21

21 1 0
                                    


     Seusai kebersamaannya dengan Rama, Naffa memilih kembali kerumahnya. Tanpa mengabari Rifky sama sekali, sebab ia tak ingin mengganggu Rifky yang sedang bekerja. Dan juga Naffa tidak ingin jika Rifky nantinya bertanya-tanya tentang kegiatan hari ini yang ia lakukan.

Sepanjang jalan menuju rumahnya, Naffa menaiki taxi online. Ia terdiam. Menetralisir perasaannya, mencoba mencari menterjemahkan kejujuran cerita dan perasaan Rama yang baru saja ia dengar pemngakuannya.

meski hari ini begitu cerah, tapi hatinya terasa gerimis. Sebab, ungkapan perasaan Rama barusan membuatnya sangat dilema, ia tersentuh namun bimbang. Ingin mengakui kejujuran itu, tapi alur hati dan logikanya tak sejalan. Naffa harus tersesat dalam rasa dilema yang sulit ia putuskan.














....

 

Bandara Soekarno Hatta

Pukul.19.00


      Seseorang menuruni tangga pesawat yang terbuka lebar. Dengan kaos putih dilapisi kemejan merah serta dipadu padankan dengan jins putih yang begitu serasi dengan kaos dalamnya. Seorang laki-laki berjalan menuju ruang pintu keluar bandara, dengan tanganya sibuk menggered koper kecil warna hitam.

Gerimis kecil membuat langkah tegas lelaki itu menjadi lebih cepat, sebab menghindari gerimis tersebut. Sambil tanganya sibuk merogoh saku celananya, mencari ponsel. Lelaki ini adalah Rayga, dia kembali dari singapore keindonesia untuk menemui adiknya, Naffa.

Saat hendak menghubungi sang adik, tiba-tiba saja, tubuhnya terhantam begitu kencang oleh seseorang dari belakangnya. Menjadikan ponselnya terjatuh kelantai dan mengalami kerusakan, emosinya sedikit naik dari level satu jadi level 2. Ragya membalikan badanya untuk memastikan siapa yang sudah membuat poselnya rusak.



"Jeje" Ucap Rayga membuka kedua matanya lebar.




       Tak diduga sebelumnya ia dapat melihat kembali perempuan yang sempat memiliki hatinya tersebut, Dia adalah Jeje. Mantan pacarnya semasa sekolah SMA dahulu, Rayga benar-benar sangat mengenal perempuan yang ada dihadapannya ini. Meski postur tubuh dan make up wajahnya sedikit berubah dewasa, namun tidak membuat Rayga samar dalam mengenalnya.

Tidak hanya Rayga. Perempuan ini pun tersenyum sumringah, bahkan tanpa berpikir panjang ia langsung memeluk Rayga dan mengungkapkan kerinduanya selama ini. Pertemuan yang tidak direncanakan ini membuat Rayga melupakan setatusnya saat ini, apalagi mengingat mereka putus karena paksaan Naffa, yang tidak menyukai Jeje. padahal keduanya masih saling sayang.



"I miss you Rayga. Aku ga nyangka bisa ketemu kamu lagi, i am so happy" Ujar Jeje penuh kebahagiaan.



Rayga tersenyum saat dapat kembali merasakan pelukan hangat yang dulu selalu ia rindukan.




"Kamu apa kabar Je?" Balas Rayga menanyakan kabar jeje.




"Aku bilang Aku bahagia. Itu tandanya kabar Aku baik" Balas Jeje. Masih dengan memeluk tubuh Rayga, Jeje terlihat begitu manja pada Rayga seperti biasanya jika mereka bertemu. Dan itu yang membuat Naffa tidak suka.











"Kamu ga pernah berubah ya je, tetep manja. Dan tambah cantik" Ucap Rayga masih mempertahankan senyumnya.



Tak lama setelah itu taxi yang dipesan Jeje datang, mau tak mau mereka harus mengakhiri pelukan hangat mereka ditengah gerimis yang kian membesar ini.
Rasanya baru sebentar, padahal sudah hampir 35 menit mereka berpelukan.

Jeje yang hendak masuk kedalam taxi, seketika berbalik menarik lengan Rayga, meminta Rayga untuk pulang bersamanya, tidak memperdulikan andai Rayga sudah memesan taxi, atau meminta orang untuk menjemputnya. Ia akan tetap memaksa Rayga, dan Rayga tak enak hati untuk menolak. Karena memang sifat Jeje seperti itu, maja dan suka memaksa juga sombong.




ASAL KAU BAHAGIA "When I Meet You Again"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang