Jang HyeSoo, gadis yang memiliki rambut kecokelatan dan mata yang juga cokelat terang itu berjalan masuk ke dalam gedung, terlihat ramai di lantai pertamanya. Merasa gugup, HyeSoo melirik ke kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada yang memperhatikannya. Dia sama sekali tidak pernah suka ketika orang lain memperhatikannya, terlebih ketika dia berada di negara orang lain. Belum genap satu tahun HyeSoo pindah ke Korea, kini dia sudah harus berbaur dengan mereka semua. Selama beberapa bulannya di Korea, banyak dari mereka yang terus-terusan bertanya apakah dia benar-benar orang Korea. Dari wajahnya dia terlihat seperti orang Jepang, namun namanya jelas orang Korea.
Setelah memastikan tidak ada yang memperhatikannya, HyeSoo berbisik kepada resepsionis di depannya, "Maaf, tapi di mana kantor ketua manager, ya?"
"Dengan siapa? Apakah sudah membuat janji?" HyeSoo melihat sekeliling kembali sebelum berbisik lagi.
"Ah, sudah. Aku Jang HyeSoo, anak dari Jang HyunWoo. Aku di sini karena panggilan ketua ayahku."
"Ah, HyeSoo-nim. Ikuti saya, beliau sudah menunggu Anda sedari tadi."
"Apa aku terlambat?" celetuk HyeSoo yang seketika merasa takut.
Resepsionis tersebut hanya terkekeh kecil sebelum menggelengkan kepala. Dia menyuruh HyeSoo untuk mengikutinya menaiki lift. Keduanya berada dalam suasana canggung hingga dentingan lift yang menunjukkan mereka telah sampai memecah keheningan. HyeSoo menatap lantai di mana mereka berada, lantai lima. Dia mengepalkan kedua tangannya sebelum menggenggam tas ranselnya kuat-kuat. Dia harus bisa terlihat cukup baik agar bisa diterima. Jika bukan dia, keluarganya akan berada dalam kehancuran. HyeSoo menghela napas sebelum dia mengangguk kepada resepsionis itu, memberitaunya bahwa dia sudah bisa mengetuk pintu di hadapan mereka. Begitu suara ketukan terdengar, degup jantung HyeSoo bertambah cepat.
"Silahkan masuk." Suara berat dari dalam justru menambah kesan seram ke dalam benak HyeSoo. Sang resepsionis memerintahkan HyeSoo untuk masuk sedangkan dia meninggalkan gadis malang tersebut sendirian. Begitu HyeSoo menjejakkan kaki di dalam ruangan, tubuhnya merasakan betapa dingin tempat dia berada. "Jang HyeSoo-ssi?"
"N-ne. Ini saya," jawab HyeSoo yang kelewat formal. Dia bahkan berdiri tegap sangking takutnya. Orang tersebut menunjuk kursi sofa di hadapannya dengan satu tangan, menyuruh HyeSoo untuk duduk. Dengan cepat anak tersebut mengikuti keinginan sang ketua manager, takut bila dia mengelak akan langsung dicap tidak baik.
"Kau sudah tau mengapa kau dipanggil ke sini?" HyeSoo mengangguk dengan antusias. "Jang HyunWoo, ayahmu, manager dari NCT kini sudah mengalami koma selama tiga minggu. Aku tau perasaanmu pasti sedang kacau karena permasalahan tersebut, namun ada hal yang lebih penting. Kami sudah menghubungi kalian karena merasa yakin kalian bisa bertanggung jawab atas kontraknya."
"Saya ... saya akan berusaha semampu saya!"
Ketua manager tersebut mengangguk-angguk. "Karena ini dadakan, kau tidak akan mendapat tour. Para member NCT sudah sangat terkejut karena kecelakaan tersebut dan mereka sudah harus mempersiapkan show mereka yang pertama setelah kecelakaan. Kau akan dibimbing oleh manager NCT yang dulu. Dia sudah menunggu di luar. Kalau kau butuh sesuatu, telepon aku ke nomor ini."
"Terima kasih!" HyeSoo mengambil kartu nama yang terulur dan membungkukkan tubuh dalam-dalam. Belum HyeSoo membuka pintu dan pergi dari ruangan secepat mungkin, sang manager kembali bersuara.
"Ah, dan jangan lupa. Aku tau identitasmu yang lain. Tapi jangan kau biarkan mereka tau kalau kau adalah Fujiwara Hideka, mengerti?"
HyeSoo menjawab dengan suara kecil sebelum dia membuka pintu dengan cepat. Sebisa mungkin dia menutupnya tanpa menimbulkan suara. Sialnya, begitu dia membalikkan tubuh, dia justru menjerit tertahan. Seorang laki-laki yang terlihat seperti masih berumur dua puluhan berdiri di sana, berdiri tegap dan tersenyum lebar. HyeSoo tau siapa laki-laki ini, Sol Min, mantan manager NCT yang bekerja bersama dengan ayahnya selama beberapa bulan. Ketika dia menjadi manager group lain, group NCT langsung jatuh ke tangan sang ayah. Masih dengan senyuman yang lebar, dia mengulurkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
秘密 - Himitsu {COMPLETED}
FanficIt all started by mistake. Apa yang akan dilakukan seorang gadis keturunan Jepang-Korea ketika mendapati sang ayah mengalami koma ketika bekerja? Keluarganya yang menyimpan banyak hutang seketika mendapat tuntutan dari sekitarnya hingga gadis terse...