...
"Akhirnya setelah sekian purnama bisa duduk juga dengan tenang" lega Matsukawa.
"Yup, dirimu benar sekali sayang.." sahut Hanamaki mengiyakan ucapan Matsukawa. Maklum, mereka berdua baru saja pulang setelah mengunjungi puluhan pengadilan negeri hari ini untuk mengejar berita terbaru tentang naiknya angka perceraian secara signifikan.
"Ah iya, udah ngepost bahan ghibah di ig belum?!" tanya Hanamaki seraya menscroll layar handphonenya.
Matsukawa mengangguk dan mengacungkan ibu jarinya, "Wuih.. sudah dong sayang. Yang aku post tadi si Kuroo sama Kenma yang asyik beruWu ria"
"Anjay, tumben-tumbenan banget mereka kayak gitu"
"Hahaha mungkin otaknya udah rada bener"
"Bisa jadi, eh iya.. kamu mau makan malam pakai apa Issei?!"
"Apa aja yang kamu masakin aku suka semua kok"
"Hilliiihh.. ipi iji ying kimi misikin iki siki simii kik. Bulan kemarin aja aku masakin oseng bintang laut sama petai nggak mau, malah pergi beli mie instan di Keisu Market"
"Itu beda hal Takaaa, lagian kamu masak aneh-aneh juga sih"
"Aku masak juga karena kamu yang minta ya dasar ulet bulu"
"Hah?! K-kapan?? Kapan aku minta hal aneh kayak gitu anjir??"
"Kamu bilangnya pas tengah malam, lebih tepatnya malam sebelum aku masakin itu.."
"Hah?! Masa sih?!" Matsukawa kembali memutar ingatannya tentang kejadian tersebut, "Oh.. pas itu toh? Tapi kan itu aku ngigo Takahiro, kenapa kamu ladenin coba?"
"Permintaan suami adalah perintah bagi istri, makanya aku turutin. Aku nggak mau ya dicap durhaka gara-gara nggak nurut sama kamu"
"Eh, tapikan kita bukan suami-istri sayang. Kita tuh suami-suami"
"Lah iya, bener juga. Oke deh ulang-ulang. Permintaan suami adalah perintah bagi suami. Lah kok?! Jadi cringe anjir Issei.."
"Hmm.. ya udah gini aja deh. Permintaan seme adalah perintah bagi uke, gimana?!"
Hanamaki mangut-mangut tanda setuju, "Gitu aja deh. Lebih bagus"
"Oke, ayo masak aja Taka. Kita masak berdua"
"Ayo.."
Matsukawa serta Hanamaki bangkit dari sofa dan berjalan menuju dapur. Mereka akhirnya memasak dengan diiringi lagu Korban Ghos- eh salah maksudnya Korban Janji dari Guyon Waton seraya bercanda ria.
.
."Anjir ini LAKIK✨ gua minggat kemana ya?! Perasaan tadi gua denger suara motornya masuk garasi kok sekarang kagak ada wujudnya" tanya Mai seraya berkacak pinggang di teras rumahnya.
"Jangan-jangan itu anak digondol genderuwo atau wewe gombel lagi?? Wah.. bisa jadi tuh, ini kan udah maghrib dan tuh makhluk dua juga sering muncul jam segini" monolog Mai lagi, "Tapi jangan sampai deh. Nanti kalau dia diculik siapa yang ngasih nafkah gua lahir batin?!"
Mai akhirnya memutuskan untuk keluar dari halaman rumahnya dan menengok kanan serta kiri bergantian, kali aja gitu suaminya nggak sengaja nyelip di semak-semak.
"Sebenernya kemana si Yuuji ini hah?!"
"BEBEBBBBB..." teriak seseorang dari arah kanan.
"Nah, itu suaranya ada. Sekarang mana wujud manusianya?!" ucap Mai seraya menengok ke arah kanan dan menemukan Terushima yang tengah berlari ke arahnya seraya membawa sowangan, "Eh busett.. punya siapa itu hah?? Serem banget anjir bentuknya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Perumahan Pak Ukai -HQ-
HumorSetelah sukses dengan usaha kostan dan kontrakannya, pak Ukai akhirnya memutuskan untuk membangun sebuah komplek perumahan yang naasnya salah satu sub komplek tersebut dihuni oleh seluruh mantan anak kost dia. "Ternyata bener kata orang, dunia emang...