• Tujuh

5.2K 633 480
                                    


...

Wush...




Prang...





"TOBIOO!! KAN KEMARIN AKU UDAH BILANG BUAT HEMAT TEMPAT DI DALAM KULKAS, TAPI KENAPA MALAH JADI KAYAK GINI SEKARANG HAH??!!"




Wush...




Klontang...




"ASTAGA BOGE SAYANG, ITU UDAH TERMASUK KE DALAM MENGHEMAT TEMPAT YA!!"




Wing...




Pyar...




"HEMAT APANYA?! SEJAK KAPAN ITU KULKAS DAPUR ISINYA JADI STOK SUSU KOTAK KAMU SEMUA?? KULKAS KHUSUS KAMU KAN ADA DI SAMPINGNYA!!"




Wush..




Buagh..




"UDAH NGGAK MUAT BOGE, AKU BUTUH TEMPAT LAGI. MAKANYA AKU PAKE ITU KULKAS DAPUR DARIPADA NGANGGUR"




Wush..




Duk.. duk..




"TAPI ITU KULKAS BUAT BAHAN-BAHAN DAPUR AJA TOBIO. LAGIAN INI SEMUA JUGA SALAH KAMU SENDIRI YA, SIAPA SURUH NARUH KOTAK SUSU PAKE DIJARAK SEGALA?? KAMU KIRA ITU SUSU MASA PPKM??"




Wush..




Duk.. duk..




"YA KAN AKU KASIH JARAK BIAR NGGAK GELUT SAMA SATU LAIN. KALAU MEREKA RIBUT KAN AKU JUGA YANG SUSAH"




Wush..




Pyar...




"TAPIKAN INI EMANG SALAH KAMU, DAN BUKAN SAL-"

"ASTAGA BOGE, ITU FIGURA YANG ADA FOTO PERNIKAHAN KITA KENAPA KAMU LEMPAR COBA?!" tanya Kageyama memotong ucapan Hinata.

"Eh?! H-ha??" Hinata segera berlari ke tempat perginya benda yang terakhir kali ia lempar ke arah Kageyama dan menemukan figura foto yang sudah pecah, "Eh?! Be-beneran dong.. huaaaa.. Tobiooooo"

Kageyama menghela nafas, "Perihal kulkas doang malah jadi kayak gini"

"Huaa.. Tobioo.. hiks.. hiks.." Hinata menangis seraya meratapi pecahan figura tersebut.

"Haa.." Kageyama kembali menghela nafas. Ia kemudian beranjak dan menghampiri Hinata, "Udah nggak papa sayang, nanti kita bisa beli figura baru"

"Tap-tapi foto kita.." Hinata mengulurkan tangannya, mencoba untuk mengambil foto tersebut.

"Hei, jangan diamb-"




Srek..




Tes..




Tes..




"...-mbil, ASTAGA.. JARI KAMU BERDARAH SAYANG" ujar Kageyama.

"Ha?" Hinata malah menunjukkan wajah cengo dengan tangan yang terus memegang foto pernikahan mereka. Pandangannya lurus mengarah pada Kageyama. Bisa-bisanya ia belum sadar padahal darah yang keluar dari tangannya semakin banyak.

Komplek Perumahan Pak Ukai -HQ-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang