- 手紙 -

367 42 8
                                    

Menjadi manager bukanlah hal yang mudah, terlebih bagi HyeSoo yang harus menerima semua beban pekerjaan ayahnya. Ketika jam di ruang tengah menunjukkan pukul tujuh tepat, HyeSoo sibuk mengetuk-ngetuk pintu kamar para member, membangunkan mereka yang belum bangun padahal sudah harus mulai bersiap-siap. Yuta yang sudah bangun lebih pagi memperhatikan HyeSoo berjalan ke sana kemari untuk membangunkan mereka, matanya terpicing sampai-sampai orang bisa salah berasumsi kalau dia ingin melakukan hal yang tidak baik kepada HyeSoo. Padahal, dia hanya ingin memastikan kecurigaannya, kalau HyeSoo memiliki darah Jepang. Namun nampaknya, HyeSoo memang benar-benar tidak mau disebut sebagai seorang Jepang.

Begitu semua member sudah bangun, HyeSoo langsung berbicara dengan bibi yang memasak di dorm, Yuta masih terus menatapnya sampai membuat Taeil menyikut sisi anak itu. Sengatan yang dirasakan Yuta membuatnya tersadar dari lamunan, menatap Taeil dan terburu-buru melahap makanannya. Bila dia ketahuan oleh yang lain, bisa saja dia akan habis dibicarakan oleh member. Semua pandangan para member langsung mengarah kepada HyeSoo ketika dia mengeluarkan suara bersin. Suaranya yang terdengar begitu kecil membuat mereka terkejut namun di saat bersamaan terdengar begitu imut. Jaehyun terbatuk kecil untuk memperingati member lain sehingga mereka mulai menghabiskan makanan mereka. HyeSoo yang masih sibuk berbicara tidak menyadari tindakan aneh para member itu.

"Aku akan bertemu Sol Min sebentar, kalau sudah selesai makan, langsung bersiap-siap. Kita akan berangkat jam delapan nanti." Mark yang sedang memakan semangkanya mengangguk di saat yang lain menjawab dengan suara kecil.

Semuanya memiliki pemikiran yang sama. Meski baru satu hari bagi HyeSoo bekerja sebagai manager, menggantikan sang ayah, dia sudah bisa bersikap profesional--seperti dia sudah bekerja di bidang ini selama beberapa tahun. Suara pintu yang membuka dan menutup menandakan kalau HyeSoo sudah tidak berada di dalam rumah bersama dengan mereka dan satu per satu mulai menghembuskan napas yang bahkan mereka sendiri tidak sadar sudah mereka tahan. Bibi yang memasak dan membersihkan rumah hanya terkekeh kecil dan bercerita sedikit tentang apa yang dibicarakan oleh HyeSoo. Bibi itu berkata kalau HyeSoo mengajukan diri untuk membuat dessert pada waktu tertentu, dessert yang tidak akan membuat berat badan mereka naik.

Melihat betapa perhatiannya HyeSoo membuat mereka yakin kalau dia bisa menjadi seorang manager yang kompeten. Mungkin saat ayahnya tidak lagi bekerja, dia akan bisa menggantikannya. Bukan berarti mereka mau cepat berpisah dengan HyunWoo. Hari-hari yang mereka lewati bersama tidak mungkin dapat dilupakan dengan mudah. Semua masalah yang telah mereka jalani juga membuat mereka merasa bahwa selain para fans, seorang manager juga bisa bersikap layaknya ayah mereka sendiri. Perhatian yang seperti itu membuat mereka merasa sulit untuk melepaskan HyunWoo, bahkan ketika diumumkan dia mengalami koma sampai detik ini.

HyeSoo kembali ke dorm tepat saat para member sudah selesai bersiap-siap. Masing-masing dari mereka sudah memiliki tas untuk di bawa dan sedang sibuk dengan ponsel mereka. HyeSoo mengangguk kecil sebelum izin untuk ke kamarnya. Kini jendela tempat di mana dia melihat tulisan dari ayahnya tertutup dengan rapat, bukan hanya dengan korden tapi juga dengan sebuah papan yang dia temukan di bawah kasur. Tatapan yang dia temui semalam menghantuinya selama tidur, untung dia masih bisa bangun cukup pagi. Bila tidak, dia bisa mendapat masalah untuk kedua kalinya di saat dia belum benar-benar bekerja dengan baik. Jika itu terjadi, ayahnya dan keluarganya bisa dalam bahaya.

"Sol Min dan yang lain sudah menunggu di bawah." HyeSoo memerintahkan para member untuk mengikutinya. Taeil dan Mark saling bertukar pandangan, merasa sedikit bingung akan ucapan HyeSoo yang terdengar begitu dingin. "Ah ... maaf. Aku tidak bermaksud tidak sopan," ujar HyeSoo tiba-tiba, mengejutkan para member yang mengikutinya. Tidak ada dari mereka yang berani mengucapkan apa pun kepada HyeSoo, merasa dia bisa membaca pikirannya.

秘密 - Himitsu {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang