Kalo lo pikir gue nggak mau serius sama lo, lo salah Sa.
-dari Vale untuk Aksa+++
“Iya besok..”
“...”
“Enggak lah, nggak ngulang lagi gue anjir, malu-maluin”
“...”
“Hahahah si Yasa emang bangsat”
“...”
Vale asyik telponan dengan rekan se-BEMnya, Hanifan, mereka sedang membahas agenda proker selanjutnya. Sedangkan Aksa sedang asyik bermain among us di ranjangnya sambil mendengarkan percakapan telepon Vale yang sedikit menganggu telinganya. Aksa penasaran, proker kok nggak ada habisnya dari dulu.
“Iya dah tau gue, julid mulu lo bangsat”
“...”
“Le...” panggil Aksa, Vale mengkode untuk menunggu sebentar.
“Gak minat buat lo aja”
“...”
“Gue.. udah ada” ujar Vale dengan tatapan lurus kepada Aksa, lalu menyunggingkan senyumnya.
Aksa mengerti apa maksud ucapan Vale meskipun ia tidak mendengar percakapan Vale dengan orang yang diteleponnya, artinya adalah tanda kepemilikan—ya meskipun belum resmi sih. Aksa dengan instingnya kemudian mendekati Vale dan duduk di sebelahnya, menganggu Vale telponan dan mendusel-dusel manja.
“Gausah ngaret lo”
“...”
“Lapor Pak Wisnu modar lo semua Hahah”
Vale tetap melanjutkan telponnya dan menghiraukan eksistensi Aksa yang sudah bermanja dengannya, Aksa butuh perhatian wahai Bapak Vale.
“Geli Sa..”
“???”
“Udah dulu ya Nif, gue tutup, BYE.”
Tut.
Aksara’s mission succes.
Tanpa menunggu lama Vale langsung menjauhkan wajah Aksa yang sangat amat dekat dengan wajahnya. Vale bukannya tidak suka tapi Aksa itu bahaya banget, buat jantungnya
apalagi.“Ihhh.. lo tuh” Aksa merajuk, karena usahanya sia-sia.
“Akal waras lo dipake tolong,”
“Ck! Yang mancing buat didekati siapa, ha?” ujar Aksa menggebu dengan mengangkat dagunya.
Vale tertawa karena yaampun Aksa gemes banget, kemudian ia mulai memiting leher Aksa pelan untuk di letakkan ke pahanya.
“Lepasinnn!!!”
Vale tidak mengindahkan teriakan Aksa tapi malah memajukan wajahnya dan secara reflek Aksa memejamkan matanya karena terkejut dengan gerakan tiba-tiba yang Vale lakukan.
“HAHAHAHA merem kayak mau gue apain aja lo—AAKKK”
Aksa langsung mencubit pinggang Vale ganas yang membuat Vale berteriak, Rasain. Aksa itu tidak suka dipermainkan seperti ini, meskipun maksud Vale hanya bercanda dan tidak bermaksud mencium Aksa juga, Aksa tidak mau soalnya jantungnya terlalu berisik untuk segala hal yang dilakukan Vale kepadanya.
“Mampos!”
“AKSARA!”
Dan berakhirlah keduanya dengan adegan pukul-pukulan, piting-pitingan, peluk-pelukan—canda, ya pokoknya gitulah. Aksa tidak mampu melawan kekuatan Vale yang sangat dahsyat itu, hal itu membuat Aksa selalu kalah tak berdaya dalam kekuatan Vale, seperti sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
WISH YOU WERE GAY | NOHYUCK
AcakKamu bilang, perasaan itu nggak ada yang salah, semuanya itu murni dari hati. Aku juga merasakan itu, perasaan tulus yang hanya aku dan Tuhan ketahui. Perasaan yang Tuhan berikan itu, enggak salah kan? tapi kalau perasaanku itu untuk kamu, apa itu t...