.
."Hajime??" Oikawa terus memanggil Iwaizumi dari luar kamar mandi seraya mengetuk pintu tersebut.
"A- hoek.."
"Iwa-chan?? Iwa-chan nggak papa kan?"
"Ng- h-hoekk.." Iwaizumi tampak kesulitan untuk menjawab pertanyaan sang suami.
"Kamu nggak kunci pintunya kan? Aku masuk ya, Iwa-chan?!" Oikawa meminta ijin seraya membuka pintu kamar mandi. Terlihat Iwaizumi yang tengah duduk bersimpuh di depan toilet dan terus mengeluarkan isi perutnya dengan brutal, "Iwa-chan kenapa? Masuk angin??"
Iwaizumi menggeleng dengan wajah yang masih setia menengok ke arah toilet. Oikawa akhirnya ikut bersimpuh di samping Iwaizumi dan memijat tengkuk pria itu perlahan, "Kalau masih ngerasa mual, keluarin aja semua Iwa-chan.."
Setelah hampir 15 menit berada di dalam sana, rasa mual yang menyerang Iwaizumi mulai hilang. Ia menarik wajah dari muka toilet, "Kepalaku tiba-tiba pusing banget.."
"Maafin aku Iwa-chan, ini pasti gara-gara minyak wangi baru aku tadi. Besok bakalan aku buang tuh minyak. Bikin orang sengsara aja ternyata"
Iwaizumi menanggapinya dengan anggukan kecil.
"Ayo bangun Iwa-chan, kamu harus istirahat" seru Oikawa seraya bangkit dari posisinya dan menyodorkan tangannya pada Iwaizumi.
Iwaizumi meresponnya dan segera menerima sodoran tangan tersebut.
"Iwa-chan istirahat ya sekarang. Kalau besok masih mual atau ngerasa nggak enak badan, ijin aja dulu" ucap Oikawa.
"Huum.." Iwaizumi mengangguk tanpa tenaga. Ia kemudian berbaring dan Oikawa dengan perhatian menarik selimut sampai batas dada Iwaizumi. Tak lupa juga dengan sebuah kecupan manis pada kening pecinta godzilla tersebut.
Oikawa yang awalnya bermaksud untuk pergi itu terpaksa menghentikan langkahnya kala ia merasa ada sebuah tangan yang mencekal pergelangan tangannya, "Iwa-chan?!"
"Mau kemana?" tanya Iwaizumi.
"Mau ke ruangan kerja, Hajime. Tadi ada dokumen yang belum aku cek lagi" sahut Oikawa.
"Nanti aja ceknya, temenin aku.."
Tanpa babibu Oikawa segera membaringkan dirinya di sebelah Iwaizumi. Kapan lagi Iwaizumi masuk ke mode manja kayak gini.
Iwaizumi berbalik dan memposisikan diri menghadap Oikawa. Ia mendusel pada ketiak pria maniak alien tersebut.
"Iwa-chan?? Ketek aku bau asem lhoo.. nanti kalau kamu mual lagi gimana??"
"Nggak peduli. Mau asem atau enggak, ketek kamu tetep wangi. Bahkan lebih wangi dari minyak wangi kamu tadi"
"Ha?"
"Udah, kamu diem aja, Tooru. Aku mau tidur.." Iwaizumi tetap pada posisinya dan mulai memejamkan mata.
"Iwa-chan.. Iwa-chan.. ada-ada aja" Oikawa hanya geleng-geleng kepala.
.
."Kamu yakin Hajime? Nggak mau istirahat di rumah aja?" Oikawa bertanya untuk yang terakhir kalinya. Ia baru saja menurunkan Iwaizumi di depan gerbang sekolah.
Iwaizumi menggeleng, "Aku udah nggak papa, Tooru. Udah nggak mual juga"
"Huft.. ya udah kalau gitu. Nanti sore kalau aku nggak bisa jemput, kamu harus pulang sama Ennoshita. Jangan pulang sendirian"
"Iya-iya sampahkawa"
"Jahatnya Iwa-chan" Oikawa mulai mendramatisir keadaan.
"Udah sana ke kantor ih, nanti kamu telat. Kena amuk papah. Syuh.. syuh.." usir Iwaizumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Perumahan Pak Ukai -HQ-
HumorSetelah sukses dengan usaha kostan dan kontrakannya, pak Ukai akhirnya memutuskan untuk membangun sebuah komplek perumahan yang naasnya salah satu sub komplek tersebut dihuni oleh seluruh mantan anak kost dia. "Ternyata bener kata orang, dunia emang...