CIA OR ZIA

XXXII

Setelah Zia selesai membeli aneka snack, ia segera pulang.

Namun..

Zia masih santai menikmati angin sepoi sepoi yang mengiringi jalannya menuju pulang. Tanpa tau kalau ada orang yang mengikutinya dari belakang sedari ia keluar supermarket.

Tanpa aba aba, mulut dan hidung Zia dibungkam dari arah belakang. Zia berusaha berontak, namun kekuatannya tidak sepadan dengan lawannya. Apalagi kain yang dibuat untuk membungkam Zia adalah kain yang sudah diberi obat bius.

Zia pingsan.

"Berhasil! Pasti bos senang dengan hasil kerja kita. Ayo ke mobil!" ucap orang yang menculik Zia

Zia yang sudah pingsan dibopong salah satu dari mereka, sedangkan yang lainnya mengikuti dari belakang. Zia dimasukkan ke dalam mobil. Lalu mobil tersebut melaju dengan kencang menuju kediaman seseorang.

Ditengah perjalanan Zia sadar dari pingsannya. Dia berusaha berontak untuk kedua kalinya. Tak disangka salah satu dari mereka memukul bagian belakang Zia yang membuat Zia kembali pingsan.

"BODOH! BAGAIMANA JIKA BOS TAHU KALAU KAU MEMUKUL ORANG TERSAYANG DIA HAH?! KAU MAU TANGGUNG JAWAB?!" marah orang yang menyupir mobil

"Maaf aku kelepasan. Sungguh aku tak bermaksud untuk menyakiti dia" ucap orang yang memukul Zia

"Pokoknya saya tidak ikut campur jika bos marah besar padamu." jawab orang yang menyupir tadi

Setelahnya keadaan mobil menjadi hening sibuk dengan pikiran masing masing. Entah mereka masih bisa selamat atau pulang hanya tinggal nama.

Sesampainya di mansion bosnya. Mereka segera turun lalu memanggil bosnya.

Sang bos keluar dari mansoin lalu segera menggendong Zia. Orang yang disebut bos tersebut membawa Zia kedalam kamar pribadinya.

Setelah menidurkan Zia ditempat tidur dia segera keluar menghampiri anak buahnya.

Sang bos itu memandang anak buahnya dengan tatapan dingin dan datar seolah siap memutilasi mereka.

Sedangkan mereka menundukkan kepala takut sambil menyenggol satu sama lain.

"Apa yang kalian semua lakukan pada kekasihku?"

***
Saya ultah yeyy...
Okay.. Terima kasih..

[09-02-2022]