- 帝 -

67 12 3
                                    

"Apa maksudmu ... HyeSoo ada di tangan Shigaki?" HyunWoo yang mendengar ucapan Ichiro memandang anak tersebut dengan ekspresi horor. Bukan dia tidak mengerti apa maksudnya, akan tetapi, dia hanya ingin memastikan kalau telinganya tidak salah dengar. Tidak mungkin, kan? Bagaimana bisa putrinya tersebut berada di tangan orang yang sangat ingin membunuhnya? 

Ichiro yang mendengar itu menundukkan dalam, dia benar-benar merasa bersalah hingga tidak tau harus berkata apa. Shotaro yang melihat kakaknya seperti itu merasa ragu, apakah dia harus menenangkannya atau tidak. Fakta bahwa mereka belum bertemu selama beberapa tahun membuatnya merasa canggung. Semenjak kejadian tersebut, Ichiro dibuang oleh keluarga Osaki. Dulu Shotaro mengira kalau sang kakak kabur, nyatanya bukan seperti itu. 

Perasaan benci yang selama ini ditumpuk di dalam dirinya seperti sebuah kesia-siaan belaka, karenanya dia merasa tidak enak dengan sang kakak. Apa yang harus dia ucapkan? Apa yang harus dia lakukan? Bagaimana kalau tindakannya justru menyakiti perasaannya? Sebab dilema tersebut, Shotaro memutuskan untuk berdiam diri saja, dia tidak akan melakukan apa pun, meski hal ini bisa membawa kesalahpahaman lainnya. Dia hanya ingin sang kakak yang baik-baik saja. 

"Tidak, itu tidak penting sekarang. Kita harus melakukan sesuatu. Shigaki ... pasti mengincar itu, kan?" 

Ichiro menganggukkan kepala murung, dia masih merasa bersalah atas apa yang terjadi. "Iya." 

"HyeSoo, apa kau tau di mana menyimpannya?" Lagi-lagi Ichiro menganggukkan kepalanya. Namun, dia memasang ekspresi yang tidak bisa terbaca oleh siapa pun. "Ada apa? Apa ada masalah? Apa benda itu ... disimpan di tempat yang tidak bisa kau ambil?" 

"Bukan begitu ...."

Belum Ichiro selesai berbicara, Mark seketika mengangkat kedua tangannya, berjalan dan mendorong Ichiro sedikit agar dia mau mundur. Dia berusaha menengahi kedua laki-laki dewasa yang terus mengoceh tanpa tau apa yang mereka bicarakan. Di telinganya, dia hanya bisa mendengar kata itu, itu, dan itu. Rasanya kepalanya bisa pecah karena terlalu banyak mendengar kata itu. Dengan satu tarikan napas panjang, dia menatap Ichiro dan HyunWoo secara bergantian. 

Sosok manager yang masih di atas ranjang rumah sakit menatap Mark kebingungan. Dia mengerutkan keningnya karena tidak paham mengapa dia bersikap seperti itu. Biasanya, Yuta lah yang akan bergerak begitu, bukan Mark. Namun, dia yakin selama beberapa bulan tertidur, ada banyak hal yang berubah. Dia tidak akan membuat asumsi hanya berdasarkan apa yang dulu dia kenal. Semua sudah berubah, bahkan anaknya HyeSoo juga sudah banyak berubah selama dia tertidur. 

"Tunggu, tunggu." Mark menatap para member, seperti memastikan mereka juga memiliki ekspresi kebingungan yang sama. "Kalian sedang membicarakan apa? Benda apa yang kalian maksudkan?" 

Yuta mengangguk santai. "Kalian berbicara seperti di dalam ruangan ini hanya ada kalian saja. Apa kalian bahkan tidak ingat tentang kami?" 

"Nii-san, apa ada masalah?" tanya Shotaro gugup, dirinya yang bisanya penuh dengan senyuman dan ekspresi malu, kini dia menggenggam kedua tangannya, nampak ketakutan dan tidak memiliki nyali sama sekali. Sungguh berbeda dengan dirinya yang selalu nampak imut. 

"Iya, ada" ujar Ichiro dengan helaan napas panjang. Dia melirik ke arah HyunWoo, sedikit bingung apakah dia harus menceritakannya atau tidak. Dia sendiri tau kalau HyunWoo belum mendengar cerita ini sehingga pertanyaan tersebut semakin bertambah di dalam dirinya. Ichiro mengerutkan kening, mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong celananya. Sebuah ponsel yang bukan miliknya. 

HyunWoo yang melihat itu segera membulatkan matanya, dia menatap ponsel di tangan Ichiro dan juga orang yang menggenggamnya secara bergantian. Mark, dan para member yang lain, menyadari tatapan ini sehingga mereka ikut membulatkan mata. Apakah barang ini yang dimaksud? Apakah ponsel di tangan Ichiro ini yang membuat Shigaki menggila sampai mau membunuh HyeSoo. Bila memang benda tersebut, sungguh dia sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikirnya. 

秘密 - Himitsu {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang