BAB 12 | Tempur

21 6 1
                                    

12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12. Tempur

Esta sedang mengendarai mobil menuju kampusnya, mengenakan pakaian senada dengan warna mobilnya—hitam. Bibir itu melengkung membentuk senyuman manis, hari ini cuaca sedang cerah sama seperti mood Esta yang sedang baik. Karena hari ini ada kelas siang, jadi jalanan agak senggang.

Tiba-tiba seyuman manis itu hilang saat melihat beberapa motor mengepung mobil miliknya itu. Esta menghentikan mobilnya ketika salah satu motor berhenti di depan mobilnya.

Pengendara motor itu melepas helm full facenya, meletakkan helm di motornya dengan kasar lalu menatap tajam Esta yang masih berada di dalam mobil.

"Keluar lo pengecut!" geram Cakra sembari menunjuk Esta dan melangkah mendekati pintu pengendara.

Ya, pengendara motor itu adalah Cakra.

Esta keluar dengan santai. Menatap Cakra yang tinggi nya setara dengan dirinya. Dengan santainya Esta keluar. "Ada apa?" tanya Esta yang bersandar pada mobilnya.

"Lo yang udah hina Nere kan?!" tanya Cakra geram terlihat dari alis yang mengerut dan tatapan mata tajam.

Alis Esta mengerut. "Nere siapa?" tanya bingung Esta.

"Nerezza!"

"Hah? Nerezza siapa? Gue ngga kenal yang nama nya Nerezza," ungkap Esta yang tidak kenal dengan nama itu.

"Ngga usah pura-pura ngga kenal lo!"

"Lo yang hina Nerezza 'lebih murah cabe cabean daripada yang dipasar' itu 'kan?!" Cakra tambah geram karena Esta yang terus mengelak.

"Ooh ya gue inget" jeda Esta. "Jadi itu yang namanya Nerezza?"

"Iya lah, bangsat!!"

"Terus kenapa?" tanya Esta tanpa rasa bersalah.

Karena Cakra yang sudah sangat geram, ia menonjok rahang Esta membuat sudut bibir nya mengeluarkan darah.

"Anjing lo!" umpat Esta karena tiba-tiba ia ditonjok.

Karena tidak terima wajah tampan nya di tonjok, Esta membalas tonjokan nya di pelipis Cakra. Anak buah Cakra tidak terima bos nya di tonjok akhir nya Esta di keroyok oleh anak buah Cakra yang jumlahnya sekitar 5 orang. Perkelahian itu menyita perhatian pengandara lain tetapi tidak ada yang berani melerainya.

Bugh

Seorang perempuan menggunakan masker hitam tiba-tiba menendang punggung anak buah Cakra saat ia ingin memukul kepala Esta dengan sebuah kayu.

AleEsta | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang