CIA OR ZIA

XV

"Assalamualaikum." salam Zia memasuki kelas

"Waalaikumusallam." jawab murid yang ada dikelas

Zia menjalankan kakinya menuju bangkunya setelah itu duduk disana dan menelusupkan kepalanya diantara tangan yang ditaruh meja.

"Itu Zia?"

"Iyalah itu Zia, ya kali hantu."

"Tumben banget dia ngucap salam."

"Trs juga sekarang seragamnya pas, gk kekecilan kayak dulu."

"Alhamdulillah dong, kalau Zia berubah menjadi lebih baik."

'Dia berubah. Tapi gw suka.' batin seseorang

Zia tidak menghiraukan omongan teman sekelasnya. Ia memilih tidur sampai guru masuk kelas.

"Assalamualaikum anak anak."

"Waalaikumsallam bu Tata.."

Bu Tata mengedarkan pandangannya melihat murid muridnya di kelas. Dan ia melihat satu siswi yang masih dialam mimpi. Siapa lagi kalau bukan Zia.

Bu Tata menghampiri bangku Zia lalu membangunkannya.

"Naak.. banguun!"

"Eengh.. iya sebentar lagi." gumam Zia

"Bangun yuk.. masak ke sekolah cuma mau numpang tidur aja?" ucap Bu Tata

Zia perlahan bangun dari alam mimpinya. Lalu melihat ke arah Bu Tata.

"Eh? Emm.. maaf Bu, saya ketiduran." ucap Zia

"Iya tidak apa apa. Kamu cuci muka dulu ya! Biar seger, gk ngantuk lagi." jawab Bu Tata

"Iya bu. Saya permisi dulu. Assalamualaikum." pamit Zia

Bu Tata tersenyum.

"Waalaikumusallam wr wb." jawab 1 kelas

"Ayok anak anak. Dibuka buku estimasinya! Kita ke bab baru."

"Iya bu."

Bu Tata merupakan salah satu guru favorit di sekolah ini. Bukan hanya karena beliau sabar menghadapi muridnya, tetapi juga cara mengajar beliau sangat mudah untuk dipahami, dari pada guru lain. Mungkin juga karena faktor umur Bu Tata yang sekarang menginjak 21, jadi ia bisa lebih berteman dengan murid muridnya.

Selesai Zia mencuci muka, ia langsung kembali ke kelas. Tapi ditengah jalan, tangannya ditarik oleh Darel menuju taman.

"Lepas!"

"Rel! Lepasin tangan lo!"

Setelah sampai taman, tangan Zia baru dilepaskan darel.

"Kenapa tadi lo gk caper sama gw kayak biasanya?" tanya Darel

[16-08-2021]