Valeron; Membodohi dan melukai diri hanya untuk membuat Aksara bahagia.
+++
Saat ini Aksara sedang berada dikosannya Grace, sibuk mempersiapkan birthday party kecil-kecilan untuk pacarnya. Tentunya Grace tidak tau soal surprise ini, Grace sedang ada kelas jadi Aksa bisa leluasa mempersiapkannya.
Aksa memang sudah diberi kepercayaan oleh Grace untuk memegang satu kunci kosannya lagi. Lagian tempat kosan Grace terbuka untuk umum, laki-laki maupun perempuan bebas boleh masuk yang penting tidak menyalahi aturan.
Sementara Aksa menghias, Vale sedang mengambil kue pesanan Aksa, mereka berpisah saat di kampus, Aksa bersyukur karena ada Vale ia sedikit terbantu.
Aksa melihat jam di pergelangan tangannya, sepuluh menit lagi jam setengah empat sore, artinya kelas Grace sebentar lagi akan berakhir. Aksa melihat hasil karya ditembok tersebut dan tersenyum bangga, kemudian ada suara ketukan pintu yang membuatnya sedikit kaget,
“gue Vale”
“ohh.. masuk”
Vale kemudian masuk dan meletakkan cakenya dimeja belajar, “nih kuenya”
Mata Aksa langsung berbinar, lantas ia membuka cake tersebut, “wahhh cantik banget, lilinnya sekalian beli kan?”
Vale mengangguk, “nih”
“oke”
“gue pantau dari luar deh, nanti kalo Gee udah masuk gerbang, gue wasap lo.” ucap Vale
“siaap”
Vale lalu keluar dari kosannya Grace dan menuju ke bagian depan, ini sudah pukul setengah empat artinya kelasnya Grace sudah berakhir, mungkin Grace sedang dalam perjalanan balik ke kosnya. Vale duduk disebuah ruangan mirip pos satpam. Ia menunggu tanda-tanda kemunculan Grace.
Tak berselang lama, Grace sudah terlihat, Vale lantas mengabari Aksa
Asa
me : udah masuk gerbang
Asa : siapp
me : good luck
Asa : thanks
Tugas Vale selesai. Ia sudah diperbolehkan Aksa untuk pulang tapi Vale enggan, ia lebih baik menunggu Aksa disini. Lantas membuka HP-nya dan yang pertama dilihat adalah lockscreen yang beberapa hari lalu ia ganti menjadi foto dirinya dan Aksa.
Vale menatap lockscreen itu lama, tersenyum kecut karena merasa dirinya sepengecut itu. Membodohi dan melukai diri hanya untuk membuat Aksa bahagia. Bukan sekali dua kali, tapi beberapa kali Vale memutuskan untuk terlihat baik-baik saja dan tetap berlagak bahagia dengan apapun yang dilakukan Aksa.
“Asa.. sakit Sa..” ucapnya lirih memandangi Aksara yang tersenyum di lockscreen HP-nya
Sepenuhnya ini bukan kesalahan Aksa, juga bukan kesalahan Grace ataupun perempuan lain yang dekat dengan Aksa. Ini hanya perihal Vale yang terlalu pengecut untuk mengatakan segalanya yang malah akhirnya menjadi luka bagi Valeron sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
WISH YOU WERE GAY | NOHYUCK
RastgeleKamu bilang, perasaan itu nggak ada yang salah, semuanya itu murni dari hati. Aku juga merasakan itu, perasaan tulus yang hanya aku dan Tuhan ketahui. Perasaan yang Tuhan berikan itu, enggak salah kan? tapi kalau perasaanku itu untuk kamu, apa itu t...