28.

3 0 0
                                    

"I'am not priority. Saya bukan yang pertama dan tidak mungkin kemudian menjadi akhirnya" Jelas Rifky.


Sudah sangat lama memang Rifky mengetahui tentang isi hati Naffa yang memang tidak bisa berpaling dari cinta pertamanya, yakni Rama.

Rifky bertahan karena ia mencintai Naffa dan menghargai Rifky sahabatnya yang sangat baik dan juga sangat mengharapkannya menjadi akhir dari kisah cinta Naffa, adiknya.

Akan tetapi, Rifky adalah harapan Rayga bukan Naffa. Sedangkan nanti jika memang berjodoh, bersama Naffa lah ia menjalani kehidupan bukan bersama Rayga. Karena itu, untuk apa lagi Rifky bertahan.

Dia laki-laki, sudah sangat keras berjuang dan bertahan sembari meyakinkan pujaan hatinya. Namun jika takdir hati Naffa berbelok arah atau bahkan kekeh ingin tetap kembali pada masalalunya, Rifky tidak bisa memaksa.

Mencintai tanpa dicintai? Itu adalah rasa sakit. Hidup bersama demi orang lain, itu adalah kebohongan. Jika pasanganmu tidak mencintaimu, lalu kamu pun memaksakan. Lantas siapa yang akan mencintai dirimu?

Rifky serius dalam hal ini, pembuktian sedemikian rupa sudah Rifky berikan. Untuk meyakinkan jika Naffa mencintainya, itu omong kosong. Naffa hanya sedang menguji cinta Rama padanya, masih ada atau tidak.

Bukan semata-mata untuk Rifky, sebab percayalah jika ini waktunya Rifky berterus terang. Naffa tidak pernah benar-benar berkorban untuknya, bahkan hanya untuk sekedar berpura-pura menerimanya saja Naffa tak mau berusaha, lain dengannya yang selalu tulus dan menerima masalalu Naffa.

Meski Rifky begitu sempurna memperlakukan Naffa, tapi Naffa sungguh mati rasa untuk membalas perbuatan Rifky. Cinta Naffa pada Rama, sudah menutup semua ruang dihatinya. Meski ada rasa trauma disampingnya, tapi rasa itu sudah lama ia lupakan oleh Naffa.

Sudah saatnya Rifky mengalah. Bukan untuk Naffa, tapi untuk dirinya sendiri. Jika semua tidak ada yang memikirkan perasaanya, lalu mau siapa lagi jika tidak diri sendiri. Rifky sudah terlalu bosan hidup dengan paksaan, terbiasa dengan sepi dan luka.

Rifky ingin merasakan seriusnya dicintai, tidak hanya bertepuk sebelah tangan. Rifky memutuskan untuk melupakan Naffa, memulai kembali hidupnya, dengan kisah cinta barunya yang entah akan dengan siapa. Untuk Rayga, semoga dia tidak kecewa pada Rifky, sebab bagaimanapun Rifky sudah berupaya.

"Gw harap lo bisa ngerti keadaan gw Ga, gw harus pergi" Ucap Rifky begitu berhati-hati.

"Tapi Rif, lo sama Nanaf udah tunangan? Tanggal pernikahan kalian pun sudah ada, ini bukan lelucon" Bantah Rayga.

"Gw serius, gw mau lanjutin hubungan gw sama Naffa. Tapi gw cowok Ga, gw punya alasan kenapa gw nyerah" Jelas Rifky.


"Lo juga cowok, harusnya Lo paham apa yang gw lakuin ini, alasannya kenapa. Gw nitip Naffa sama lo ya Ga. Lo coba ngertiin dia, denger apa yang pengen banget dia ceritain sama Lo. Lo kakanya harusnya Lo yang lebih kenal Naffa bukan gw" Lanjut Rifky. Meninggalkan Rayga kemudian.




Rayga sadar, keputusannya selama ini salah. Ia terlalu egois memaksakan dua hati yang memang berbeda jalur. Ia sudah melukai banyak hati atas keputusan yang telah ia ambil sepihak, ia kira ia yang paling mengerti sang adik, tapi ia salah.

Ia hanya takut direpotkan terus menerus oleh keadaan Naffa yang kerap berubah-ubah moodnya. Padahal itu bukan masalah besar, andai Rayga mau mendengarkan Naffa sekali saja.

Tapi beruntung Rifky menyadarkannya prihal perasaan Naffa, meski ia harus kehilangan sosok laki-laki yang ia percaya untuk bisa membahagiakan Adik semata wayangnya.






....

"Andai kamu mau menerimaku dengan baik, aku akan sekuat tenaga mempertahankan hubungan kita ini Naff. Aku sayang sama kamu, tapi kalo kamu sayang sama orang lain, Aku ga bisa maksa" Jelas Rifky pada Naffa.


Rupanya Naffa langsung menyusul Rifky saat Rayga mengabarinya soal Rifky yang membatalkan pernikahan mereka. Dalam hati ia sangat malu pada Rifky, ia gagal meyakinkan Rifky jika ia menerimanya dalam hidupnya.

Rifky memang tidak bisa dibohongi, dia benar-benar paling mengerti dirinya yang hanya bisa mencintai Rama. Tapi Naffa sangat berdosa jika ia terus mencintai Rama sementara sudah melukai hati Rifky yang tulus padanya.

"Jangan nangis dong Naff" Ucap Rifky menghela air mata Naffa.


"Jangan benci aku Rif, Aku sayang kamu" Ucap Naffa, yang memang benar ia menyayangi Rifky meski tidak lebih dari sekedar teman.




"Engga aku ga bakal benci kamu" Rifky mengelus puncak kepala Naffa yang kini memeluknya.




"Jaga dirimu baik-baik ya, jangan jatuh cinta sama cewek yang ga cinta sama kamu lagi, kaya aku" Tambah Naffa, semakin terisak didada Rifky yang kekar itu.




"Iyah, Aku janji" Ucap Rifky menyudahi pelukan Naffa.






Tidak hanya ada Rifky dan Naffa disana, Rama pun ikut serta menyaksikan perpisahan penuh drama ini. Rama tak marah ataupun cemburu, sebab ia sadar karenanya hadir kembali, semua rencana mereka dan drama sore hari ini terjadi.

Tapi Rama tidak perduli, ia juga sangat mencintai Naffa. Sudah selayaknya ia berjuang sekeras mungkin, apalagi Naffa juga mencintainya. Rama tidak bisa disalahkan.



"Gw percaya sama Lo Ram, jaga Naffa ya" Ucap Rifky sebelum pergi.



"Maksud Lo?" Tanya Rama yang berpura-pura tidak mengerti.



"Drama Lo anjing, nih nikah Lo Minggu depan. Semua udah gw urus, tinggal sah nya doang. Siap ga Lo?" Tantang Rifky sembari memberikan cincin pernikahannya yang sudah ia siapkan untuk acara nikahanya bersama Naffa Minggu depan.






"Lo serius? Rayga, giamana?" Tanya Rama.





"Itu urusan Lo lah nyet, ngapain gw yang harus mikirin" Ucap Rifky setengah bergurau.





"Ragya setuju, datengin dia malem ini" Ucap Rifky sedikit berbisik, sambil berlalu meninggalkan Rama.









Naffa hanya bisa memandang punggung Rifky yang berlalu meninggalkannya. Naffa baru merasakan sesaknya ditinggalkan lagi oleh orang yang sangat mencintainya. Naffa begitu menghargai perasaan Rifky, sebelum itu berubah saat ia kembali bertemu dengan Rama.

Namun ini mungkin jalan Tuhan untuknya, Rifky orang baik dia layak mendapatkan yang terbaik. Jika Rifky meninggalkannya, itu artinya memang bagi Rifky, Naffa bukan pilihan yang terbaik.

Naffa yakin, Rifky adalah orang yang selektif dan cerdas. Siapapun yang memiliki Rifky ia pasti akan beruntung, seperti ia yang juga sempat merasakan keberuntungan itu dalam 4 tahun belakangan ini, ya meski harus berkahir disore hari ini juga.





"Happy aniversery Naffa dan Rama, All the best to you two" Salah seseorang mengucapkan selamat pada Naffa dan Rama dari arah belakang, dan ternyata itu Rayga.




Naffa langsung mendekap Ragya erat, setelah sekian lamanya ia tak mendengar kalimat indah itu dari mulut Rayga. Sebab jangankan mengucapkan, mengingatnya saja dahulu Rayga sangat benci.

Sebab dia adalah seorang Kaka yang mencintai adiknya. Jika adiknya terluka parah, maka dirinyalah yang jadi mati rasa dan benci dengan apapun dan siapapun yang pernah melukai adiknya.












Diikuti boleh @lalalisaa.a

ASAL KAU BAHAGIA "When I Meet You Again"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang