Athira 2

1.2K 168 24
                                    

Tak terasa sudah satu tahun aku di negara ini. Keadaanku lebih baik dari sebelumnya, memang penyakit ku tidak dapat di sembuhkan secara keseluruhan, tapi setidaknya aku bisa bertahan hingga beberapa tahun kedepan itu yang dokter katakan. Tapi aku tidak terlalu banyak berharap kapan pun aku akan mati aku akan siap menghadapi nya.

Hubunganku dengan dokter Bagas juga semakin dekat, di sini dia bekerja di rumah sakit milik keluarga ibunya. Aku di sini tinggal di apartment yang di beli Papa, dan Bagas tinggal di samping apartment ku.
Aku memang meminta Papa agar tidak memberi ku asisten rumah tangga, di sini aku benar-benar ingin mandiri, masak bersih-bersih sendiri. Seperti biasa awalnya papa menolak dia ingin aku di layani dengan baik di sini, tapi aku bilang ini demi kebaikan ku juga, aku tidak ingin terus-terusan bergantung pada orang lain, di sisa hidupku aku ingin melakukan hal berbeda dari sebelumnya.

Ting Tong

Aku yakin itu Bagas, hari ini kami berencana jalan-jalan keluar, kebetulan besok hari minggu, jadi malam ini kami akan menghabiskan malam minggu di luar.

Saat ku buka pintu aroma maskulin Bagas langsung menusuk indera penciumanku.
Malam ini dia memakai celana bahan chino berwarna cream di padu dengan kemeja berwarna  hitam, dan sneakers berwarna gelap. Aku benar-benar takjub melihat penampilannya malam ini. Postur tubuhnya sangat sempurna, dia terlihat sangat dewasa.

Sedangkan aku malam menggunakan drees pink turtle neck  dipadu dengan white sneakers, dan kubiarkan rambutku terurai.

"Sudah siap Nona Aldama," ujarnya sambil mengulurkan tangannya.

"Siap, ayo. Nanti keburu malam." Kami berjalan keluar apartment berdampingan, semua penghuni gedung apartment ini tahu jika aku dan Bagas saling dekat.

Kami memilih restoran Indonesia yang ada di kota ini, sudah lama aku  tidak makan di restoran ini, ketika aku rindu masakan mamah aku sering datang ke sini tentunya di temani Bagas, tapi bukan berarti dia terus-terusan menemaniku selama di Jerman, kadang dia membiarkanku pergi keluar sendiri tapi tidak pergi ke tempat terlalu jauh takut aku kenapa-kenapa, aku menceritakan semua tentang hidupku padanya, termasuk Papa yang tidak mengizinkanku keluar rumah. Jadi di sini dia memberiku kebebasan. Dan aku merasa sangat bahagia.

Setelah makan kami pergi ke alun-alun kota, karena weekend tempat ini begitu ramai, dari anak kecil remaja hingga para orang tua menikmati malam minggu mereka.

"Ada yang ingin aku bicarakan, kita duduk di sana yuk" ujar Bagas, lalu kami berdua duduk di salah satu kursi yang ada di taman.

"Emmm. Aku ga tau mau mulai dari mana," ujarnya gugup. Aku sendiri juga merasa gugup, entah apa yang akan dia bicarakan.

"Ngomong aja, tiap hari kan kita emang sering ngomong " jujur saat ini aku sudah melupakan kak Rakan, ternyata benar aku hanya terobsesi padanya, sejak aku ikhlas menerima perceraian kami, hatiku merasa damai.

"Ra, aku..." Bagas menghentikan ucapannya. Lalu menghembuskan nafanya pelan. " Aku... mencintai kamu Thira" ujarnya sambil menggenggam tanganku.
Ini kali pertama dia bilang cinta sejak kita dekat selama 1,5 tahun.

"Entah sejak kapan aku mencintaimu, yang pasti sejak kita dekat aku merasa nyaman sama kamu, darimu aku menemukan kembali rasa cinta. Dan aku ingin serius menjalin hubungan dengan kamu"
Aku tak tahu harus bilang apa. Aku tidak berpengalaman dengan cinta, aku memang pernah mencintai, tapi aku tidak pernah di cintai oleh laki-laki.

"Kamu ga usah menjawabnya sekarang, aku tahu kamu masih mencintai mantan suami kamu kan, aku akan menunggu sampai kamu mau membuka hati kamu untukku" Aku menggelengkan kepalaku.

"Tidak. Aku sudah tidak mencintai kak Rakan lagi. Mungkin aku tidak pernah tulus mencintainya, aku hanya terobsesi dengannya."

"Jadi, apa kamu mau menerima ku?" Dia menatap ku lekat. Sungguh aku belum pernah di tatap seperti ini oleh laki-laki selama hidupku.

"Aku serius sama kamu Thira"

"Aku hanya takut" ujarku. Ya aku takut kecewa seperti dulu. Aku memang menyukai Bagas, tapi aku tidak banyak berharap aku takut hanya aku yang mencintainya, sedangkan dia tidak mencintaiku.

"Kenapa? "

"Aku hanya takut jika hanya aku yang mencintai sedangkan orang yang ku cintai tidak"

"Aku jatuh cinta sejak pertama kali berjumpa denganmu"

"Athira maukah kau menikah dengan ku?"

Bersambung

16 Agustus 2021
THB

ATHIRA  (Aldama Family Seri 10)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang