23. CAMPUS SECRET DATE

1.6K 199 46
                                    

Mungkin benar bahwa Vale adalah sosok yang tidak hanya dibutuhkannya sebagai sahabat namun juga sebagai sosok yang dicintainya.

+++

🎶 The 1975 - fallingforyou

What time you coming out?
We started losing light
I'll never make it right
If you don't wander off
I'm so excited for the night

Detik jam dinding menunjukkan pukul 9 malam waktu kos yang artinya masih pukul 8 lewat 30 menit waktu normal. Memang jam kos sengaja dilebihkan 30 menit lebih cepat oleh Vale, alasannya supaya mereka tidak telat ngampus, tapi ya percuma juga sih. Sementara itu alunan lagu yang terputar dari playlist Spotify milik Aksara mengalun indah menemani malam Sabtu Aksa yang penuh bahagia, sesekali ia menyahuti lagu dengan gumaman tidak jelas membuat Vale yang saat ini di kamar mandi ikut tertawa menanggapi. Vale sedang mandi, sedangkan Aksara berada di kasur atas milik Vale.

Aksara memandang jam dinding di depannya itu dengan senyuman lebarnya, malam hari ini perasaannya sangat bahagia, tak pernah ia merasakan perasaan paling bahagia ini kecuali pada saat ini. Setelah semua rangkaian panjang melodrama yang ia rasakan dan harusnya juga Vale rasakan terungkap sudah. Setelah ia mengetahui semuanya sudah semakin jelas, dirinya, perasaannya, dan Valeron. Seakan semuanya sudah lengkap dan rasanya sangat sangat melegakan. Mungkin benar ini adalah akhirnya, dan mungkin benar bahwa Vale adalah sosok yang tidak hanya dibutuhkannya sebagai sahabat namun juga sebagai sosok yang dicintainya.

Aksara memeluk guling di sebelahnya untuk ia jadikan pelampiasan rasa bahagianya. Tanpa sadar memori itu terulang, ketika Aksa pertama kali menyangka tentang perasaan Vale kepadanya dan juga tentang dia yang tidak bisa berkutik dalam validasi Vale. Aksa tidak pernah menyesali itu, bahkan sebenarnya bersyukur, karena lewat kejadian itu, titik awal dimana semuanya berakhir indah seperti ini.

Aksa terkikik geli mengingat betapa canggungnya dulu.

Suara siulan mengalihkan perhatian Aksa, ia menoleh dan menemukan Vale yang sudah selesai mandi, handuknya masih terpasang di lehernya.

“Ngapain di atas?” tanya Vale begitu melihat Aksa tiduran di kasurnya

Sementara Aksa sepertinya tidak fokus, matanya malah menatap bagian atas tubuh Vale yang tidak tertutup apapun karena memang saat ini Vale hanya mengenakan celana pendek saja. Vale shirtless dan sialnya Aksa tidak fokus karena 8 pack yang melekat di perut Vale.

Seharusnya biasa saja, bahkan Aksa sering melihatnya dulu, tapi kenapa saat ini ia merasa malu melihat tubuh berotot milik Vale.

“Liatin apa lo heh?”

Aksa tersadar dan langsung mengalihkan pandangannya, “Nggak ada, Sini Le” ucap Aksa sambil menepuk kasur sebelahnya

“Nggak mau, ntar jatuh” ujar Vale sembari memakai kaosnya

“Aaa~” /aegyo

Vale menoleh, kemudian tertawa kecil karena menemukan Aksa dengan raut wajah menggemaskan, bibirnya mengerucut lucu. Lucu banget sumpah.

“Le~~” /masih aegyo

Vale melihat Aksa dari posisinya kini dengan masih tersenyum, karung mana karung? Lain kali mungkin Vale harus latihan menghadapi kelucuan Aksa, karena kalau terus-terusan begini bisa bahaya, terutama buat jantung hatinya. Kemudian Aksa mengembangkan senyumnya lebar ketika Vale beranjak naik ke atas, menuruti permintaan Aksa. Vale mana bisa sih, menolak Aksa? Kan sudah bucin.

“Mau apa?” tanya Vale ketika sudah duduk di samping Aksa

“Mau cuddle,”

Aksa merebahkan tubuhnya di kasur, “Sini” ucapnya

WISH YOU WERE GAY | NOHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang