30. New Life

8 0 0
                                    

   Langit Bali begitu indah, tidak begitu terik namun tidak juga mendung. Ini serasa suasanya paling sempurna yang mendukung pasutri yang saat ini masih terbaring kelelahan dibalik selimut mereka.

Belum ada tanda-tanda mereka akan bangun pagi, meski sebenarnya ini sudah bukan pagi lagi. Tepatnya sudah siang bolong. Ah terserah mereka saja, toh bumi ini sudah atas nama mereka dan yang lain hanya menyewa. Hihihi

"Happy morning Baby" Sapa Rama pada Naffa.

"Hmmm" Sahut Naffa yang hanya bergumam.

"Naff bangun, udah siang ini" Ucap Rama sebal mendengar respon Naffa yang tidak antusias sekali dengan sapaannya.

"Naff aelah lo, udah siang ini sebagai seorang istri siapin makan kek atau air buat kita nanti berendem" Lanjut Rama yang terus membujuk Naffa dan Naffa sama sekali tidak perduli.

Namun akhirnya Naffa mau bangun juga, dan ia langsung menuju kamar mandi untuk menyiapkan air hangat permintaan suami tercintanya. Meski dapat diliat jika matanya sangat sepat dan masih mengantuk sepertinya, demi berbakti pada suami Naffa rela melakukannya.

***

      Disiang yang mendamaikan ini, Naffa dan Rama sepertinya enggan melakukan banyak aktifitas diluar kamar. Buktinya lihat saja, yang satu sedang menikmati berendam dengan pemandangan kasur yang sangat tidak estetik, dan yang satunya lagi sibuk berbaring diatas kasur sambil bermain handphone.

"Ram lo udah sejam lebih lho berendem, mau berapa lama lagi?" Teriak Naffa menatap Rama heran, yang memang tidak mau menyudahi kegiatannya.

"Apa sih emang, lo mau gantian berendem juga? " Tanya Rama santai.

"Gausah gantian sini aja barengan" Lanjut Rama menggoda Naffa.

"Dih ogah geli gw deket deket lu" Tolak Naffa seenaknya.

Romantis sekali ya mereka, tentu tidak ada tandingannya. Seperti di drama korea, penuh kehangatan dan kemesraan, ah rasanya ingin menjambak rambut kedua pasutri ini. Ya ampun tidak bisakah mereka sedetik saja tidak saling menyebalkan, sepertinya tidak bisa.

Heran diantara keduanya memang sangat aneh, selalu berlomba-lomba untuk membuat emosi satu sama lain. Tapi sekali sudah mulai romantis, satu bumi bergoyang melihat keuwuan mereka berdua.

Rama pun menyudahi kegiatannya, setelah itu mendekat kearah Naffa dengan hanya menggunakan handuk saja. Kelakuan Rama memang epic sekali membuat Naffa panik, bagaimana tidak Naffa pasti tidak akan pernah siap dengan situasi yang serius seperti ini dengan Rama.

"Ram pake baju dulu sono" Protes Naffa.

"Ngapain make baju orang nanti juga dilepas lagi, ini gw mempermudah lo Naff biar langsung sat set sat set" Goda Rama, yang mulai menyadari jika kini Wajah Naffa sudah mulai memerah karena panik.

"Jangan mulai deh Ram" Ucap Naffa yang sudah mulai melemas.

"Ayok yuk mulai beneran" Lagi lagi Rama tak henti menggoda Naffa, semakin Naffa panik semakin Rama senang menggodanya. Lucu sekali memang.

Naffa pun bangkit dari posisinya, ia berusaha menjauhi Rama. Entah apa yang ada dalam fikiran Naffa sampai ia begitu panik dengan kelakuan Rama, padahal mereka ini sudah resmi suami istri rupanya Naffa masih belum terbiasa.

Semakin Naffa menjauh, Rama dengan sengaja mendekat. Sampai pada akhirnya Naffa mengancam akan teriak jika sampai Rama berani menyentuhnya, sangat konyol memang.

"Nanaf sini lah kenapa sih" Ucap Rama berusaha menghentikan keisengannya.

"Ram lo jangan macem-macem ya gua teriak mampus lo" Ancam Naffa yang rupanya masih belum percaya pada Rama.

"Lo mau teriak juga ga bakal ada yang perduli Naff, ini bumi udah gw beli tau ga. Yang lain mah ngontrak sampe gangguin kita gw usir mereka dari sini hahaha" Ucap Rama meledek Naffa.

"Ram" Panggil Naffa pada Rama. Sepertinya Naffa sudah kelelahan sendiri karena kelakuan anehnya.

Rama mendekati Naffa dan menarik lembut tangannya untuk hambur dalam pelukannya, Rama merasa sudah cukup menggoda istrinya. Kini saatnya Quality time sesungguhnya berdua, bukan masing-masing lagi, ini harus berdua dan Naffa harus menurutinya.

"Gausah panik dong Naff, kan kita udah suami istri ga ada yang perlu ditakutin" Ucap Rama begitu lembut sambil mengelus puncak kepala Naffa.

"Gw gw gw masih awkward gitu Ram, ga bisa cepet-cepet" Jelas Naffa pelan sekali sampai hampir tidak dapat didengar oleh Rama.

"Iya it's okey, gw ngerti" Ucap Rama sangat pengertian.

"Ga harus hari ini, mungkin malem bisa kali" Ucap Rama yang kemudian disusul tawa renyahnya yang lagi-lagi menggoda Naffa dengan lelucon yang tidak lucu menurut Naffa tentunya.

Naffa pun memukul lembut dada Rama, seolah mengartikan jika ini tidak lucu. Tapi menurut Rama ini sangat lucu, bagaimana tidak dimana-mana orang menikah itu karena sudah saling siap bukan malah takut pada pasangan nya sendiri. Naffa ini memang kadang-kadang aneh.

***

    Malam harinya, Rama sibuk dengan game kesayangannya. Sedangkan Naffa ia hanya menikmati kue favoritnya, dengan tontonan SpongeBob yang selalu menemaninya disetiap waktu luangnya. Syahdu sekali ya mereka dalam menghabiskan waktu berdua, apa seperti ini bisa disebut bulan madu? Oh tentu tidak penting itu semua bagi Naffa dan Rama.

"Ram kalo gw telfon mamih boleh ga" Tanya Naffa polos.

"Ngapain? Jangan lah ntar keliatan banget kalo kita gabutnya" Jawab Rama.

"Ya kan emang kita gabut Ram, ya terutama gw sih" Ucap Naffa begitu jujur.

"Makanya kata gw juga ayok, biar ga gabut kita have fun" Jelas Rama menatap serius mata Naffa.

Dengan tanpa dosa Naffa hanya tersenyum simpul sambil menepuk jidatnya, seolah menyesali perkataannya yang baru saja ia katakan pada Rama. Naffa-Naffa ada saja ya tingkah lucunya di setiap momennya, wajar saja Rama sangat sulit melupakannya dulu.

"Dah lanjutin lagi game nya, kasihan udah mau menang itu kan semangat" Ucap Naffa seperti orang bodoh yang mengalihkan pembicaraan.

"Naff, main yuk" Ucap Rama, dan seketika Naffa langsung merasa curiga jika malam ini ia akan benar-benar akan di unboxing oleh Rama.

"Lo mau unboxing gw Ram?" Ucap Naffa polos dengan wajah tegangnya.

"Engga, tapi mau langsung eksekusi" Jawab Rama.

Tanpa menghiraukan tanggapan Naffa, Rama langsung mematikan lampu kamar mereka. Dan seketika hening menguasai keduanya, Rama mendekatkan wajahnya pada Naffa, dan sepertinya Naffa tak bisa berkutik lagi alias sudah pasrah mungkin.

Apa malam ini akan menjadi malam pertama bagi Rama dan Naffa untuk benar-benar saling memiliki seutuhnya. Ah rasanya tidak bisa dibayangkan seperti apa keseruan mereka, dan semoga saja malam ini berjalan dengan lancar. Hehehe

"Are you ready honey?" Ucap Rama kepada Naffa, sambil mencium lembut bibir Naffa yang sangat menis itu.

Tanpa disadari oleh Naffa dengan begitu saja ia menutup matanya, ciuman Rama memang bener-benar memabukkan. Belum lagi tatapan matanya, seperti sedang menghipnotis dirinya hingga membuat dirinya tak berdaya.

"Yes, i'am yours" Sambil berbisik kalimat itu keluar juga dari mulut Naffa, ah manisnya.

Dan perlahan tapi pasti, Dengan begitu syahdunya Rama membelai rambut Naffa. Menatap lekat bola mata Naffa yang tetap terlihat indah meski dalam kegelapan. Merka saling beradu pandangan, saling mengunci dan apa setelah ini.

"Muach" Suara kecupan terdengar begitu menggoda ditelinga, bibir manis Naffa habis dilumat oleh Rama. Suasana pun kian memanas sepertinya saudara-saudara, bagaimana tidak lihat saja Naffa sudah kembali memejamkan matanya dan mulai menikmati sentuhan Rama.

Tegang sekali rasanya, perlahan tapi pasti setiap sentuhannya sangat lembut dan berarti bagi keduannya. Biarlah mereka saling menuntaskan cinta mereka, semoga setelah ini mereka akan jauh lebih manis dari sebelumnya. ya semoga saja kita doakan saja ya.




#RamaNaffaBest

ASAL KAU BAHAGIA "When I Meet You Again"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang