Talia Isadora Orlando gadis cantik berumur 20 tahun itu membuat kontrak dengan seorang pimpinan Mafia yang terkenal dingin dan kejam.
Alexavier Axton Volkov seorang ketua Mafia akan melindungi Talia dari incaran mafia lain yang entah kenapa selalu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
=============^=============
Mansion Volkov, New York, pukul 19.48
Dressing Room, Ruang berpakaian berisi pakaian, sepatu, dan segala perlengkapan pakaian. Seorang gadis berbalut Shoulder Dress berwarna merah maroon yang melekat mengikuti lekuk tubuhnya tersenyum manis. Dengan bawahan gaun yang jatuh kebawah, serta segaris potongan gaun pada area paha hingga kaki. Alas kaki yang mengenakan Stiletto berwarna silver membuat tinggi badan gadis itu bertambah beberapa centimeter.
Lengkungan senyum terlukis di wajah cantiknya. Polesan make up yang natural, menambah keindahan pada diri gadis itu. Gaya rambut bergelombang di bagian ujung rambutnya yang tergerai bebas guna menutupi sebagian bahunya yang terbuka.
Ceklek
"Talia, apa kau sudah selesai?" Suara Alto yang terdengar berat milik seorang pria menyambut pendengaran Talia.
Walau posisinya membelakangi orang yang baru saja masuk, Talia tetap bisa melihat pria itu dari pantulan cermin full body di hadapannya. Talia menolehkan kepalanya kebelakang, ia sedikit terkejut dengan mata yang berkedip-kedip saat melihat secara langsung seorang pria tampan dengan Tuxedo hitam yang terlihat sangat sempurna itu. Ralat, hanya akan terlihat sempurna jika pria itu yang memakainya. Kembali, senyuman menghiasi wajah cantiknya.
'Alex memang selalu terlihat tampan!'
Namun keningnya mengerut kala melihat Alex yang masih tertunduk. Pria itu masih saja menundukkan kepalanya dan sibuk dengan kancing kemeja lengannya.
"Sudah, sini ku bantu." Talia mendekat ke arah Alex, menarik lengan kekar pria itu.
Merasakan sentuhan lembut di kulit tangannya, Alex mendongkak menatap Talia.
Alex melebarkan matanya melihat sosok gadis cantik di hadapannya. Ah ralat, seorang wanita cantik bak bidadari tak bersayap dengan gaun merah. beberapa saat, Alex dapat merasakan dengan jelas degup jantungnya sendiri. Desiran aneh mengalir ke seluruh tubuhnya. Ini pertama kalinya. Walau Alex sering dan bahkan selalu melihat wanita cantik di sekelilingnya selama ini, baru kali ini pria itu merasakan jantungnya berulah hanya karena melihat pemandangan indah di depannya.
'She so damn georgeuss. Bagaimana aku tidak tahu kalau dia bisa secantik ini?' Alex membeku dengan tatapan mata yang terfokus pada Talia.
"Kau tidak apa-apa? Kenapa melamun?" Seketika kesadaran Alex kembali ketika dengan tidak berdosanya Talia mengelus pipi Alex.
Melihat penampilan Talia yang luar biasa cantiknya, membuat sesuatu di dalam diri Alex bergejolak. Di tambah sentuhan langsung dari kulit halus Talia, laki-laki itu langsung berkeringat dingin. Hampir ingin menerkam gadis itu.
