selalu duduk disamping Aksa, pokoknya satu kelas sudah tau kalo dua kursi itu, kursi khusus untuk Vale dan Aksa.
.
Karena Aksa merasa terkhianati oleh Vale, akhirnya dia memutuskan untuk mampir ke studio, siapa tau ada Javi atau Zaidan yang ngemper ke studio dan bisa diajak untuk gabut bersama.
Sesampainya di studio, ternyata ada 4 orang yaitu Javi, Rendi, Kinar, dan Raya yang tampak sedang mengerjakan tugas,
"gue masuk gaada yang notis nih??" ujar Aksa seperti monolog, kemudian beranjak melihat mereka yang sedang fokus menulis entah apa itu,
"khidmat banget nulis bro, sampe nganggurin orang ganteng ma-"
"brisik." Ucap Rendi tiba-tiba yang menghentikan serta men-skakmat Aksa
"tauk, bukan cewek gue juga yang masuk" lanjut Javi.
Beginilah kondisi Aksa yang kadang terbully oleh temannya, apalagi kalau Rendi sudah bertindak, beuuhhh sedep rasanya.
"iye-iye, gue anak manajemen diem bae dah,"
Aksara sendiri adalah mahasiswa manajemen, sama dengan Vale. Sedangkan semua anak THE DREAM adalah mahasiswa ilmu komunikasi, termasuk Kinara dan Soraya.
Tentang Kinar dan Raya, Kinar adalah teman perempuan pertama Aksa dan Vale, mereka bertiga seperti lowkey friendship yang hanya mereka tau sendiri, dari SD sampai sekarang. Raya sendiri adalah mantan Vale saat SMA. Jadi intinya mereka berempat sudah saling kenal sebelum memasuki dunia keji perkuliahan.
Beda dengan THE DREAM, Aksa baru kenal mereka saat pertama memasuki perkuliahan, akibat kenalan tidak sengajanya dengan Juna dan Zidan, satu kelompok saat ospek dengan Rendi, dan Javi adalah manusia random yang ditemuinya di kantin fakultas. Mereka ini bisa dibilang budak musik, karena kesamaan tersebutlah akhirnya THE DREAM terbentuk. Vale kenapa nggak ikut? Karena Vale nggak begitu suka musik, dia lebih memilih basket sebagai UKM yang akan diikutinya. Musik hanya sebagai hobi sewajarnya saja bagi Vale, tapi soal main gitar, jangan ditanya. Bahkan sebelum Aksa jago main gitar, Vale sudah mengerti tentang chord gitar dan Vale adalah orang pertama yang mengajari Aksa main gitar waktu SMP dulu.
Aksa pernah memaksa Vale untuk masuk UKM Musik bersamanya, namun ditolak Vale dengan alasan dia ingin masuk BEM Kampus. Sejak saat itulah Aksa mulai gumoh sama yang namanya Badan Eksekutif Mahasiswa.
Karena eksistensi Aksa di studio sepertinya abstrak, akhirnya Aksa memilih untuk memojok sambil membawa gitar karena tidak mau mengganggu konsentrasi mereka mengerjakan tugas. Rasanya Aksa ingin menggenjreng tapi takut kalau Rendi bacot. Akhirnya Aksa hanya nggenjreng sedikit sedikit agar studio tetap damai,
"nggenjreng tinggal nggenjreng kali, Sa" ujar Rendi tanpa mengalihkan perhatiannya dari tugasnya,
"ntar lo bilang, brisik" ujar Aksa sambil menirukan gaya bicara Rendi yang membuat Rendi memutar tubuhnya menghadap Aksa dengan tetapan datar andalannya sedangkan Aksa sok pura-pura nggak tau,
"lo kesepian ya, Sa" tanya Raya, lebih tepatnya Raya mengejeknya
"Jeno rapat lagi emang?" tanya Kinar
"tauk tuh mantan Raya bisanya bikin gumoh" jawab Aksa
"kok gue sih?!!" respon Raya tidak terima kepada Aksa
"APA?" sulut Aksa
"EVERYBODY SHUT UP!" ucap Javi tiba-tiba membuat semua orang di studio diam.
"nah kitu dong, diem, mau aja diperintah" lanjut Javi dengan senyum brengseknya
"ck, lo tuh!"
Dan berakhir dengan Javi yang dipukul Raya dengan kotak pensilnya..
Aksa ikut bergabung bersama teman-temannya karena sepertinya mereka sudah selesai mengerjakan tugas,ralat- ikut membully Javi maksudnya.
+++
a.n hai, this is my first work no i mean 2nd work about nohyuck lol yang satunya mana? ya masih di draft. but, i wanna say thank you so so so much for reading my work hope yall enjoy! lastly, don't forget to stay hidrated!
i'll brb, baibai.
send my whole love; ramelicano
![](https://img.wattpad.com/cover/275191256-288-k825071.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WISH YOU WERE GAY | NOHYUCK
AléatoireKamu bilang, perasaan itu nggak ada yang salah, semuanya itu murni dari hati. Aku juga merasakan itu, perasaan tulus yang hanya aku dan Tuhan ketahui. Perasaan yang Tuhan berikan itu, enggak salah kan? tapi kalau perasaanku itu untuk kamu, apa itu t...