Talia Isadora Orlando gadis cantik berumur 20 tahun itu membuat kontrak dengan seorang pimpinan Mafia yang terkenal dingin dan kejam.
Alexavier Axton Volkov seorang ketua Mafia akan melindungi Talia dari incaran mafia lain yang entah kenapa selalu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Im not in danger, Im the denger'
-0.6-
==============^===============
Pohon-pohon yang besar dan rindang di malam yang sunyi, beberapa lampu menerangi setiap sudut mansion besar dan mewah itu. Terlihat orang yang berjaga dengan pakaian formal mereka, berjalan keliling menjaga kediaman milik keluarga Orlando. Keluarga yang harmonis yang di isi oleh pasangan suami istri dan seorang putri kecil mereka.
"Huuaaaaaa...Mommy!!.." anak perempuan itu menangis sambil berlari kearah ibunya yang sedang berada di dapur.
Anak perempuan itu memeluk sang ibu yang tengah memasak untuk makam malam. Dengan tubuh nya yang tidak terlalu tinggi, membuat gadis kecil itu hanya bisa memeluk kaki sang ibu.
"Sweetie.. apa yang terjadi hmm? Kenapa menangis?" Sang ibu mematikan kompor dan berjongkok menyetarakan tinggi putrinya.
"Hiks..hiks.. Theo tidak ingin bermain dengan ku mom..hiks."
"Tadi Lia sudah menunggu Theo lama sekali..sekarang Theo pura-pura tidurr..hiks." anak perempuan itu menjelaskan dengan sesegukan yang tak berhenti.
Sang ibu hanya tersenyum mendengarnya.
"Theo tidak pura-pura tidur sayang... Dia kelelahan karna latihan tadi sore. Besok kalian bisa lanjut main lagi, sekarang kita makan malam dulu. Okey sweetie?" Wanita yang sudah melahirkan anaknya itu terlihat masih cantik dengan rambut yang di sanggul.
Saat tangisan anak perempuan itu sudah mereda, terdengar langkah kaki pelan mengarah ke arah ke duanya.
"Ada apa ini? Kenapa bernyanyi malam-malam hmm?" Suara sang kepala keluarga membuat atensi mereka teralih.
"Lia tidak sedang bernyanyi papa!.." gadis kecil itu mengusap hidungnya yang basah. Matanya masih memerah akibat tangisannya tadi.
Suami istri itu tertawa mendengarnya. Sangat menggemaskan dengan wajah sehabis menangis itu. Kecuali seorang anak laki-laki yang berada di samping kepala keluarga itu. Wajahnya bantalnya masih melekat dan terlihat. Tidak kalah menggemaskan dengan perempuan kecil itu.
Anak laki-laki dengan tubuh tegapnya mendekati si gadis yang cemberut dengan boneka beruang di tangannya.
"Maafkan Theo yaa, Theo ketiduran tadi. Ini coklat untuk Lia." Anak laki-laki itu menyerahkan coklat favorit gadis kecil itu.
