Ngga boleh ada yang nyakitin Ale, selain gue.
- Artiesta.
Ngga boleh ada yang bikin Esta sengsara, selain gue.
- Aleoshe.
Itulah moto mereka berdua.
Bagaimana jika seseorang yang kamu sayangi atau cintai, balik membalas perasaanmu juga?
Tetapi dirim...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
21. I'M HERE!
Beberapa hari kemudian Esta dan Ale sudah berbaikan walau masih ada pertengkaran kecil. Ale sekarang berada di kelas XI IPS 1 sedang melaksanakan ujian akhir semester 1. Saat ujian semua kelas akan di acak. Satu kelas akan di bagi menjadi dua kelas. Kelas XII IPS 3 bersama X IPS 1.
Hari ini adalah hari terakhir pelaksanaan ujian. Ale menelungkupkan kepalanya di lipatan tangan nya menunggu bel istirahat berbunyi. Sedangkan di samping kirinya terdapat laki-laki berkacamata sedang serius mengerjakan soalnya. Ava dan Ara juga berada di ruangan itu walau berjarak dengan Ale.
Bel berbunyi membuat Ale terjingkat lalu menegapkan tubuhnya. Ternyata laki-laki di samping Ale ikut terjingkat dan menatap Ale. Ia yang merasa ditatap membuat Ale menolehkan kepalanya. "Kenapa?" tanya Ale sembari mengikat rambutnya.
"Lo kaget?" sambung Ale dengan kekehan.
"Sorry, bro!" ucap nya lalu menepuk pundak cowo itu lalu berdiri untuk mengumpulkan hasil ujiannya.
"Ale!" panggil Ara yang sudah keluar terlebih dahulu dengan Ava.
"Ayo ke kantin," ajak Ale diangguki oleh kedua sahabatnya. Setelah sesampainya di kantin mereka memesan makanan lalu membawa dengan nampan masing-masing.
"Duduk dimana? Udah penuh semua," ucap Ara dengan tak semangat.
Ale mengedarkan pandangannya kemudian berhenti saat melihat anggota inti nya. Bangku di sana pun masih muat untuk 3 orang. "Gabung sama mereka aja yuk!" ucap Ale dan berjalan terlebih dahulu.
"Ayo!" ucap Ava diangguki oleh Ara.
"Hai, bos!" sapa Verga saat melihat Ale berjalan ke arah tempat dirinya berada.
"Hai, gimana pada bisa ngerjain ujiannya?" tanya Ale setelah duduk dan menatap satu persatu laki-laki yang berada di depannya. Gibran berada di tengah-tengah diapit oleh Gara dan Verga. Sedangkan Dika dan Rigel berada sisi kanan dan kiri meja itu.
"Bisa, ngga bisa, sih," ucap Rigel sembari meminum teh nya.
"Teteh Ava!" sapa Gara dengan mengedipkan sebelah matanya. Ava hanya mengangguk lalu duduk di samping Ara berhadapan dengan Gara
"Mau 'Aa suapin ngga, Teh?" tanya Gara ancang-ancang ingin menyuapi Ava dengan segera Ava menjauhkan mangkuk berisi bakso nya. Ara menepuk tangan Gara dengan sendok makan nya. "Jangan ganggu Ava!!" ucap Ara galak.
"Iya bocil!" ujar Gara meledek. Ara langsung melototkan mata kepada Gara kemudian membuang muka. Gara dan yang lain nya terkekeh geli melihat tingkah Ara yang menggemaskan.
"Jangan ketawain Ara!!"
Seketika hening walau masih ada kekehan kecil dari Gara dan Dika. Setelah itu mereka kembali kegiatan masing-masing.
"Eh ini 'kan udah selesai ujian nya" celetuk Gibran lalu menatap satu persatu para sahabatnya. "Gimana kalo kita besok sunmori?!" sambung nya.
"Setuju!!" seru Dika dan Gara berbarengan dengan mengacungkan jari telunjuknya.
