BAB 2 | Balapan

47 10 0
                                    

2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2. Balapan

Saat ini deruman motor bersaut sautan. Penonton bersorak-sorai mendukung jagoan nya. Malam yang dingin tidak membuat balapan liar itu tertunda. Malah semakin malam semakin ramai penonton yang rata-rata anak remaja.

Bruumm bruum

Semua motor sudah siap di tempat nya untuk memulai balapan. Seorang perempuan berpakaian minim berada di tengah-tengah sang pembalap sambil memegang kain yang akan ia lempar untuk menandakan pertandingan akan segera dimulai.

1

2

3

Go!

Saat kain sudah jatuh ke aspal kedua nya segera melajukan motor mereka dengan sangat cepat. Para penonton bersorak kegirangan saat perlombaan dimulai.

Saat di tikungan kedua perempuan itu berteriak kencang, meremehkan lawannya, "Cih! Cuma segitu kemampuan lo?" decih seorang perempuan itu terhadap lawan nya.

"SIALAN LO OSHE!!" geram sang lawan, yang diketahui bernama Cakra.

Di dunia balap Ale lebih dikenal dengan nama Oshe—akhir nama pertamanya. Dengan cepat Oshe melajukan motor dengan cepat hingga garis finis.

"WOOO!!!" sorak para penonton karena Oshe memenangkan pertandingan tersebut.

"WOWW!! BU BOS KITA MENANG LAGI!!" teriak cowo yang langsung menghampiri Oshe.

"Traktir dong Bu bos," lanjut cowo tersebut yang bernama Dika, yang merupakan salah satu anggota O'Black.

O'Black merupakan sebuah geng motor yang sudah berdiri sejak 4 tahun lalu, yang memiliki anggota laki-laki. Berbeda dengan sang ketua yang berjenis kelamin perempuan—Aleoshe. 

"Iya Bu bos, sekali-kali traktir kita," ujar cowo yang disamping Dika.

Oshe membuka helm full face nya serta sarung tangan nya berwarna hitam itu kemudian menjawab dengan tatapan sinis, "Sekali-kali ndasmu."

"Gue kan yang biasa nya traktir lo pada!! Jangan ngerasa kalo gue ngga pernah traktir lo pada anjir!" geram Oshe karena memang dia yang biasanya mentraktir para anggotanya itu.

"Sana ke tempat biasa deh," usir Oshe kepada para anggotanya.

"Dih malah ngusir lo."

Oshe langsung menatap tajam Gibran, cowo yang di samping Dika itu. Yang di tatap tajam hanya cengengesan dengan jari telunjuk dan tengah membentuk V tanda perdamaian.

"Lo ngga ikut?" tanya Dika yang sudah siap dengan motornya. Oshe menggeleng dan menjawab, "Kalian duluan aja, nanti gue nyusul."

"Eh hadiah motornya gimana nih Bu bos?" tanya Gibran menunjuk motor taruhan tadi.

AleEsta | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang