Adar: Father
Naneth: Mother
Meleth-nin: My love
Hir-nin: Prince
Hiril-nin: Princess
Alla: SalamJangan lupa vote sebelum membaca
— S E C O N D C H A N G E—
•
•
•Annariel mencari keberadaan Claire. Ia ingin mengatakan bahwa Bilbo telah datang. Bilbo bertemu dengannya tepat di alun-alun jembatan Dale. Sesuai dengan perkataan Claire bahwa Bilbo akan datang membawa Arkenstone sebagai alat negoisasi dengan King Tharanduil bersama Bard The Bowman.
Tetapi bukannya menemukan Claire, mereka tak sengaja melihat Gandalf berbicara dengan Bard tentang peperangan yang sebentar lagi akan terjadi. Sang Mithrandir berusaha mencegah perang antara elves dan para dwarf karena ada yang lebih serius untuk dilawan daripada peperangan yang hanya untuk sekeping emas.
"Apa emas sepenting itu bagi kalian? Apa kau akan menukarnya dengan darah para dwarf dan rakyatmu?" Gandalf menatap Bard yang juga menatapnya dengan enggan lalu berbalik kembali mengambil pedangnya.
"Kami hanya mengambil apa yang sudah menjadi hak kami."
Gandalf menghadang jalan Bard. "Inikah yang kau inginkan? Bard the Bowman?"
Bard memandang Gandalf dengan ekspresi rumit tentang nama panggilannya. Nama yang telah menyebar ke penjuru Middle Earth.
"Namamu telah menyebar di seluruh Middle Earth, tidak lama lagi kau akan menanggung beban berat."
Bard mendengus. "I don't care."
Gandalf menyentuh bahu Bard, "Kau pikir menguasai kerajaan Erebor akan membuat semuanya lebih baik? Erebor itu berada di tempat strategis selain karena hartanya, gunung itu ada untuk mengambil Angmar di utara. Karena itu tempat ini sangat cocok diserang oleh mereka. Permasalahan kecil ini akan membawa peperangan yang mengerikan."
"Tidak akan sampai seperti itu, para kurcaci kalah jumlah, mereka akan menyerah." Balas Bard, begitu teguh dengan pendiriannya.
Bilbo segera maju melewati tubuh Annariel dan elf yang lewat. "Mereka tidak akan menyerah! Para dwarf tidak akan menyerahkan hak mereka lagi! Mereka itu keras kepala." Serunya.
Gandalf terkejut melihat keberadaan Baggins pilihannya. Begitu juga dengan Bard yang mendengar ucapan Bilbo.
"Bilbo Baggins?"
"Apa kalian akan akan ikut berperang?" Annariel ikut mendekat. Matanya melirik Gandalf. Sejujurnya orang ini terlihat asing di kedua netranya. Tapi ia bisa menangkap bahwa orang tua ini memiliki peran penting di Middle Earth. Mengingat kedua orang penting yang tengah berdiskusi ini mengenal Gandalf saat pertama kali.
"Ah, Lady Annariel..." Gandalf sedikit meliriknya. "Aku tidak ingin perang bodoh ini terjadi, karena ada yang lebih penting daripada memperebutkan sekeping emas. Tapi seperti yang kau lihat, mereka keras kepala."
Bilbo mendekati Gandalf dan memeluknya singkat. "Aku ingin bicara dengan kalian, dan juga dengan Elven King."
Gandalf menatap penuh penasaran pada rencana Bilbo.
"Aku juga ikut." Claire melompat turun dari atas bangunan terdekat dan mendarat tepat di samping Gandalf.
Tharanduil tersentak kecil ketika Claire tiba-tiba hadir di dekat mereka. Ia tidak merasakan kehadiran elleth muda ini.
"Claire." Annariel tersenyum senang melihat kehadiran saudarinya. Walau sebenarnya pun, Claire belum tahu jika mereka berdua adalah reinkarnasi dengan jiwa yang bersaudara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
FanficAnnariel dan Claire adalah dua bersaudari bangsa elf yang tak terpisahkan. Mereka adalah serpian jiwa Valar yang terpecah menjadi dua bagian. Namun perjanjian kuno antara penguasa pertama Lothlorien dan penguasa kegelapan Mordor membuat nyawa mereka...