Bab 23 : Tentang Kebenaran

122 40 2
                                    

"Sesuatu yang menyakitkan jika dikatakan dan hanya sedikit orang yang dapat menerima hal itu, adalah Kebenaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sesuatu yang menyakitkan jika dikatakan dan hanya sedikit orang yang dapat menerima hal itu, adalah Kebenaran."

- IM THE MAFIA -

*****

"Bagaimana dengan Pengintaianmu di Irak? apa kau mendapat sesuatu disana?"

"Entahlah, sangat sulit menyamar jadi salah satu anggota teror disana. Jadi temanku Salman yang mengambil tugas tersebut." balas Jungkook menuangkan sebotol soju ke dalam gelas.

"Lalu sekarang, kau sama sekali tidak mengerjakan tugas apapun?"

"Paman.. aku baru saja menyelesaikan tugasku, kau pikir mendapatkan ukiran lukisan itu tidaklah sulit? aku bahkan hampir mati di Gedung Michael. Salah satu bawahannya memasang bom pipa, di lingkar tubuhnya. Mungkin dia ingin melaksanakan aksi bunuh diri dengan membawaku bersama."

"Aku sangat terkagum dengan keahlianmu, tidak menyangka kalau kau akan menjadi pria sehebat ini."

"Cih, berhenti memujiku. Aku bisa seperti ini juga karena Paman yang membawaku pada pekerjaan ini. Ngomong-ngomong aku sedang ambil cuti dua bulan. Sepertinya aku akan gunakan waktuku untuk berkeliling dunia."

"Kau memang pantas dipuji, sampai atasanmu saja memberimu waktu lama untuk berlibur."

"Ya.. aku juga puas karena pekerjaanku berhasil, jadi aku bisa bersantai dalam beberapa waktu dan menikmati hariku sebagai seorang artis." Jungkook menenggak habis segelas soju ditangannya, lalu membuang nafas lega karena akhirnya ia bisa pulang lagi ke Korea Selatan.

"Lalu selama dua bulan ini kau akan berkencan dengan Jisoo dan mengajaknya untuk keliling dunia bersama?" goda Wonwoo, mengetahui keponakannya sedang tinggal bersama dengan salah satu model terkenal di Agensinya.

"Cih, dia sudah seperti adik bagiku. Makanya aku membawanya pergi bersamaku ke sini. Ya meski begitu... dia tidak pernah tahu sama sekali identitas asliku."

"Kau melakukan ini semua hanya demi membuktikan pada Ayahmu kalau kau adalah anak yang berguna?"

"Menurut Paman, apa aku juga bukan anak yang berguna? apa aku sosok anak yang tak pantas lahir di Kediaman Kim karena Ibuku hanya seorang Pelayan?"

"Berhenti berkata begitu, Ibumu adalah Kakakku. Aku juga merasa sakit hati jika mengingat wajah bajingan dari sih Jae-eon itu yang tega meniduri Kakakku saat mabuk."

"Baiklah, kita lupakan saja... aku kesini untuk bersenang-senang, bukan menceritakan kesedihan dimasa lalu." kali ini sebelah tangan Jungkook menuangkan botol soju ke dalam gelas pamannya.

"Jungkook-ah, sebenarnya aku menemuimu karena ingin meminta bantuan padamu."

"Bantuan?"

"Ya... tapi ini berkaitan dengan Keluargamu."

IM THE MAFIA [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang