Begin

3.5K 425 54
                                    


Langkah kaki Alvarendra terus berpacu seiring dengan matahari yang hampir tenggelam hari itu. Dengan balutan sepatu putih, kaki jenjangnya terus menapaki jalanan yang ramai.

Keringat membasahi dahi cowok itu, saat Alvarendra berhenti di sudut lampu merah. Menunggu lampu tersebut berganti warna. Bersama beberapa orang yang juga menunggu di sebelahnya.

Sore itu, saat panas baskara hampir terbenam, kedua sorot matanya menangkap bayang-bayang seseorang.

Punggung seseorang itu bergerak maju, melangkah menjauhi trotoar jalanan.

Ketika lampu berganti, tanpa menunggu lama lagi, Alvarendra susul langkah seseorang itu.

Cukup jauh, seolah langkahnya tak pernah bisa menyusul seseorang itu.

Sampai, seseorang itu berhenti di sebuah toko roti. Toko roti yang baru saja buka beberapa hari lalu, dan juga toko roti yang sangat ramai dikunjungi oleh orang-orang.

Seseorang itu berdesakan. Tubuh kurusnya sesekali terdorong, hampir jatuh, jika saja ia tidak memiliki reflek yang bagus.

Alvarendra mematung. Benar-benar mematung menatap punggung itu.

Sinar matahari memberi celah, sehingga Alvarendra bisa menangkap dengan jelas wajahnya.

Sangat mirip. Namun ada beberapa hal yang membedakan.

Seseorang itu sangat kurus, dan sedikit lebih pendek.

Dengan ragu, ia melangkah ke sana. Berdiri di sampingnya. Tanpa kata, ia menepuk bahu seseorang itu, sampai dia menoleh.

"Eh? Kenapa, Mas?"

Alvarendra diam sejenak. Ia telan salivanya dengan kasar.

Suaranya. Suara seseorang ini bahkan mirip dengan dia.

Ia tidak mungkin lupa, walau dalam empat tahun ini ia tidak pernah lagi mendengar suaranya.

Mereka sama. Tapi mereka berbeda.

"S-Siapa nama kamu?"

Kedua alis seseorang itu mengerut bimbang. Setelah melihat Alvarendra cukup lama, ia menjawab. "Aksara. Nama saya Aksara Jamanika."

Dan Alvarendra terdiam. Ia hanya menatap wajah Aksara cukup lama, sampai cowok itu menghilang dibalik kerumunan.

Sore itu, saat swastamita hampir habis, Alvarendra temukan sekali lagi sosok dia dalam diri Aksara.

||||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

||||

Hallo! Ketemu sama aksara lagi, dan lagi.

Ini BOOK kedua dari GATA yang telah aksara janjikan waktu itu. BOOK ini sebenarnya lebih banyak drama, dan sebelum lebih banyak part yang akan aksara  publish, aksara mau kasih peringatan dulu.

Yang nggak terlalu suka menye-menye bisa langsung tinggalkan BOOK ini. Tapi kalau kalian suka, mari bertahan dan jadilah saksi dari berakhirnya kisah Aksara Jamanika ini.

Sekali lagi aku katakan, BOOK ini tidak ada kaitannya dengan GATA. Aksara dan Gata adalah dua orang yang berbeda. Jadi, mereka nggak ada kaitannya sama sekali.

So, itu aja yang mau aksara sampaikan. Semoga kalian suka, dan mari kita obati rindu ini dengan sosok baru.

Sampai jumpa di part selanjutnya ♡





Dunia Khayalan,
08 Desember 2021

• re-upload
09 Oktober 2024

Swastamita (re-publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang