Athira 15

1K 190 74
                                    

Athira dan Nana sudah tidak tinggal bersama Bagas lagi, sekarang mereka tinggal di rumah Adam. Athira tetap pada keputusan awal, kalau dia ingin bercerai dengan Bagas. Seminggu berlalu, Bagas tetap keukeuh tidak mau bercerai dengan Athira. Setiap hari dia terus meminta Athira untuk membatalkan gugatan cerai mereka. Tapi Athira tetap pada keputusannya untuk mengakhiri pernikahannya, karena percuma tetap bertahan, semua sudah berubah dan tidak akan seperti dulu lagi.

"Minggu depan kita sudah resmi bercerai Mas, kamu boleh kok tetap menemui Nana kapan pun kamu mau." Seperti biasa sepulang dari rumah sakit, Bagas akan mengunjungi Athira dengan alasan ingin bertemu putrinya, baik Adam ataupun Athira tidak bisa melarang Bagas datang ke rumah mereka.

"Mas berharap kamu merubah keputusan kamu Thira, Mas masih sayang sama kamu" Ya Bagas selalu bilang kalau dia masih cinta pada Athira, tapi di sisi lain dia tidak bisa menceraikan Anggi, dia juga mencintai wanita yang tengah mengandung darah dagingnya itu.

"Kamu juga masih cinta kan sama Mas?"

"Entahlah Mas, aku masih mencintaimu atau tidak," Saat bangun dari  koma, Athira memang masih mencintai Bagas, tapi setelah tahu laki-laki itu sudah menduakannya rasa cintanya pada Bagas sedikit-demi sedikit mulai terkikis.

"Lebih baik Mas pulang, kasihan istrimu pasti sudah menunggu " Athira langsung memanggil Vika untuk mengantarnya kembali ke kamar, Athira masih duduk di kursi roda, kakinya masih lemah belum bisa berjalan seperti dulu. Setelah urusannya dengan Bagas selesai mungkin dia akan fokus pada terapi untuk memulihkan tubuhnya seperti semula.

Melihat Athira meninggalkan nya sendiri di ruang tamu, mau tidak mau Bagas melangkahkan kakinya untuk pulang ke rumahnya. Tidak ada yang menghiraukan kedatangannya ke rumah ini, bahkan putrinya sendiri memilih bermain dengan sepupunya.

Sementara di rumahnya, Anggi tampak kesal karena Bagas belum juga pulang, dia tahu suaminya ada di rumah Adam karena mobil Bagas sudah terparkir di halaman, hanya Bagas tidak langsung masuk ke rumah malah masuk ke rumah mertuanya.

"Mas," Anggi langsung menyambut Bagas saat laki-laki itu masuk ke kamar mereka.

"Mau aku siapkan makan atau mau mandi dulu" Anggi membantu Bagas membuka baju kerjanya.

"Mandi, Mas gerah banget" ujar Bagas.

"Ya sudah aku siapin air nya dulu," Anggi kemudian pergi ke kamar mandi terlebih dahulu.

"Kenapa sih Mas kok mukanya murung gitu," Sekarang Bagas sudah berada di kamar mandi, dia menatap wajahnya yang terlihat kacau, sejak Athira keluar dari rumahnya, dia merasakan ada yang hilang.

"Mas,"

"Ah, iya. Tidak apa-apa kok. Mas hanya lelah tadi banyak kerjaan di rumah sakit. "

"Bohong pasti Mas mikirin mbak Athira kan? Sudah seminggu loh Mas nyuekin aku, aku juga sakit hati tau" rajuk Anggi, memang sudah seminggu ini Bagas sering mengabaikannya.

"Maaf, Mas hanya banyak pikiran. Kamu tau kan Mas dan Athira akan bercerai, Mas masih butuh waktu untuk menerima semua ini. Mas masih mencintai Athira dan Mas juga mencintai kamu" ujar Bagas membuat Anggi mendengus sebal.

"Ya ga bisa gitu dong Mas. Mas harus milih, aku atau mbak Athira." Tegas Anggi, dia bertekad akan membuat Bagas hanya mencintainya.

"Mas sayang kalian semua "

"Tidak bisa, harus salah satu dari kita." Bagas diam dan tampak berpikir. "Oke kalau Mas milih mbak Athira aku akan pergi dan akan membawa anak kita." Ujar Anggi. Saat dia hendak keluar kamar mandi Bagas langsung mencekal tangannya.

"Tetaplah di sisiku, jangan pergi, Mas butuh kamu " ujar Bagas membuat Anggi tersenyum penuh kemenangan.

"Aku akan selalu di sisimu Mas" Anggi lalu mencium bibir Bagas.

"Terimakasih sayang" Bagas lalu membawa Anggi ke dalam pelukannya. Dia tahu jika Athira tidak akan mau kembali padanya, jadi dia  memilih Anggi untuk tetap bersamanya.

"Mas kata dedek dia kangen ayah, sudah lama loh Mas ga jengukin dia" goda Anggi, dari dulu dia  selalu menggunakan jurus itu agar Bagas selalu dekat dengannya. "Masih banyak waktu sebelum makan malam." Bisiknya di telinga Bagas, membuat laki-laki itu tersenyum. Anggi selalu tahu cara menyenangkan dirinya.

"Anak ayah kangen ya sama ayah, maaf ya" ujar Bagas mencium perut istrinya yang sudah mulai membuncit.

****

Malam ini keluarga besar Adam berkumpul di hotel untuk menyambut Athira, sejak Athira bangun mereka belum bisa berkumpul bersama karena kesibukan masing-masing. Adam sendiri sudah mengadakan syukuran atas kesembuhan putrinya bersama tetangga dan anak-anak yatim. Dan malam ini giliran keluarga besar Aldama dan keluarga Maitha. Athira sendiri sudah resmi bercerai dengan Bagas tadi pagi. Dia merasa sudah bebas sekarang. Nana sudah mengerti jika kedua orang tuanya sudah berpisah dan tidak akan pernah bersama lagi. Nana terkesan bodo amat, yang terpenting baginya selalu bersama sang bunda, Nana sama sekali tidak menanyakan ayahnya. Dia hanya akan berbicara dengan Bagas jika sang ayah datang menemuinya itu pun hanya beberapa menit saja.

Malam ini Athira, Maitha, Asala dan Arumi memakai pakaian seragam. Gaun model dress cape dengan bahan satin premium, terlihat simple tapi memberi kesan mewah. Mereka memilih warna krem/nude yang kelihatan minimalis tapi tampak elegan arena bahan satin premium yang mengkilap dan berkilau.

"Selamat datang kembali sayang," ujar Amora lalu memeluk keponakannya, saat tahu Athira sadar, Amora dan keluarganya sedang berlibur di Argentina di kampung halaman Martin San Roman, mereka baru tiba kemarin setelah hampir 1 bulan di sana, karena kebetulan anak-anak sedang libur sekolah.

"Thira kangen sama mommy"

"Mommy juga kangen banget sama kamu, mommy bawa hadiah buat kamu, nanti mommy kirim besok"

"Terimakasih mom "

"Athira " Marvel mendekati keponakannya.

"Uncle apa kabar?"

"Seharusnya uncle yang tanya keadaan kamu," ujar Marvel.

"Aku sehat kan"

"Ya Alhamdulillah, jangan tidur lama lama lagi "

"Doain aja semoga aku sehat dan tidak sakit lagi"

"Pasti, kami semua selalu mendoakanmu"

"Kalian memang keluarga ku yang terbaik"

Semua anak-anak dan cucu-cucu serta cicit-cicit Indah hadir semua malam ini, makanya Adam memilih hotel karena kalau di rumah tidak akan cukup tempatnya. Oke kita absen para sepupunya Athira yang perempuan saja. Tentunya mereka semua sudah dewasa dan sudah punya buntut.

Anak-anak Arkan: El (Melati), Aya (Maryam) dan Lulu (Lubnah).
Asgar : Anna (Ansara) dan Rasya (Anak Ran dan Asgar).
Amora :Meera (Ameera) dan Ara (Aurora).
Algis : Alethea.
Itu para sepupu perempuan Asala Athira dan Arumi jadi 11 cucu perempuan Indah dan Hadi. Sedangkan yang laki-laki ada 6 yaitu   Aaron, Anas, Agam, Ragha, Alden dan Aleef.

Acara berakhir hingga pukul dua belas malam, Adam memang memilih malam minggu jadi mereka bisa begadang sampai pagi.

Athira merasa sangat bahagia, ternyata semua keluarga besarnya sangat menyayanginya dan peduli padanya, semua mendoakan yang terbaik baginya. Tidak ada kata yang bisa Athira ucapkan selain kata syukur pada Tuhan Yang Maha Esa karena masih memberinya kesempatan untuk hidup di dunia dan bisa kembali berada di tengah-tengah keluarga besarnya.

Bersambung atau End ?
Maunya apa?

Typo bertebaran ya, mohon di tandai biar nanti aku revisi

7 September 2021
THB

ATHIRA  (Aldama Family Seri 10)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang