orang nggak sempurna kayak gue apakah layak buat berjuang melawan semesta?
-Vale to anonymous.+++
Terhitung sudah empat hari sejak Vale merasa bahwa Aksa menghindarinya. Entah kesalahan apa yang ia perbuat hingga Aksa terasa jelas menghindarinya. Sekarang ini Vale memang sedang sibuk-sibuknya di BEM. Banyak banget yang harus diurus, Aksa yang biasanya menanyakan kabar Vale, sekarang sudah jarang. Beberapa kali juga Aksa jarang terlihat di kos dan lebih banyak menghabiskan waktunya di studio bersama THE DREAM. Memang, penggarapan EP harus maksimal tapi kan Aksa perlu untuk sekedar rehat sebentar dari studio. Selain itu empat hari ini Aksa absen makan malam bersamanya karena berbagai alasan. Intinya Vale merasa Aksa menghindarinya belakangan ini.
Dan saat ini Vale sedang dalam perjalanan menuju parkiran motor setelah 2 jam lamanya rapat BEM di gelar. Vale berharap Aksa berada di kos setelah kemarin Aksa memutuskan untuk menginap di studio meninggalkan Vale di kos sendirian. Aksara sendiri sedang berada di kos menyiapkan makan malam berupa indomi tek-tek favorit Vale. Sudah tiga hari Aksa makan diluar, jadi ia memutuskan untuk makan dengan Vale agar Vale tidak curiga padanya.
Cklek.
Senyum Vale mengembang ketika menemukan Aksa didapur sedang memasak. Akhirnya setelah empat hari tidak merasakan kebersamaan lagi.
“Masak apa, Sa?” tanya Vale
“Indomi tek-tek” jawab Aksa masih sibuk dengan bumbu-bumbunya Vale menaruh tas di meja belajar kemudian menghampiri Aksa, “Sini gue bantu”
Aksa menoleh, kemudian fokus lagi “Nggak usah, lo mandi aja”
Vale memperhatikan, Aksa tidak terlihat marah padanya tapi kenapa Aksa terlihat seperti menghindarinya, “Yaudah gue mandi dulu” ucap Vale akhirnya.
Setelah 10 menit, indomi tek-tek tersebut sudah jadi bertepatan dengan Vale yang baru saja keluar dari kamar mandi. Aksa lantas menyajikannya di meja dan Vale yang sudah duduk manis di depan meja tersebut.
“Makasih,” ucap Vale
Keduanya menikmati hidangan dalam diam. Sebenarnya Vale sudah gatal ingin menanyakan kepada Aksa tapi melihat Aksa yang lahap makan mengurungkan niatnya. Vale tersenyum melihat itu, kemudian ia mengpukpuk kepala Aksa karena gemas.
“Makan yang banyak, Asa”
Kalau situasinya masih normal Aksa mungkin akan menganggap itu biasa saja, tapi sekarang sentuhan sedikit saja dari Vale bisa membuat Aksa menegang, seperti sekarang ini.
Drrt drrt drrtt
Bunyi getar ponsel Aksa mengalihkan perhatian keduanya, lantas Aksa menekan tombol dial dan mulai berbicara dengan Nyla.
“Halo” sapa Aksa
“....”
“Lagi makan”
“...”
“Iya.. lo lagi apa”
“...”
“Ohh.. kenapa La, kok nelpon”
Dan berbagai percakapan lainnya antara Aksa dan Nyla. Aksa harus berterimakasih sama Nyla karena setidaknya membuatnya tidak secanggung itu di depan Vale.
Vale melihatnya biasa saja awalnya, tapi lama-lama ia dongkol juga. Aksa bukan typikal orang yang main HP saat makan, apalagi telponan. Vale sudah memperingatkan Aksa agar menutup dulu telponnya lewat tatapan mata, tapi Aksa menghiraukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WISH YOU WERE GAY | NOHYUCK
DiversosKamu bilang, perasaan itu nggak ada yang salah, semuanya itu murni dari hati. Aku juga merasakan itu, perasaan tulus yang hanya aku dan Tuhan ketahui. Perasaan yang Tuhan berikan itu, enggak salah kan? tapi kalau perasaanku itu untuk kamu, apa itu t...