12 Terimaksih Kalian, sudah ada untukku.

23 2 0
                                    


        Pagi-pagi sekali Rama sudah terbangun, mempersiapkan diri untuk kembali keapartemennya. Rama sengaja bangun lebih awal agar bisa pergi secepat mungkin dari rumah sakit ini, bukan karena ia lelah menjaga Naffa, tapi ia hanya tidak siap bertemu dengan tunangan Naffa. Pasalnya jika melihat tunangan Naffa memanjakan Naffa, memberi perhatian pada Naffa, hatinya merasa tidak terima.

Padahal semua yang dilakukan tunangan Naffa itu sah-sah saja, toh mereka sudah bertunangan dan cepat atau lambat akan segera menikah. Namun tetap saja Rama seolah cemburu, dan emosi. Seperti halnya ia melihat Naffa'nya yang sedang digoda oleh laki-laki lain, membuat dadanya sesak dan emosinya sangat memuncak. Namun sebelum ia hengkang dari rumah sakit ini, terlebih dahulu ia berpamitan pada Naffa. Agar Naffa tidak mencarinya.




"Naff, ini surat buat lo. Gua pulang dulu ya, see u" Ucap Rama berbisik pada telinga Naffa. Dan Naffa cukup mendengarnya, walau sedikit samar-samar. Dan mungkin Naffa mengira itu hanya mimpi.












     Tidak lama setelah Rama pulang, Rifky datang menemui Naffa. Ia memastikan keadaan kekasihnya itu, karena semalam ia harus pulang dikarenakan pekerjaannya yang benar-benar tidak bisa ditinggalkan. Ia menggenggam tangan Naffa yang terasa dingin itu, membelai lembut rambut Naffa, dan tersenyum getir menatap wajah pucat Naffa.

Dapat terlihat betapa sangat cemasnya dan betapa berartinya Naffa bagi laki-laki disampingnya ini, yaitu Rifky. Sampai-sampai ia rela menyempatkan waktunya yang begitu sangat padat hanya untuk sekedar memastikan keadaan kekasihnya yang saat ini sedang terbaring lemah dirumah sakit.

Dan kemudian Naffa pun membuka matanya. Dan memperjelas pandanganya, Naffa sedikit kecewa. Sebab ia kira yang saat ini ada disampingnya dan menggenggam tanganya adalah Rama. Ternyata bukan.

Namun Naffa tidak berani menunjukan rasa kecewanya tersebut. Pasalnya ia harus  mengharagi perasaan Rifky, dan juga perjuangan Rifky yang mau menyempatkankan diri untuk melihatnya terlebih dahulu sebelum berangkat kekantornya.




"Hai selamat pagi" Ucap Rifky pada Naffa.




"Rama?" Tebak Naffa dalam hatinya.






"Pagi juga R...." Ucap Naffa terjeda.





"Yah gue kira Rama, ternyata Rifky" Lanjutnya dalam hati.





"Rifky" Lanjut Naffa membalas sapaan Rifky.





"Kamu gimana keadaanya? Udah mendingan belum?" Tanya Rifky penuh perhatian.





"Aku udah ga papa ko, dan kayaknya sore ini juga Aku udah mau pulang aja" Jawab Naffa seadanya.





"Kamu yakin? " Tanya Rifky meyakinkan.





"Lo pergi lagi Ram? Segitu doang kangen Lo ke gua " Batin Naffa.





"Oh shit Nanaf, please berhenti bersikap payah" Ucap Naffa dalam hatinya.







"Naff? Are u okey?" Tanya Rifky memastikan.





"Iya Okey?" Jawab Naffa seadanya.






"Rama terimaksih sudah menyalamatkan hidupku. Yang pernah, kau bunuh harapanku. Dan kini bertumbuh lagi, terimaksih sekali lagi" Lanjut batin Naffa terus menerus meracau.







Naffa benar-benar sibuk mencari keberadaan Rama, Naffa masih tidak siap sepertinya kehilangan Rama lagi. Atau memang Naffa tidak akan siap selamanya tanpa Rama dihidupnya, apalagi mengingat akan hari ini Rama telah menyelamatkan hidupnya.




ASAL KAU BAHAGIA "When I Meet You Again"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang