11. Taruhan (2)

3 2 0
                                    

~Happy Reading💞~

"A--apa permainannya?" tanya Siska gugup.

Adel tersenyum miring.

"Permainannya adalah--"

"Permainan apa?" potong Fani.

Adel dan Siska kompak menoleh ke asal suara. Di sana tampak Fani, Daffa, Raihan dan Mika. Eh, tunggu dulu, kenapa Fani bisa bersama mereka?.

Adel dan Siska mengerutkan dahinya bingung.

"Kenapa lo bareng mereka?" tanya Adel.

"Itu siapa?" tanya Siska.

Fani tersenyum kikuk, dia menggaruk-garuk tengkuknya yang tiba-tiba gatal.

"Ah ... i--itu, ceritanya ...,"

~ Flashback on ~

Adel dan Siska baru saja sampai di kantin. Siska mengedarkan pandangannya ke segala arah guna mencari tempat duduk yang kosong.

"Yes ... ketemu," gumam Siska.

"Gimana kalau kita duduk di sana aja?" tanyanya sembari menunjuk tempat duduk yang masih kosong.

"Yaudah ayok," ucap Fani sembari menarik tangan Adel dengan semangat.

Adel hanya menurut saja, sedari tadi gadis itu tak mau bicara, dia hanya diam seperti biasanya.

"Btw kalian mau pesan apa?" tanya Fani.

"Gua mau bakso aja," jawab Siska.

"Kalau lo Del?"

"Nasi goreng." jawabnya dingin.

"Wah ... Adel suka nasi goreng ya?"

"....."

"Dijawab dong es batu! jangan diam aja, lo masih idupkan?!"

"....."

"Yaudah, gapapa. Kalau gitu, minumnya apa?"

"Hm ... gua teh manis dingin aja ya Fan."

"Oke, kalau lo Del?"

"Jus jeruk."

"He? emang nyambung ya? lain banget selera lo es batu. Emang deg, lo bener-bener aneh." ucap Siska histeris.

"Serah gua."

"Ck, bacot!!"

Fani hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku teman-teman ya ini. Ya, dia sadar sih, jika Adel dan Siska bertemu, maka tidak ada semenit pun tanpa berantam.

"Yaudah ... gua pesen dulu," ucap Fani dan pergi meninggalkan Adel dan Siska.

***

"Bik, baksonya dua, nasgornya satu."

"Minumnya neng?"

"Teh manis dinginnya dua, jus jeruk satu."

"Oke neng."

"Diantar ke meja nomor tiga ya bik."

"Oke sip."

"Fani," panggil seseorang.

Fani menoleh, dia mengerutkan dahinya bingung.

"Kalian siapa ya?" tanya Fani sopan.

"Lo gak ingat gua? itu loh yang waktu di cafe, masa gak ingat sih."

Fani tampak mengingat-ingat sebentar. Waktu di cafe katanya? ah ... Fani ingat sekarang.

"Oh, lo Raihan kan?" tanya Fani antusias. Raihan mengangguk, ternyata Fani masih mengingatnya, syukurlah.

Ice GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang