.
.Beberapa saat kemudian, keluarlah Iwaizumi dari kamar mandi seraya membawa empat buah testpack di tangannya.
"Udah Iwa-chan?" Oikawa langsung menyambut kemunculan Iwaizumi dengan pertanyaan. Tak disangka, ternyata ia setia menunggu di depan pintu kamar mandi.
Iwaizumi mengangguk, "Te-terus sekarang apa?"
"Kita tunggu hasilnya muncul, Hajime.." sahut Oikawa dengan senyuman manis di bibirnya. Tangannya terulur dan mengusap lembut surai Iwaizumi, "Kita tunggu sama-sama.."
"Maaf, tapi aku nggak mau lihat. A-aku nggak bisa dan nggak sanggup kalau ternyata nanti hasilnya zonk" ucap Iwaizumi dengan nada sedih.
Oikawa memindahkan tangannya dan beralih menangkup kedua pipi chubby milik Iwaizumi, "Apapun hasilnya aku bakalan tetep terima dengan lapang dada, sayang. Kamu jangan sedih gini dong"
"Ya gimana aku nggak sedih, Tooru?? Aku tuh udah sering cek sendiri tapi akh- eh!!" Iwaizumi reflek menutup mulutnya sendiri. Bisa-bisanya ia keceplosan tentang hal yang selama ini tidak diketahui oleh Oikawa.
Poor Iwaizumi.
"Tapi akhirnya negatif kan?!" Oikawa menjawab ucapan Iwaizumi yang belum selesai tersebut.
"T-tooru.." manik Iwaizumi berkaca-kaca.
"Jangan kira aku nggak tahu, aku tahu semuanya Hajime"
"M-maaf.." cicit Iwaizumi.
Oikawa lalu mengambil alih dua dari empat testpack yang dibawa oleh Iwaizumi, "Aku bawa dua dan sisanya kamu yang bawa. Hadapin ke aku semuanya. Biar aku aja yang lihat hasilnya"
Iwaizumi menurut. Keempat testpack itu kini menghadap ke arah Oikawa.
Pegel, pegel dah tuh tangan. Wkwkwkwk.
Perasaan takut, penasaran, cemas dan juga gugup tentu saja dirasakan keduanya. Bahkan jika dilihat secara seksama, detak jantung mereka bahkan sampai terdengar dan saling bersahutan.
Deg-degan banget nungguin ada baby atau enggak di perutnya Iwa-chan.
--BEBERAPA MENIT KEMUDIAN--
Oikawa terlihat mulai menyipitkan kedua maniknya. Sepertinya keempat benda tersebut mulai menunjukkan hasilnya.
"E-eh?!" Raut wajah Oikawa berubah tiba-tiba.
Iwaizumi semakin ketakutan. Sepertinya mereka berdua terlalu berekspektasi tinggi akan hal ini.
"O-oi Tooru?! Kenapa ekspresi wajah kamu jadi kayak gitu?" tanya Iwaizumi.
"H-Hajime.." kedua manik Oikawa berkaca-kaca. Pundaknya tampak naik-turun. Ditambah lagi, ia mulai sesenggukan.
"Oke, sepertinya semua negatif" batin Iwaizumi menarik kesimpulan.
"Oikawa Hajime.." Oikawa kembali memanggil nama Iwaizumi seraya menarik sang istri ke dalam pelukannya. Ia menangis.
Dua testpack yang dibawa oleh Oikawa sudah terjatuh. Menyisakan dua testpack yang dibawa oleh Iwaizumi.
"Maafin aku, Tooru.." ucap Iwaizumi meminta maaf.
"J-jangan minta maaf, Iwa-chan.." sahut Oikawa.
Iwaizumi menghembuskan nafas seraya mengumpulkan keberanian untuk melihat hasil yang ditunjukkan oleh testpack tersebut.
"Terlalu menyakitkan, tapi aku harus lihat" gumamnya.
Perlahan namun pasti, Iwaizumi mulai membalik benda yang dibawanya itu dan melihat tanda yang muncul dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Perumahan Pak Ukai -HQ-
HumorSetelah sukses dengan usaha kostan dan kontrakannya, pak Ukai akhirnya memutuskan untuk membangun sebuah komplek perumahan yang naasnya salah satu sub komplek tersebut dihuni oleh seluruh mantan anak kost dia. "Ternyata bener kata orang, dunia emang...