BAB 13 | Ribut pagi

18 6 3
                                    

13

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


13. Ribut pagi

"Ale! Jangan ngebantah kalo di bilangin!"

"Apaan sih! Aku ngga mau ngebubarin geng aku papa!!" geram Ale karena Papanya menyuruh dia agar membubarkan geng nya.

"Geng sialan itu udah ngerubah anak papa jadi ngga baik!!" ujar papa tetep kekeuh agar geng itu bubar.

Ale menghela nafas berat kemudian berkata, "Papa jangan hina geng aku!! Papa ngga tau apa-apa soal geng aku!" Tidak satu kali Ale bertengkar dengan Papanya tentang O'Black yang harus bubar.

"Nilai kamu itu jelek semua gara-gara geng sialan itu Ale!!" ucap papa membuat Ale menggeram kesal dan menggebrak meja makan.

Ale bertengkar dengan Papanya di meja makan, saat Ale sedang makan sebelum berangkat ke sekolah tiba-tiba Papanya membahas tentang gengnya. Ale memang sedikit sensitif jika membahas tentang O'Black dengan Papanya.

Menghina gengnya adalah geng pembuat onar, balap liar, mabuk-mabukan dan masih banyak lagi membuat Ale kehilangan kesabarannya.

'Pagi-pagi udah bikin gue emosi aja!' batin Ale geram.

"Ale yang sopan kamu!!" bentak papa karena Ale menggebrak meja makan lalu pergi begitu saja.

Perempuan itu menulikan pendengaran nya lalu mengambil motornya yang berada di bagasi.Menyalakannya lalu melajukan dengan cepat keluar dari rumah minimalis itu.

Ale memberhentikan motornya di parkiran pemakaman umum yang tidak jauh dari rumahnya. Tak lupa membeli bunga mawar putih lalu masuk ke dalam pemakaman dan berhenti di gundukan tanah yang di tumbuhi oleh rumput. Ale berjongkok mencabuti rumput itu dengan tatapan sendu.

"Mama, Ale datang ke sini" ucap Ale mengelus batu nisan yang terukir nama sang mama.

"Mama kenapa Papa ngga suka sama geng aku ya?" curhat Ale sembari menaburkan bunga mawar putih. Kenapa mawar putih? Karena sang mama sangat menyukai mawar putih.

"Padahal yaa Ma, geng aku bukan pembuat onar, kalo mabuk-mabukan sama balap liar, sih itu bener," ucap Ale cemberut.

"Tapikan ngga sering Ma," sambung Ale membantah apa yang diucapkan nya tadi. "Em...maaf Ma, aku bolos sekolah, ngga papa kan ma?" tanya Ale pada gundukan tanah itu.

"Cuma sekali doang kok Ma, beneran deh."

Ale curhat sekitar satu jam, karena sudah terasa lama lalu ia pamit pergi. Di perjalanan Ale melihat pertengkaran yang terlihat tidak ada yang berani melerainya. Dia sudah tau siapa yang di keroyok oleh 5 orang itu. Esta, itu adalah Esta si penyuka kuaci.

Ale tidak langsung membantu Esta, ia menyaksikan pertengkaran itu dahulu hingga saat kepala Esta ingin pukul oleh balok kayu dari belakang, Ale turun dari motornya lalu berlari kencang dan menendang punggungnya.

Esta sempat tersentak dan menyebabkan dada nya ditendang oleh Cakra lalu tubuh nya terhuyung dan di tahan oleh Ale.

"Arghh! Berat banget anjirr!" batin Ale kesal.

AleEsta | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang