{NOT EDITED!}
Terlihat HyeSoo yang menggunakan hansaplast di dahi menatap daging di hadapannya lekat-lekat. Mungkin dia sekarang sedang membayangkan daging tersebut sebagai orang yang dia temui sebelumnya. Sesuai janji, Haechan dan yang lain berkumpul di dorm HyeSoo berada. Mereka semua berpesta dan makan daging, berusaha untuk menghilangkan ketegangan yang ada. Sol Min yang sibuk memanggang bertukar pandang dengan Taeyong dan juga Haechan, keduanya membantu Sol Min. Sudah tidak dapat diragukan lagi kalau HyeSoo merasa kesal, melihat wajahnya saja membuat mereka ingn jauh-jauh dari HyeSoo. Tidak pernah terpikir oleh mereka kalau HyeSoo juga bisa menjadi menyeramkan begitu.
Sol Min yang sudah selesai memastikan para member baik-baik saja segera mengejar HyeSoo karena telah kehilangan sinyalnya. Namun, apa yang dia temukan sama sekali tidak mengenakkan. Bahkan dia mulai mual ketika melihat HyeSoo. Tubuhnya terbaring di jalanan tanpa ada yang membantunya, kehilangan kesadaran dengan seonggok kucing mati di sampingnya. Bukan hanya itu saja, isi perut dari kucing tersebut seperti dikeluarkan secara paksa. Orang-orang yang melihat langsung menghindar karena takut, Sol Min tidak tau apa dia harus merasa beruntung atau tidak. Dengan begitu, tidak akan ada yang berani macam-macam dengan HyeSoo.
HyeSoo sendiri bangun tidak lama dari Sol Min menemukannya. Meski terlihat pucat, dia sudah mulai sadar dengan keadaan sekitarnya. Ketika dia mencoba untuk mengingat apa yang terjadi, dia terus mengeluh kalau kepalanya sakit. Rasa panik Sol Min membuatnya membawa gadis tersebut menuju rumah sakit di mana dia dirawat sebelumnya. Di sana, sang dokter berkata kalau HyeSoo mengalami shock yang cukup berat. Sol Min yakin ada sesuatu yang ditutupi oleh HyeSoo, tapi untuk sekarang dia memutuskan untuk membiarkannya lebih dulu. Dia tidak bisa memaksa seseorang bercerita bila mereka tidak ingin. Lagi pula, para member perlahan mulai menemukan sejarah dari HyeSoo sendiri.
"Besok kita akan ke gedung SM untuk rapat, kan?" ujar Taeyong berusaha untuk mencairkan suasana.
"Kami akan bertemu dengan Dream member," ungkap Mark dan Haechan bersamaan.
"Ah, itu sebentar lagi, ya?" Kedua anak yang diajak bicara tersebut mengangguk atas ucapan Johnny. HyeSoo yang masih menatap daging di hadapannya mengerti maksud mereka. Dia sudah memperhatikan jadwal-jadwal mereka agar dia bisa dengan mudah membagi waktu dengan masalahnya sendiri.
"Photoshoot kalian dua minggu mendatang, kan? Recording-nya bagaimana?"
"Katanya akan dimulai dua hari lagi, jadi besok kami akan latihan full," JungWoo angkat bicara. Dia yang bisa merasakan suasana canggung di dalam ruangan tersebut merasa sedikit sesak. Namun, demi daging yang ada di hadapannya, dia akan bertahan untuk sementara waktu.
Ruangan kembali hening, hanya terdengar suara daging yang dimasak, sebelum HyeSoo memecah keheningan. "Lalu, kapan kalian akan mulai membuka hadiah-hadiah dari para fans itu?"
Pertanyaan HyeSoo, menurut Yuta, sedikit janggal. Dia buru-buru membuang pikiran buruk, mengira karena ini adalah kali pertama HyeSoo. Mata Yuta langsung melirik ke arah Sol Min, berharap yang paling tua itu segera menjelaskan. Mengerti maksud dari Yuta, Sol Min langsung mengambil alih, berkata kalau biasanya dia yang akan membukanya bersama dengan member yang memiliki wewenang untuk mengurus acara fansign saat itu. Alasan Sol Min yang membuka karena beberapa serangan sasaeng dulu. Sudah perintah dari atasan untuk membatasi kegiatan mereka yang berhubungan dengan para fans sampai mereka bisa menemukan akar dari permasalahan ini.
HyeSoo yang mendengar penjelasan tersebut hanya mengangguk sembari makan nasi dengan banyak. Dia juga memakan sup yang dimasak oleh bibi rumah itu sebelum mereka berpesta. Meski awalnya dia terlihat seperti ingin menyikat habis daging yang ada, terlihat dia justru hanya makan beberapa saja. Begitu nasi yang ada di mangkoknya habis, HyeSoo segera bangkit berdiri, meminta maaf dan keluar dari acara tersebut untuk ke kamarnya. Dia tidak akan membuang waktu lagi. Waktunya semakin menipis lebih cepat dari dugaannya. Begitu dia sudah berada di dalam kamar, dia meletakkan tangannya di dahinya, berharap dengan begitu bisa menghilangkan sakit kepala yang menghantam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
秘密 - Himitsu {COMPLETED}
Fiksi PenggemarIt all started by mistake. Apa yang akan dilakukan seorang gadis keturunan Jepang-Korea ketika mendapati sang ayah mengalami koma ketika bekerja? Keluarganya yang menyimpan banyak hutang seketika mendapat tuntutan dari sekitarnya hingga gadis terse...